"Untuk masalalu yang belum usai, mari kita mengakhirinya"
—Aelyn
Aelyn menatap Kenan yang nampak rapi, setelah minggu lalu berita skandal mereka naik ke semua media. Hari ini semuanya kembali normal seperti biasa, Kenan yang hari ini akan melakukan perjalanan bisnis ke Seoul, Korea Selatan, meninggalkan Aelyn bersama Doha yang juga akan memulai kelas pertamanya disalah satu sekolah dasar ternama di Kota New York. Kenan bersama Aelyn menyempatkan diri untuk mengantar Doha ke sekolahnya sebelum Kenan berangkat menuju bandara.
Setibanya di sekolah Doha, Kenan bersama Aelyn turun untuk mengantarnya memasuki sekolah pertamanya. Melihat Doha yang nampak bersemangat untuk sekolah walapun dia masih kesulitan untuk berbicara dan berinteraksi dengan orang lain itu, membuat Aelyn merasa terharu sendiri, sampai-sampai dia tidak sadar meneteskan air matanya.
"Hey, kamu menangis melihat Doha masuk sekolah?" Aelyn mengangguk wajahnya memerah tersipu malu, ketahuan Kenan dia menangisi hal konyol.
"Aku merasa terharu bisa melihat anakku masuk sekolah," mendengar ucapan Aelyn barusan membuat Kenan menoleh dan terdiam beberapa saat. Kata-kata anak rasanya membuat hati Kenan bergetar. Tidak pernah dia melihat orang setulus Aelyn menerima anak yang sebenarnya bukanlah anak kandungnya itu.
Aelyn memeluk Doha sebelum anak itu masuk kedalam kelasnya, dia melambaikan tangannya, kemudian berlari meninggalkan Aelyn dan Kenan yang berdiri didekat lorong sekolah. Setelah memastikan Doha sudah masuk ke kelas, mereka segera berangkat untuk kebandara mengantar Kenan. "Kira-kira kamu berapa lama di Seoul?"
"Mungkin sekitar tiga minggu, paling cepat dua minggu aku sudah kembali. Kamu jangan lupa beristirahat yang cukup dan kita akan melakukan video call selama aku disana," Aelyn mendengus, sebenarnya dia paling malas jika harus video call sama Kenan, karena dirinya hanya akan melihat lelaki itu bekerja tanpa bicara.
"Iya nanti aku usahain, semoga tidak ketiduran."
Kenan mengelus pucuk kepala Aelyn kemudian mengecup keningnya lembut, rasanya dia tidak ingin berpisah dari istrinya itu, tapi ada hal penting yang harus dia lakukan di Seoul.
Melihat Aelyn yang hanya melamun menatap jalanan di luar jendela semakin membuat Kenan tidak ingin meninggalkan perempuannya itu. Hatinya rasanya sangat sakit hanya untuk meninggalkannya untuk beberapa minggu kedepan, tapi ini merupakan sesuatu yang sudah dia tunggu sejak lima tahun lalu.
"Tunggu aku pulang ya sayang," lirih Kenan sembari menyentuh pucuk kepala Aelyn yang masih melamun menatap luar jendela.
Perempuan itu menoleh, tersenyum kemudian mengangguk. Mereka akhirnya tiba di bandara. Aelyn turun dari mobil membantu Kenan membawa kopernya. Han yang ikut menyusul itu mengambil alih koper yang di bawa Aelyn. "Biar saya saja, anda bersama Kenan aja untuk mengobrol," Aelyn kembali tersenyum. Dia mengikuti langkah Kenan yang cukup lebar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenity
RomanceElora Aelyn melakukan pelarian usai skandal mengenai dirinya tersebar di seluruh jurusan, lelaki yang tak ingin dia sebutkan namanya itu yang menjadi alasan kenapa dirinya harus pergi. Melanjutkan pendidikannya yang tersisa satu tahun di negeri Pama...