01 - New Rules!

8.4K 557 63
                                    

Rhodes adalah nama tempat tinggalnya saat ini, bukan nama sebuah kota maupun nama negara, melainkan nama sebuah rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rhodes adalah nama tempat tinggalnya saat ini, bukan nama sebuah kota maupun nama negara, melainkan nama sebuah rumah. Ya, rumah. Keluarga Jeonju Grup memiliki kebiasaan yang diturunkan dari generasi ke generasi untuk menamai sebuah bangunan, terutama rumah tempat tinggal mereka bernaung. Dan saat ini kebiasaan itu sudah diterapkan oleh generasi ketiga pewaris keluarga ini.

Jeon Wonwoo.

Pria 32 tahun yang saat ini menjabat sebagai Direktur utama Calgary Food Corporation, atau yang biasa dikenal sebagai CGF Corporation. Sebuah perusahaan yang berada di bawah naungan Jeonju Grup, CGF adalah perusahaan yang mencakup spektrum penuh makanan seperti gula rafinasi, makanan kaleng dan diawetkan, minyak goreng, makanan siap saji, mie instan, kopi, snack, dan minuman kemasan. Ini adalah perusahaan makanan terbesar kedua di Korea Selatan dengan rata-rata pendapatan 6-7 triliun won pertahun.

Secara teknis, usianya memang masih terlalu muda untuk memimpin sebuah perusahaan besar. Namun kecerdasan dan kegigihannya dalam manajemen menjadikannya layak untuk menempati kursinya saat ini. Selama dua tahun memimpin, Wonwoo sudah berhasil membawa angka penjualan terus naik setiap bulannya, saham perusahaan terus meningkat dan kini kemampuannya sudah diakui oleh para jajaran direksi.

Ya, itu adalah segelintir prestasi Wonwoo yang ia ketahui. Direktur muda dengan kemampuan intelektual yang tinggi itu adalah Kakaknya. Kakak yang kini sudah tinggal bersamanya selama dua tahun.

Walaupun mereka adalah saudara yang berasal dari orang tua yang sama, namun mereka sangat berbeda sampai ke tulang. Minat, sikap, hingga sifat. Semuanya bertolak belakang, sementara Wonwoo sudah menduduki kursi Direktur di usianya yang baru 32 tahun, Jisoo bahkan masih belum menyelesaikan pendidikan sarjananya di usia 22 tahun. Ia tidak lulus ujian CSAT selama dua tahun dan harus mengulang di tahun berikutnya, akibatnya ia baru bisa mencicipi kursi Universitas di usia 20 tahun.

Sebenarnya Jisoo bisa saja meminta Kakek untuk membantunya, namun ia enggan bermain kotor. Tidak ada yang mengajarkannya untuk keras pada diri sendiri, tapi kebiasaan keluarga yang sudah ia lihat selama bertahun-tahun membuatnya mau tak mau mengikuti arus. Beruntung, keluarganya tidak mengecam pilihannya menghindari bisnis untuk menekuni seni.

Dari tiap generasi keluarga Jeon, hanya dirinya saja yang memilih untuk menjadi seniman. Dan itu mengakibatkan hubungannya dengan orang tuanya semakin memburuk, walau sebenarnya memang sudah tidak ada lagi yang Jisoo harapkan dari hubungan mereka.

Sejak bayi Jisoo sudah dititipkan pada Kakek dan Neneknya dari pihak Ayah, orang yang saat ini masih menjadi Komisaris Jeonju Grup. Pertemuannya dengan orang tuanya hanya terjadi setiap dua kali dalam setahun, yaitu ulang tahun perusahaan, dan perayaan natal. Ia tidak tahu apa alasannya namun itu menjadikannya terbiasa tidak mendamba. Jisoo tidak pernah merengek ingin menemui mereka, dan jika bertemu pun, ia memilih untuk tetap menempel pada Kakek dan Neneknya.

Berbeda dengan Kakaknya yang sudah tinggal dengan mereka sejak dia dilahirkan, dan mendapatkan kasih sayang penuh, diskriminasi ini awalnya membuatnya bingung, hingga pada suatu hari Kakeknya menjelaskan semua padanya tentang asal usulnya. Satu kalimat penjelasan yang dijabarkan Kakeknya, sudah cukup untuk menjelaskan kehidupannya selama 22 tahun terakhir.

Knowing BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang