Happy reading guys.. 😄
🎊NamJoon menengadah menatap langit kamar barunya dengan nuansa ala hotel bintang lima versi rumah sakit sebelum akhirnya mendesah gusar.
Remaja yang baru 2 hari satu malam ini menempati kasur empuk dengan peralatan khas rumah sakit lainnya bahkan setia bergeming saat suara lembut bak melody paling indah milik wanita yang sedari tadi tak bosen memperhatikan gesture putra kedua yang berhasil membuatnya kalang kabut mendapati remaja itu tengah berbaring dengan masker oksigen yang menutupi hidung dan mulutnya serta lebam disekitar area wajah Rupa wanna kemarin.
"NamJoon"
Apa suara Suran terlalu lembut atau terlalu rendah ? Karna namjoon sama sekali enggan untuk menyauti panggilan ibunya yang memanggilnya dari kursi ruang tamu mini kamar rawat inap NamJoon.
Maklumlah kelas VVIP punya,
"NamJoonie.."
Suran sedikit mengeraskan suaranya bermaksud untuk mengalihkan perhatian putranya yang entah sedang melamunkan apa tapi sepertinya wanita itu gagal diuji coba keduanya.
NamJoon benar-benar tengah melamun sekarang.
Dimasukannya kembali bungkus sandwich yang masih menampung satu potong roti isi sayur plus daging panggang ke dalam kotak bekal makanan diatas meja tamu mini sebelum tungkai rampingnya yang beralaskan sepatu heals setinggi 5cm itu melangkah mendekat kesisi ranjang.
Sepertinya NamJoon memang tengah tenggelam dalam pemikirannya sendiri terbukti anak itu sama sekali tak terusik dengan kehadiran ibunya yang sudah berdiri disisi kanan ranjang yang tengah manusia berlesung pipi itu tempati.
Baru saat telapak tangan selembut sutra itu menyentuh puncak kepalanya, NamJoon terkesiap hingga tak sigap mengganti ekspresi sendunya ke mode kalem seperti style seorang Park NamJoon yang biasanya.
"eomma sudah selesai makannya ?." namjoon melirik sebentar wajah cantik ibunya sebelum melempar pandangan kearah meja tamu yang sudah tampak rapih dibandingkan beberapa menit yang lalu,
Seulas senyum manis Suran terbit bak semburat orange diufuk Barat langit senja, kepalanya mengangguk kecil sebagai jawaban atas pertanyaan NamJoon.
"Apa ada yang mengganggu pikiranmu sayang ?." tanya Suran Lembut.
NamJoon menghela nafas, menggigit pelan bibir bawahnya ingin mengatakan tapi lidahnya terasa enggan hingga berakhir dengan gelengan kepala samar dan wajah menunduk. Suran mengusap dan menepuk-nepuk kecil surai anaknya pelan lebih pelan dari sebelumnya bermaksud memberikan efek rileks untuk anaknya.
"kau tahu sayang ? Kau sedang dalam keadaan tidak bisa membohongi eomma.."
NamJoon mengerjapkan matanya lalu mendongak menatap sang ibu gagu, kalimat bernada sindiran dari sang ibu nyatanya sangat ampuh membuatnya seperti maling yang tertangkap basah hanya dalam kurun waktu 5 detik.
NamJoon tersenyum tipis, membuat lesung pipinya tampak.
Setengah hati NamJoon sangat mengaggumi sosok manusia bernama ibu didunia ini, namun setengah hatinya yang lain saat ini tengah mengadu pada-Nya mengapa Tuhan menciptakan hati seorang ibu lebih peka dari hati manusia lain pada umumnya hingga rasanya sangat sulit untuk mengelabuhi malaikat tak bersayap dalam wujud seorang ibu hanya dengan bermodalkan tampang dan senyuman baik-baik saja.
Pemuda yang terkenal sulit dalam mengatakan isi hatinya saat ini membiarkan dirinya takluk ditangan seorang wanita berkepala 4 itu.
Hela nafas NamJoon mengudara sebelum manik Hazel sang ibunda ia selami untuk mencari ketenangan diantara pergolakan batin yang sangat ia benci.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Son Our Brother [END]
FanfictionOriginal cover by @naomyarmy Cast : Jungkook ( B ) NamJoon ( T ) Yoon-Gi ( S )