Kami datang tepat pukul 6, waktu yang memang sudah di janjikan dari awal.
"Ya, Jimin-ssi" Seorang staff memanggil Jimin membuat aku dan Jimin berbalik ke sumber suara.
"Semua member sudah berada di ruang rekaman, cepatlah kesana" Staff itu memberi Jimin lembaran kertas.
Jimin segera berjalan ke arah yang tidak pernah aku ketahui sebelumnya. Kami berhenti di ujung lorong, di sana terdapat sebuah ruangan besar dan beberapa ruangan kecil kedap suara untuk rekaman.
"Jimin-ah kau selalu tampan dengan rambut hitam" Hoseok oppa menyambut Jimin dengan tepukan di pundak.
Aku hanya bisa mengambil tempat duduk di sebelah Seoyun Eonni yang sedang memegang ponsel milik Hoseok oppa.
"Sara-ya, apa kau baik-baik saja dengan Jimin?" Seoyun Eonni menanyakan hal yang seperti nya memang terlihat.
"Mwoya? Tidak ada apa-apa" Aku berusaha meyakinkan Seoyun Eonni
"Bercerita lah padaku, terkadang Hoseok juga bercerita padaku. Tenang saja, semua rahasia aman" Seoyun Eonni menempelkan ibu jari dan telunjuknya mengisyaratkan 'ok'
"Arraseo, aku akan bercerita jika memang perlu" Aku memberikan senyum terbaik ku.
"Bisa kau ambilkan ponsel ku?" Jimin berteriak dari kursi di ujung ruangan yang lumayan jauh dari ku.
Aku segera mengambil ponsel Jimin dari dalam tas dan menyerahkannya.
"Gomawo" Jimin segera sibuk dengan ponsel nya. Aku segera menjauh kembali ke tempat duduk ku.
"Sara-ssi" Jungkook yang baru saja keluar dari ruang rekaman memanggil ku. Membuatku berhenti dan menunggunya mendatangi ku.
"Apa kau sudah makan?"
"Sudah, dengan Jimin" Aku mengalihkan pandangan ku pada Jimin yang masih sibuk dengan ponselnya"
"Sayang sekali padahal aku ingin mengajak mu makan" Jungkook mengusap tengkuk nya canggung.
"Mungkin lain kali Jungkook-ssi" Aku menepuk pundak Jungkook pelan agar dia tidak terlalu berat menerima penolakan dari ku.
"Baiklah, aku akan menagihnya lain kali" Jungkook menjauh dari ku dan mendekati Yoongi.
Aku akhirnya kembali ke sebelah Seoyun Eonni, Ryujin bergabung bersama kami. Percakapan yang tidak terlalu penting lun mengalir.
"Yoongi bilang dia membuat lagu untuk ku" Ryujin memandangi Yoongi yang sibuk dengan pena dan buku kecil di tangannya.
"Beruntung sekali dirimu" Aku ikut melihat ke arah Yoongi. Penglihatan ku teralihkan pada Jimin yang ternyata sedang menatap ku tajam.
Ada apa dengannya?
"Begitulah, katanya lagu itu akan ada untuk album yang akan datang" Ryujin menutupi wajahnya karena malu.
Seoyun Eonni hanya bisa tersenyum sedangkan aku sedang sibuk adu kedip dengan Jimin entah sejak kapan.
Jimin berdiri mendekati ku. Entah kenapa, jantungku berdegup kencang. Jimin menarik ku keluar dari ruangan menuju lorong yang lebih sepi.
"Mwoya?!" Aku protes karena merasa terganggu dengan perlakuan kasar Jimin.
"Kau bilang hanya ingin sebatas asisten dan artis denganku. Aku tadi melihat mu dengan Jungkook" Jimin menunduk, menarik nafasnya dalam.
Aku terdiam menunggu Jimin melanjutkan kalimatnya walau aku tau apa yang akan dia katakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
조수 -; assistant [pjm]
Fanfici was his red, he was my blue. it's a story about our, mistakes and remorse. 💫 Drop out dari Universitas sudah menjadi bencana bagi Sara, dilanjutkan dengan bertemu dengan Bangtan Sonyeondan dan memulai berbagai macam konflik di sana. Bukannya sema...