07 - Yang aku pikirkan tentangmu

4K 518 27
                                    

Pewaris kedua Jeonju Grup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pewaris kedua Jeonju Grup.

Mempunyai paras yang tampan layaknya selebriti.

Kecerdasan tak manusiawi.

Bukankah itu cukup mengesankan? Jeon Wonwoo seolah mengambil hampir 100% kesempurnaan yang diidamkan manusia.

Tapi jelas itu hanya kedok.

Tidak ada kehidupan manusia yang sempurna. Akan selalu ada celah, setitik noda dalam permukaan putih, atau puzzle yang kehilangan keping terakhir. Sama seperti Wonwoo.

Kehidupannya tidak begitu istimewa seperti cerita yang selalu berlalu-lalang dalam portal berita atau majalah. Sejujurnya, kehidupan yang tersorot kamera begitu membuatnya muak, namun ini adalah salah satu resiko yang harus ia jalani jika ingin mempertahankan posisinya.

Wonwoo harus terbiasa membangun relasi sebanyak-banyaknya, dan menjaga citra diri di depan muka publik. Sebagai pemegang kekuasaan pertama dari perusahaan yang memiliki ribuan karyawan, tanggung jawab di pundaknya begitu besar. Ditambah, Wonwoo harus memikul beban dari kepercayaan Kakeknya yang sudah memberinya posisi ini, sedikit saja kesalahan, Kakek tak akan segan untuk meragukan kinerjanya.

Ya, Wonwoo sudah terbiasa hidup dengan cara yang sempurna. Walau secara garis besar ia memiliki kehidupannya sendiri, nyatanya ia masih berada di bawah kaki seseorang. Wonwoo tak akan mengelak, ia secara sukarela mengakui bahwa kemampuannya masih belum cukup untuk melampaui Kakeknya.

Satu-satunya yang patut Wonwoo banggakan adalah kenyataan bahwa ia satu langkah lebih maju dari Ayahnya, walau sering kali membanggakan dirinya di depan orang-orang, bersikap seolah pusat dunianya ada di dalam anak laki-laki satu-satunya, tapi Wonwoo tahu sifat ular yang terbenam dalam diri Ayahnya.

Wonwoo hanyalah alat untuk dia jadikan tameng di depan Kakek, batu pijakan yang dia injak untuk pergi ke puncak. Jika bukan karena dirinya, Jeon Wonbin tak mungkin mendapatkan kekuasaannya sekarang. Suatu saat nanti, jika dia sudah berada di puncak piramida yang selalu dia impikan, dia tak akan segan untuk mendepak Wonwoo.

Kasih sayangnya sebagai Ayah tak nyata, dan Wonwoo sudah cukup dewasa untuk tidak lagi merasa marah. Walau begitu, ia enggan untuk berbagi atap. Ia bekerja keras agar bisa hidup terpisah dengannya. Wonwoo ingin membangun istananya sendiri dengan ia sebagai rajanya, bukannya sebagai boneka yang digerakan untuk membantu seseorang memenuhi naluri keserakahannya.

Setelah berhasil, Wonwoo pikir satu masalahnya sudah selesai. Tapi ternyata datang masalah lain yang lebih buruk.

Kakek tiba-tiba menyuruhnya untuk menampung 'Adik' yang seumur hidupnya tak pernah ia anggap. Saat Kakek mengatakan perintahnya, Wonwoo hanya bisa diam dengan kekesalan luar biasa.

Knowing BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang