Selamat membaca.. 😘😘
🎊
Seorang pemuda bercoat abu-abunya duduk termenung dalam kesendirian ditengah hujan deras.
Arah pandangnya jatuh pada rintik air hujan yang mulai deras semenjak 15 menit lalu. Disamping pemuda itu sebuah payung merah berdiri menyender pada tepian tempat duduk halte bus yang tengah ia duduki.
Entah apa yang menarik dari hujan yang datang pagi ini hingga membuat langkahnya terasa berat untuk langsung beranjak keluar dari halte bus itu.
Selain peristiwa dimasa lampau, dirinya tak memiliki memori lain dalam otaknya akan air mata langit ini.. Mungkin.
"tidak ada yang berbeda dari hujan kali ini selain peristiwa yang telah lalu."
Drrt Drrt
Atensi pemuda itu taralihkan pada saku coat sebelah kanannya setelah dirasakan benda didalam sana bergetar beberapa kali.
Benda pipih dengan bentuk persegi panjang kini ada dalam genggaman, hanya membutuhkan waktu tak kurang dari 5 detik untuk benda mati itu dapat memunculkan seulas senyum manis milik pemuda itu yang jarang ia perlihatkan pada orang lain selain pada keluarga dan orang-orang terdekatnya saja.
Jiminie saengie
Hyeong, kau dimana ?! 😟😟
Jiminie saengie
Hyeong.. Astaga !, kenapa ponselmu tidak aktif ?! 😱
Jiminie saengie
Hyeong, aku tidak mau mati muda ditangan appa !.. 😭🔫😭🔪
Hyeong !
Hyeong !
Hyeong !
10 notifikasi pesan singkat yang dikirim si bungsu keluarga Park yang tak lain adalah adiknya dirasa cukup ampuh mengalihkan fikirannya akan hujan.
Bukan karna pesan singkat tak lebih dari 10 suku kata itu melainkan bayangan akan wajah panik khas seorang Park Jimin yang membuatnya rela menghilangkan acara 'melamun riyanya' itu.
Tunggu ! Melamun ?!.
Melamun untuk hal apa ?!
Pemuda itu menggeleng samar, menepis kasar pikiran bodoh tak berfaedah yang menggerayangi otaknya itu.
B
ayangan adiknya yang memasang wajah memelas sembari mengetik beberapa pesan singkat kembali berputar dengan seenaknya.
Apalagi jika dilihat kembali pesan singkat yang dikirimkan adiknya tak lepas dari bumbu-bumbu emoticon sedih dengan tangisan dan juga 2 gambar benda tajam sebagai pelengkap jika nyawa anak itu tengah dipertaruhkan ditangan sang kakak. Benar-benar dramatis, pantas saja selama ini ayah mereka selalu melarang adiknya menonton drama yang digemari ibu mereka akhir-akhir ini. Dan ternyata ini dampak tak kasar mata yang berhasil ditimbulkan, benar-benar bikin ngeri. -_-

KAMU SEDANG MEMBACA
My Son Our Brother [END]
FanficOriginal cover by @naomyarmy Cast : Jungkook ( B ) NamJoon ( T ) Yoon-Gi ( S )