HARTA WARISAN!

3.2K 122 19
                                    

KEESOKAN PAGINYA.

Nae bergeges turun menuju meja makan seperti biasa sebelum berangkat ke kampus harus sarapan dulu. Namun tak sengaja nae malah melihat batz dan mamanya berdiri di ruang tamu. Nae melihat mereka sedang bicara serius. Nae yg penasaran akhirnya berjalan dengan mengedap ngedap. Nae ngumpet di balik guci besar. Dengan jelas nae mendengar percakapan mereka..

"Kau sangat bodoh batz. Mengapa kau belum juga menyuruh dia untuk menanda tangani surat wasiat itu hah?" Gertak ibu foni menatap batz tajam

"Aku tidak berani mah, itu terlalu cepat. Tolong kasih aku waktu"

"Justru dengan cepat itu lebih baik...bodoh"

"Aku takut mah...aku tidak berani melakukan itu"

"Oh..kau berani melawan mmh hah? Jangan bilang kau akan kasian padanya? Tidak batz, mmh menyuruhmu menikahi dia cukup22 mencintai dia demi mendapatkan harta warisannya, kau mengerti!"

Jrenggg deg

Nae kaget bukan kepalang mendengar percakapan itu.
Nae menutup mulutnya saking shocked..

"Ja-jadi ini maksud mereka? Dan inilah jawaban dari pertanyaanku mengapa batz tiba22 mengajakku menikah dengannya...ternyata niat mereka hanya untuk mendapatkan harta ayahku. Keterlaluan" ucap nae dalam hati

Menghadapi sikap tiri mmhnya bukan hal yg enteng bagi nae. Ia harus menyiapkan mental yg pintar dan berani..

Nae menarik nafas dalam dalam...

"Ternyata inilah rencana buruk kalian?" Ujar nae berdiri tegak di belakang batz dan mmhnya

*DEGG

Ibu foni tersentak termasuk batz.
Mereka berdua perlahan memuter tubuhnya untuk menghadap nae.

"Nae.." lepas batz dari mulutnya menatap nae datar

"Sejak kapan kau berdiri di sana?" Tanya ibu foni menatap nae dingin

"Sejak kalian membicarakan soal harta papah, pantas sajah kau memintaku untuk menikah denganmu dalam waktu tergesa. Ternyata kalian mempunyai niat yg licik" ucap nae lirih menahan tangis

"Woh! Bagus..jadi sekarang tidak ada alasan lagi untuk kau menolaknya...batz, ambil semua aset22 warisan itu" suruh ibu foni melihat ke arah batz

Batz menatap nae sayu.

"Cepat ambilkan batz!" Tegas ibu foni

Dengan hati berat batz berjalan ke kamarnya.

Nae masih diam di tempat dengan air mata yg sudah tak kuasa untuk ia bendung.

Tak lama batz kembali dengan membawa map.
Dengan cepat ibu foni mengambilnya lalu membukanya.

"Sekarang tanda tangan ini!" Perintahnya ke nae

Nae menggeleng dengan air mata sudah membanjir.

"Tidak! Aku tidak akan pernah mau melakukannya" bantah nae

"Cepat lakukan!"

"Tidak!"

"CEPAT...." *PLAK

Sebuah tamparan mendarat di wajah cantik nae

Tentu batz meringis melihat itu.
Sedangkan nae sudah menangis sambil mengusap pipinya.

"Jangan pernah bermain denganku...sekarang lakukan" bentaknya lagi

Batz merasa tidak tega dengan kelakuan mmhnya namun ia hanya bisa diam. Ia bisa sajah melawan atau menghentikannya. Namun batz membiarkan dan lebih memilih diam.

_KANDAS_(1+1-2× kau bunuh cintaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang