15 - Permintaan maaf yang tidak tulus

3K 420 75
                                    

"Direktur, saya sudah menyiapkan makan malam untuk Anda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Direktur, saya sudah menyiapkan makan malam untuk Anda. Sup daging panas dengan nasi."

Miyeon memberi informasi begitu selesai menata makanan di meja makan yang hanya ada 4 kursi, ruang kerja Direktur utama ini begitu luas hingga memuat berbagai fasilitas lengkap seperti mini pantry, meja makan, sofa lengkap, dan juga kamar mandi.

Wonwoo yang masih meninjau ulang laporan yang diberikan Miyeon satu jam yang lalu hanya menatapnya sekilas, sebelum menurunkan kacamatanya dan bangkit menghampiri meja makan.

"Ayo makan bersama."

"Baik, Direktur." Miyeon pikir, Wonwoo menyuruhnya membeli dua porsi untuk ajudannya yang sedang menunggu di depan pintu. Dilihat-lihat, dia juga sepertinya melewatkan makan malamnya.

"Bagaimana dengan Asisten Jung, Direktur? Sepertinya, beliau juga belum makan malam."

Wonwoo menarik kursi dan melipat sedikit lagi lengan bajunya, duduk dengan tenang. "Katanya dia sedang diet."

Miyeon mengangguk dan ikut duduk di depan Wonwoo, bukan hal baru mendengar seorang Jung Jaewook yang menjaga asupan makanannya. Sebab, dia begitu ketat untuk menjaga bentuk tubuhnya yang sudah seukuran dua orang dewasa itu.

Sebelum menyendok supnya, Miyeon sedikit melempar pandangan pada Wonwoo yang sudah mulai makan setelah memanjatkan doa. Begitu luar biasanya pria ini, bahkan setelah bekerja tanpa henti seharian ini, tak ada gurat letih dan lesu yang menempel pada wajah tampannya. Wonwoo mungkin tidak tahu bahwa wajahnya yang selalu dia tampilkan setiap hari ini, adalah alasan baginya untuk memenuhi tekad bulat setiap bangun pagi.

Selama bekerja dengannya, tak pernah ada satu hari pun bagi Miyeon untuk merasa tidak bersemangat. Semuanya berkat pria ini, tekadnya yang luar biasa dengan mudahnya menular, membuat kobaran api semangat dalam dirinya selalu membara, seakan Miyeon adalah bagian dari dewan petinggi negara yang sedang berambisi untuk memajukan bangsa.

Ada baiknya juga Miyeon di depak dari perusahaan sebelumnya karena dituduh berselingkuh dengan aki-aki rapuh.

"Makanlah dengan tenang, aku tidak akan membicarakan soal pekerjaan." Wonwoo menatapnya dengan wajah ramah, yang disambut oleh Miyeon dengan senyuman sopan.

Miyeon baru akan menyuapkan satu suapan berikutnya sebelum suara pintu yang dibuka secara kasar menggema, baik ia maupun Wonwoo sama-sama melemparkan wajah ke arah pintu, ada seorang wanita yang memakai gaun pendek berwarna merah masuk tanpa mengetuk, disusul Jung Jaewook yang menyusul dengan wajah panik. Sepertinya Jaewook sedang kecolongan.

Miyeon pernah mendengar ini sebelumnya dari desas-desus karyawan lain, bahwa satu-satunya wanita yang sangat dekat dengan Direktur adalah seorang aktris. Rupanya itu bukan hanya gosip semata.

Tanpa menunggu perintah, Miyeon segera berdiri dan membungkuk sopan. Dilihatnya Wonwoo masih duduk, dan menghabiskan makanannya dengan tenang kembali seakan orang yang baru masuk itu adalah seorang petugas pembersih kaca.

Knowing BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang