Anak Kalian

1.1K 105 30
                                    

Pancaran sinar mentari mengisi tiap sudut kamar yang berwarna shoft menenangkan. Diatas kasur terlihat remaja yang dalam rebahnya mengerutkan alis tak nyaman, bulir bulir keringatnya mengucur dari pori-pori kulit yang terbuka,

"andweee  !."

Tangan itu masih teracung, nafas yang setia memburu, degup jantung yang sulit terkendali dan wajah kacau penuh peluh menjadi tanda bahwa bunga yang ia hirup tak seharum tanah basah sehabis hujan favoritnya,

"ju-jungso hyeong ?.." telapak tangan yang terkena sapuan keringat itu meraba area samping, tempat dimana tubuh sang kakak biasa berbaring.

Nihil !

"hyeong !."

Jungkook berteriak tak sabar, selimut yang masih membungkus setengah badannya ia singkap terburu.

Brakk  !

Bahkan pintu kamarnya menjadi korban keganasan dari tangan reflek Jungkook.

"Jungso Hyeong ..!"

Gema suara Jungkook memantul didinding rumah Taehyeong tapi tak juga membuat orang yang ia cari menunjukan batang hidungnya. Bahkan si pemilik rumah juga tak menunjukan tanda-tanda keberadaannya.

Dengan begini semakin menguatkan paradigmanya bahwa Jisoo dan Taehyeong telah pergi dan kemungkinan terburuknya adalah membawa serta NamJoon, saat Jungkook telah berada dalam pengaruh obat bius.

Gusar dengan firasatnya yang sudah kalut, Jungkook kembali berteriak.

"pengawal  ! ... Jungso Hyeong ! Kau dimana ? Kalian dimana ?!."

"Hhyeong.. Hiks hiks"

Tungkai panjangnya menyapu lantai bawah setelah, menyeretnya ke area belakang yang beberapa hari lalu menjadi area favorit NamJoon dirumah Taehyeong.

Mata bulat itu terbelalak sempurna, firasatnya yang buruk akan keadaan NamJoon semakin bertambah kala melihat pemandangan area belakang.

"hey bangun !  Yakk !."

Puk Puk Puk. 

Bunyi tepukan dengan rasa perih yang bisa Jungkook pastikan di pipi mereka nyatanya tak berhasil membangunkan beberapa pengawalnya yang tergelatak tak sadarkan diri.

"ahh siall !."

Tangan gemetar itu merogoh saku treningnya, handphone berukuran 6" menampilkan sederet angka,

Tutttt Tutttt..

"appa cepat jawab telfonku,.."

-

-

"kookie, ada apa ?."

Seokjin menjawab telfon dari si bungsu setelah meminta waktu sebentar pada Park Hoseok yang duduk disingle sofa didalam ruang milik pria bermarga Park yang terkenal dengan tangan dinginnya mengelola perusahaan.

Iya, sesuai perintahnya kemarin malam pada sang sekretaris pribadi, Seokjin akhirnya dapat bertemu dan berdiskusi masalah putra sulungnya secara langsung dengan pria yang telah mengambil hak asuh atas putra sulungnya beberapa tahun silam.

Bahkan bukan hanya Hoseok seorang yang terlibat pembicaraan yang berhasil Seokjin mintakan waktunya sebentar, melainkan juga si Iceberg yang ternyata adalah putra sulung Park Hoseok yang sangat menyayangi anaknya, Kim Jungso atau Park NamJoon.

Ahh.. Seokjin ingat, dia pernah bertemu dengan Yoon-gi di rumah sakit, saat Jungkook dirawat karna percobaan kasus bunuh dirinya.

"apa ?! , kalau begitu appa akan segera datang. Jangan khawatir Jungkook, kita pasti bisa menemukan kakakmu."

My Son Our Brother [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang