heart attack

63 10 0
                                    

"Kau mau ke dorm?"

Aku langsung memandang Jimin dengan pandangan jijik dan langsung melepas genggaman tangannya. Takut juga.

"Tidak, aku hanya bercanda" Jimin kembali berusaha menggenggam tanganku sambil tersenyum manis.

Aku hanya bisa diam diperlakukan seperti itu. Perhatianku kembali pada Dogum yang ternyata memperhatikan kami. Dia langsung kembali menunduk saat menyadari aku melihat ke arahnya.

"Jimin, kita pergi saja dari sini" Aku menarik Jimin menjauh karena tidak nyaman dengan Dogum. Bagaimana jika dia tukang gosip? Buktinya dia memotret Ryujin dan Yoongi.

Atau ternyata dia wartawan Dispatch yang menyamar menjadi asisten.

Baiklah, aku akan berhenti mengkhayal mulai sekarang.

Tanpa sadar aku menarik Jimin sampai keluar gedung Bighit.

"Kau mau membawaku kemana?" Jimin dengan bodohnya hanya mengikutiku sampai sini.

"Kenapa kau tidak menghentikanku?" Aku balik bertanya dan melepaskan genggaman tangan kami.

"Aku rela dibawa kemana saja asalkan bersamamu" Jimin mulai menggodaku lagi

"Ya! Park Jimin, berhentilah memberikanku omong kosong seperti itu" Aku memberikan tatapan mengintimidasi.

"Kau tidak suka? Apa aku harus kembali menyebalkan?" Jimin membalas tatapanku tidak kalah tajam

"Sejujurnya sama saja. Kau selalu menyebalkan" Aku ingin berjalan masuk ke dalam.

"Temani aku jalan-jalan" Jimin dengan seenaknya menarik tanganku dan menahanku pergi.

Aku menarik napas panjang sebelum akhirnya pasrah di tarik Jimin pergi menjauhi gedung Bighit.

♡'・ᴗ・'♡

Aku berakhir di sebuah toko pakaian di Myeong-dong. Jimin sibuk memilih pakaian dari satu jam yang lalu.

"Apa ini cocok untukku?" Jimin meletakkan sebuah kemeja berwarna putih di depan badannya.

"Apa itu tidak kebesaran?"

"Ya, bilang saja badanku kecil" Jimin kembali menggantung kemeja itu.

"Tidak, kau cocok dengan kemeja itu tapi ukurannya saja yang tidak pas" Aku akhirnya memilih duduk di bangku yang ada.

"Aku tau badanku kecil Sara-ya" Jimin kembali memilih pakaian lain.

"Aku tidak mengatakan hal itu" Aku membela diri karena memang bukan itu maksudku.

"Belilah semaumu. Itukan uangmu juga" Aku membiarkan Jimin bebas memilih pakaian tanpa memikirkan pendapatku

"Benarkah? Kau tidak akan melarangku membeli yang banyak?"

"Hm" Aku hanya menggumam dan mengalihkan pandanganku dari Jimin.

"Baiklah kalau begitu"

♡'・ᴗ・'♡

Aku menyesal.

Jimin membeli terlalu banyak pakaian dan sepatu. Dan aku dengan tidak terhormat membawa semua belanjaannya.

"Bisakah aku meminjam ponselmu?" Jimin berhenti berjalan dan meminta ponselku.

조수  -; assistant [pjm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang