KASUS_

3.3K 100 6
                                    

Keesokan harinya.

Nae sudah rapih untuk pergi ngampus. Nae berjalan ke arah meja makan untuk bersarapan. Nae mengambil toti tawar lalu slai strawberry.

Tak lama batz dateng dan duduk berhadapan. Batz langsung sibuk seperti biasa meski maebatz berpaspasan wajah namun saling cuek. Batz cuek dan cool itu sudah menjadi sikapnya. Nae cuek karna ia merasa asing karna batz dan juga janni hanya sodara tiri...apalagi nae tau bahwa mama tirinya jahat.

Nae menatap batz. Di lihat batz buru buru memakan rotinya.

"Ka..bolehkah aku bicara?" Tanya nae ragu

"Katakan?" Sahut batz tanpa menatap nae

"Tolong bantu aku untuk mencari tau siapa dalang yg sudah membuat papah meninggal" ucap nae menatap batz sedih

Batz yg sedang mengunyah langsung diam dan menatap nae kilas. Batz bingung harus bicara apa pada nae...

"Baiklah. Akan ku usahakan" bales batz datar

"Terima kasih ka" nae tersenyum karna ia ingin sekali mencari siapa orang yg sudah membunuh papanya.

Batz hanya mengangguk pelan.

"Kamu hati22" ucap batz berdiri lalu berjalan untuk pergi ke kampusnya.

Nae mengangguk tak lama nae menyusul batz keluar dan akhirnya mereka pergi sperti biasa dengan membawa mobil masing masing.

Sementara janni masih di antar supir untuk pulang pergi ke sekolahnya...
.

.

.

.
3 HARI KEMUDIAN.

Ibu foni berjalan menuju kamar batz.
Setelah sampe kamar batz ibu foni langsung masuk dan duduk di samping batz di atas kasur.

"Batz. Mama ingin bicara serius" ucapnya menatap batz

"Tentang apa? Katakan sajah" jawab batz yg sibuk mengerjakan tugas kuliahnya di laptop

"Mama ingin kamu menikhai nae!"

Tentu sajah ucapan ibu foni menghentikan batz yg sedang berkutik. Batz diam saking terkejutnya.

"Maksud mama apa? Apa mama sudah gilak!" Datar batz tidak percaya

"Mama serius batz, mama ingin kamu menikahi nae. Demi mama" pinta ibu foni menatap batz sendu dengan tampang melasnya

"Itu tidak mungkin mah, mama ini ada22 sajah..bagai mana bisa aku menikahi nae?" Tegas batz sambil berjalan ke arah jendela kaca lalu menyilangkan tangan di dada

"Mengapa tidak mungkin batz?" Ibu foni mengikuti batz

"Mah, mama tau kami sama22 wanita, apa mama ini sudah tidak waras"

"Batz...kau tau di luar sana banyak bukan, yg menikah dengan seksama? Jadi mengapa kau seperti ini, ayolah batz?" Mohon ibu foni dengan wajah melas

Batz diam sebentar.

"Tapi aku tidak mencintai nae mah, bagai mana bisa aku mnikah dengannya. Bagai manapun juga dia adik tiriku"

"Dia hanya adik tiri bukan? Lagi pula kalau soal cinta. Kamu cukup pura22 mencintai dia dan ini hanya sementara sajah batz"

"Apa maksudmu mah? Mengapa memaksaku untuk menikah dengan nae. Sementara selama ini mama tidak menyukainya" ucap batz datar tanpa melihat mamanya

"Mama ingin menguasai hartanya dan ingin nae menanda tangani semua surat atas nama, dan kuncinya kamu harus menikah dengannya"

_KANDAS_(1+1-2× kau bunuh cintaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang