조수 -; assistant [pjm]

date

"Menjauhlah dari Sara"

Suara itu mengalihkan perhatianku.

Jimin berjalan ke arahku lalu menarik tanganku agar aku berdiri.

Jungkook kelihatan terkejut dengan kedatangan Jimin dan pernyataannya tadi.

"Mianhae..." Jungkook melihat ku sebentar.

"Hyung" Jungkook pergi meninggalkan ku dan Jimin.

Jimin mengenggam tanganku erat. Lelaki itu menarik nafas dalam sebelum membawaku keluar dari dorm.

♡'･ᴗ･'♡

Kalian tidak akan percaya apa yang terjadi sekarang. Seorang Park Jimin sedang menaiki bus bersama seorang perempuan tidak tau diri, aku.

Semua mata tertuju kepada kami berdua. Bahkan ada beberapa yang memotret. Jimin hanya menutupi wajahnya dengan masker.

"Aku..aku asistennya" Aku mencoba menjelaskan kepada semua orang yang ada.

Mendengar pengakuanku mereka kembali sibuk dengan urusan masing-masing.

"Lain kali tidak usah mengantarkanku pulang lagi"

"Apa yang aku lakukan dan akan aku lakukan, terserah aku" Jimin memejamkan matanya. Dia kelihatan sangat lelah.

"Kau langsung pulang saja nanti" Aku mengalihkan pandanganku ke luar jendela.

"Kalau aku ingin ke apartemenmu dulu bagaimana?" Pertanyaan Jimin berhasil membuatku menyubit lengan lelaki itu sekeras mungkin.

Jimin merintih kesakitan, aku melepaskannya sebelum semua orang menyadari teriakannya.

♡'･ᴗ･'♡

"Ya, Saralee" Jimin menghentikan langkahnya dan berbalik lagi.

Aku yang baru saja akan masuk ke dalam gedung apartemenku ikut terhenti.

"Jangan terlalu dekat dengan Jungkook" Jimin kembali berjalan.

Bagaimana dia bisa tau? Apa dia melihat segalanya?

Aku memijat keningku sebentar dan kembali melanjutkan langkahku yang terhenti.

♡'･ᴗ･'♡

Hari ini jadwal Bangtan adalah latihan koreografi untuk comeback selajutnya. Aku memperhatikan Jimin yang dengan serius mengulang-ulang gerakan yang sama.

Hoseok oppa sibuk mengajari Seokjin. Jungkook dan Taehyung latihan sambil bercanda. Namjoon dan Yoongi duduk dan bicara berdua.

Aku tersenyum melihat apa yang dilakukan mereka sekarang. Semoga saja pemadangan ini akan selalu ada.

Jimin akhirnya mendatangiku. Aku dengan cekatan langsung mengeringkan keringat lelaki itu.

Jimin diam saja dan membiarkanku melakukan tugasku.