AELYN, menatap pantulan dirinya di depan cermin kamar mandi rumah sakit, sudah dua hari dia tidak tidur hanya menunggu Kenan bangun, tapi lelaki itu tidak kunjung sadar juga. Dia membasuh wajahnya, karena pagi ini ada matakuliah yang mengharuskannya untuk presentasi mau tidak mau Aelyn harus turun.
Setelah merasa lebih baik Aelyn memoles wajahnya dengan sedikit make up untuk menutupi area kantung mata yang mulai menghitam. Dia keluar kamar mandi, nampak Joan kakak iparnya sudah duduk disamping ranjang Kenan bersama Han yang menunggunya untuk mengantar ke kampus.
"Sudah siap?" tanya Han lembut. Dia tahu betapa patah hatinya perempuan ini melihat kondisi Kenan.
"Han, padahal saya bisa turun sendiri loh. Kamu kan banyak kerjaan di kantor" ucap Aelyn berbasa basi sembari berjalan mengikuti langkah Han menuju mobil.
"Sudah kewajiban saya mengantar istrinya Kenan." Aelyn menghela nafas lalu masuk ke dalam mobil setelah pintu di bukakan oleh lelaki itu.
Perjalanan dari rumah sakit menuju kampus memakan waktu tiga puluh menit akibat kemacetan yang terjadi karena sebuah kecelakaan beruntun.
Mereka akhirnya tiba di kampus, Aelyn segera berpamitan sama Han. Dia bergegas memasuki gerbang kampus. Kelas kali ini di adakan di ruang pertemuan fakultas seni.
Aelyn masuk kekelas dan kebetulan setelah Aelyn duduk lima profesor pengujinya tiba. Kelas pun di mulai, semua mahasiswa di wajibkan untuk maju presentasi sampai giliran Aelyn.
Didepan untuk sesaat Aelyn hanya melamun begitu lama, "Nona Elora Aelyn? Apa sudah puas melamunnya? Saat ini kamu yang sedang presentasi silahkan jangan terlalu banyak melamun." mata Aelyn melebar dia merutuki dirinya yang ceroboh lagi-lagi. Dia meminta maaf dan memulai presentasi, walaupun tidak seperti biasanya dia penuh keceriaan Aelyn hari ini cukup baik dalam presentasinya.
Usai kelas, dia diajak untuk pergi makan bersama teman-teman kelasnya. Ada Ramona yang juga ikut makan bersama. Ramona yang merasa Aelyn terlihat tidak bersemangat itu menegurnya.
"El, Kenapa nih galau banget? Kenan belum balik?" Aelyn menggeleng.
"Lah terus??"
"Dia di RS, masih belum siuman" Ramona melebarkan matanya langsung menarik lengan Aelyn untuk keluar dari tempat makan mereka saat ini.
"Maksudmu, Kenan koma? Kok bisa??"
Aelyn hanya menggeleng dia pun bingung ingin menjelaskannya dari mana. Pada akhirnya Aelyn hanya bisa mengunci rapat mulutnya. Ramona yang menyadari keadaan temannya itu tidak mau ambil pusing dan langsung memberikan pelukan hangat padanya. Masih dalam suasana memeluk Aelyn sebuah dering ponsel membuyarkan keduanya. Aelyn meronggoh saku celananya nampak nama Kenan tertera di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenity
RomanceElora Aelyn melakukan pelarian usai skandal mengenai dirinya tersebar di seluruh jurusan, lelaki yang tak ingin dia sebutkan namanya itu yang menjadi alasan kenapa dirinya harus pergi. Melanjutkan pendidikannya yang tersisa satu tahun di negeri Pama...