"Cepat datang ke apartemen. Sekarang juga"
Suara Jimin yang menyambut ku di pagi buta berhasil membuat ku mengeluarkan sumpah serapah dari mulut ku.
"Apa dia gila? Membangunkan seorang perempuan pukul 5 pagi dan seenaknya menyuruh ku datang ke apartemen nya?!"
Aku hanya bisa memarahi Jimin di sini sembari bersiap dengan jiwa yang masih di atas kasur.
Tak ada waktu untuk berdandan, kaus putih polos dan celana jeans panjang seharusnya cukup untuk membuat ku terlihat niat datang ke sana. Walau sebenarnya tidak.
Aku akan membalas kebiasaan mu ini Park Jimin.
♡'・ᴗ・'♡
Jimin PoV
Seharusnya aku tidak membuat Sara datang sepagi ini. Tapi apa boleh buat, aku harus selalu membuat alasan agar tetap melihat keadaannya.
"Jimin-ah" Suara Hoseok hyung yang baru bangun dari tidur nya membuatku tersentak dari lamunan ku.
"Kenapa kau bangun pagi sekali?" Aku berbalik menghadap Hoseok yang sedang mengusap wajahnya.
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu padamu" Hoseok hyung berdiri menuju pintu.
"Apa kau memanggil Sara?" Lelaki itu berhenti sebelum membuka pintu.
"Kau menyuruh seorang perempuan datang di pagi buta? Dia adik ku, jika dia tersakiti aku yang akan memarahi mu duluan" Hoseok keluar dari kamar dengan wajah mengantuk nya.
Meninggal kan ku dengan jutaan rasa bersalah. Harusnya, aku tidak merasa bersalah seperti ini. Jika tidak seperti ini, aku tidak akan bisa bersama Sara dalam waktu yang lama.
Perlahan aku berjalan menuju meja milik ku di ujung ruangan. Tempat aku menyimpan random stuff milik ku.
Sebuah kotak dengan warna merah selalu berhasil menarik perhatian ku. Kotak yang tidak akan pernah bisa aku berikan kepada seseorang yang seharusnya memiliki benda ini.
Suara ketukan pintu membuatku dengan segera menyimpan kotak berharga itu di tempatnya.
"Masuklah" Aku bisa menebak kalau bukan Namjoon atau Taehyung yang mengetuk pintu.
"Hyung" Kepala Jeon Jungkook muncul dari balik pintu. Membuatku kaget karena sudah lama aku tidak bicara dengannya.
"Mianhae" Jungkook masuk dan duduk di hadapan ku. Menyentuh pundak ku dengan wajah polosnya.
"Hentikan perang dingin ini yang entah sejak kapan terjadi. Aku tidak ingin penggemar menyadari nya" Jungkook menatap mataku berusaha mencari kepercayaan untuknya.
"Maka berhenti lah mendekati Sara" Aku balas menatap Jungkook dengan tajam.
"Tidak bisakah kita bersaing secara sehat? Hanya karena perempuan dan kau menghancurkan pertemanan kita?" Jungkook berdiri, bersiap untuk meninggalkan ku.
"Jika kau memang ingin bersaing dengan cara mu, aku akan tunjuk kan bagaimana caranya" Jungkook pergi dari kamar ku dengan langkah penuh amarah.
Aku belum bisa memaafkan bocah itu karena dia sudah memisahkan ku dengan kebahagiaan ku. Itu adalah kesalahan terbesar seorang teman.
![](https://img.wattpad.com/cover/143088588-288-k261890.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
조수 -; assistant [pjm]
Fanfictioni was his red, he was my blue. it's a story about our, mistakes and remorse. 💫 Drop out dari Universitas sudah menjadi bencana bagi Sara, dilanjutkan dengan bertemu dengan Bangtan Sonyeondan dan memulai berbagai macam konflik di sana. Bukannya sema...