different

71 9 0
                                    

"Berkencanlah denganku"

Aku yang sibuk membantu Jungkook berdiri, terdiam dan langsung menatap wajah Jungkook yang masih kesakitan.

Rasanya dunia berhenti saat itu juga. Jantungku berdebar tak beraturan. Aku tidak akan berbohong kalau Jungkook tampan.

Perempuan manapun yang "ditembak" secara langsung oleh lelaki tampan seperti Jungkook pasti akan merasakan hal yang sama denganku.

Mata kami bertemu cukup lama, aku tidak tau harus mengatakan apa. Mungkin, aku memang seharusnya tidak mengatakan apapun.

Aku mengalihkan pandanganku dan membawa Jungkook pergi dari tempat ini.

♡'・ᴗ・'♡

Aku membopong Jungkook sampai apartemenku. Aku tidak tau lagi harus membawa nya kemana.

Jungkook duduk di sofa ruang tengah. Aku segera mengambil peralatan P3K dan membawanya ke tempat Jungkook.

Aku mengambil es batu dan memasukkannya ke handuk bersih. Pelan-pelan aku mulai mengkompres kebiruan di pipi Jungkook.

"Ah.." Jungkook mengerang kesakitan.

"Mianhae" Aku kembali menekan di tempat yang sama secara perlahan.

"Tahanlah ini" Aku menyuruh Jungkook untuk menahan handuk tadi di pipinya.

Aku mulai mengambil kapas dan obat merah. Pelan-pelan aku mulai mengoleskan obat merah untuk luka di sudut bibir Jungkook.

"Maafkan Jimin" Aku meminta maaf atas kesalahan Jimin.

"Kenapa kau yang minta maaf?" Jungkook menurunkan handuk yang sedari tadi berada di pipinya.

"Tidak tau, aku hanya merasa bersalah dan bertanggung jawab atas semua ini"

"Jangan minta maaf atas nama Jimin" Jungkook menahan tanganku yang sedari tadi sibuk memberikan obat merah.

"Kumohon jangan bertengkar" Aku menatap mata Jungkook dalam. Meminta persetujuan dan perjanjian dari nya.

Jungkook menarik nafasnya sebelum mengangguk dan tersenyum padaku.

"Sudah selesai. Pulanglah" Aku mulai membereskan semua kekacauan yang terjadi.

Jungkook berdiri dan membantuku membuang sampah kapas yang sudah aku gunakan.

"Kamsahamnida" Jungkook lagi-lagi tersenyum padaku.

Aku hanya tertawa canggung karena senyuman Jungkook yang kapan saja bisa membunuhku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku hanya tertawa canggung karena senyuman Jungkook yang kapan saja bisa membunuhku.

Syukurlah Jungkook tidak menagih jawaban atas ajakannya tadi.

♡'・ᴗ・'♡

Aku memasuki gedung Bighit tepat pukul 9 pagi. Hari ini akan diadakan meeting pertama untuk World Tour yang akan datang.

조수  -; assistant [pjm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang