Baik-baik Saja

1.7K 143 34
                                    

Selamat membaca uri chingudeul..
😊

🎊

Terjebak dalam kegiatan membosankan dimenit ke 15 setelah menghubungi sang wali adalah kegiatan paling Jungkook benci.

Meski pada kenyataannya remaja berusia 16tahun itu sudah akrab dengan sebuah penantian tak berujung,
tapi tetap saja bagi Jungkook menunggu itu tak menyenangkan.

Setelah dokter mengatakan dirinya sudah diperkenankan untuk keluar dari rumah sakit atau pulang, kelinci manis itu langsung menghubungi sang ayah yang baru beberapa hari kemarin berhubungan baik lagi dengannya.

Namun sepertinya keberuntungan masih belum berpihak pada keduanya, saat ternyata sang ayah justru tengah terjebak dalam rapat penting membosankan yang tak pernah Jungkook sukai sejak belia.

Mengehela nafas, jungkook merasa bimbang akan keputusan untuk pulang tanpa Seokjin atau menunggu 30 menit lagi hingga Seokjin datang menjemputnya. Dan jika Jungkook memilih option ke dua maka dirinya harus rela terjerembab kembali kedalam rasa paling menyebalkan berkedok menunggu.

Kesal tentu saja !

Untung tak dapat diraih, Malang tak dapat di hindar.

Jungkook menepuk jidatnya sedikit keras hingga dirasa jaitan pada pergelangan tangannya sedikit tertarik. 

Bodoh !

"kenapa aku tidak mengunjungi NamJoon Hyeong saja ?." senyum jungkook merekah.

Jungkook tahu dimana letak ruangan NamJoon tentu saja,

Anak itu memang cenderung irit bertutur selama dikarantina dirumah sakit ini tapi jika itu berhubungan dengan remaja laki-laki yang sudah mengunci rasa penasarannya maka jangan harap Jungkook akan tenang dalam sangkar.

Sepasang kaki yang sedari tadi ia biarkan menggantung dibibir ranjang, segera remaja manis itu turunkan hingga bunyi berderit dari ranjang terdengar nyaring.

Dengan langkah ringan, Jungkook keluar dari kamarnya meninggalkan ransel hitamnya yang menggelembung penuh diatas sofa.

Membayangkan bisa bertemu dengan remaja berlesung pipi yang ia yakini sebagai saudara kandungnya yang telah lama hilang dari jarak pandangnya adalah kebahagian tersendiri untuk Jungkook. Tanpa tahu jika keadaan NamJoon tengah dalam kondisi antara hidup dan mati.

========

Yang Jimin ingat sebelum dirinya berakhir di ruang UGD lantai dua adalah canda tawa NamJoon.


Bahkan Jimin juga masih ingat dengan jelas  binar mata NamJoon saat dirinya akan mengajak NamJoon pergi ke taman rumah sakit untuk menghirup udara luar.

Setelah Yoon-Gi tahu bahwa Jungkook adik kandung NamJoon juga dirawat dirumah sakit yang sama, Dokter bermarga Park itu memang tidak memperbolehkan NamJoon keluar ruang rawatnya tanpa seijinnya.

Alasannya selain NamJoon yang masih dalam keadaan lemah juga karna dirinya mulai paranoid terhadap keselamatan sang adik setelah kemarin mata sipitnya tak sengaja menangkap siluet seorang wanita yang selama ini ia dan keluarganya sebisa mungkin jauhkan dari NamJoon.

Dalam kata lain NamJoon mulai kembali dalam kungkungan Protective keluarga Park.

Tentu saja alasan kedua Yoon-Gi itu tak diketahui oleh kedua adiknya.

Jimin dan NamJoon sempat memprotes keputusan kakak pertama mereka yang dinilai tak masuk akal, tapi saat Hoseok dan Suran justru menyetujui keputusan anak pertama mereka maka Jimin dan NamJoon bisa apa ? Selain hanya menurut saja.

My Son Our Brother [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang