Happy Reading :)
"Baiklah aku percaya padamu." Taehyung mengubah posisinya menjadi duduk di samping Yerin dan Shina. Shina tersenyum sambil mengelus tangan putranya itu. "Yerin, mama turun dulu, mama mau masak buat sarapan." Shina keluar dari kamar Taehyung dan meninggalkan mereka berdua di sana.
.
.
.
.
.
.Yerin, Taehyung dan Shina sedang sarapan di ruang makan. Hening tidak ada pembicaraan, hanya terdengar dentingan sendok dan garpu. Shina pun membuka suaranya "Loh, Yerin? Kok masih pakai pakaian santai?" Yerin menelan makanannya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Shina "Yerin izin ma, Yerin mau jalan - jalan sama Tae, tenang ma Yerin di bolehin kok, soalnya bos Yerin sudah nganggap Yerin sahabatnya." Yerin menunjukkan eye smile nya.
Shina melirik Taehyung. Anaknya malah meringis "Tae."
"Sekali aja ma, kan Tae belum deket banget sama Yerin."
"Ok, ga masalah. Kalau sudah selesai taruh di dapur, biar mama yang bereskan nanti." Shina meninggalkan mereka dan menuju dapur, kemudian keluar lagi menuju ruang keluarga. Menonton chanel yang menyiarkan gosip di pagi hari.
"Tae sudah?" tanya Yerin, Taehyung mengangguk. Taehyung menuju kamarnya. Yerin membereskan bejana yang kotor dan membawanya ke dapur.
Gadis itu memutuskan untuk mencuci piringnya, ia tidak ingin membuat Shina kecapekan, dan juga tidak enak kalau tinggal di sana cuma mandi, makan, tidur.
Shina mendengar bunyi di dapur, ia pun menghampirinya. Shina melihat Yerin sedang mencuci piring "Loh, nak Yerin. Biar mama aja, Yerin ke kamar dulu siap - siap." Yerin menggeleng "Nggak kok, ma ini udah selesai tinggal cuci satu sendok aja."
Yerin mencuci sendok yang masih dilumuri sabun. "Lagian Yerin juga ga ada kerjaan." Shina mengelus kepala Yerin pelan. "Sudah kau siap - siap dulu saja." Yerin mengangguk, dan meninggalkan Shina di dapur."Semoga, Tae mendapat pendamping hidup seperti Yerin. Atau memang Yerin jodoh Tae? Ku harap begitu." batinnya, kemudian Shina keluar dari dapur.
Taehyung telah siap dan mengganti pakaiannya, ia menuju ke kamar Yerin. Tetapi Taehyung datang disaat yang tidak tepat. Saat itu Yerin masih memakai tanktop. "Yerin aku sudah si........ap." Taehyung mematung saat Yerin masih memakai tanktop. Yerin menjerit "Aaaaaaa!!!!! Taeeeee keluarrrr!!!!" Taehyung buru - buru keluar kamar Yerin dan menutup pintunya, pipinya memerah tomat.
Taehyung menjulurkan lidahnya dan menggigitnya, ia benar - benar tidak sengaja. Sedangkan Yerin ia buru - buru memakai pakaiannya. Kemudian keluar kamar untuk menemui Taehyung.
Taehyung terlonjak kaget saat Yerin menepuk pundaknya "Hah!" Yerin memanyunkan bibirnya dan melipat tangannya di dada "Kenapa tadi langsung masuk? Tae kalau mau masuk ketuk dulu pintunya." Taehyung menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Maaf, Rin. Aku kira tadi sudah siap." Taehyung meringis, sedangkan Yerin memutar bola matanya malas.
Yerin melihat pipi Taehyung yang memerah "Tae, kenapa pipimu merah?" Taehyung langsung menangkup pipinya "Ah..t..tidak." ia tergagap.
"Ya sudah ayo." Yerin menggandeng tangan Taehyung keluar. Mereka berpapasan dengan Shina yang sedang menonton gosip pagi" Tunggu, tunggu." panggil Shina, Yerin dan Taehyung menghentikan langkahnya "Iya ma."
"Mama mau titip, belikan gula sama tepung ya, kalau pulang nanti." Shina memberikan selembar uang seratus ribuan kepada Yerin "Iya ma, ok."
Yerin dan Taehyung keluar dan berjalan menuju garasi. Ada satu mobil dan satu motor di sana "Kau naik apa Tae?" tanya Yerin. "Naik motor, biar bisa ngebut. Nanti kalau ngebut kamunya takut bisa meluk pinggang Tae." Taehyung menaik turunkan alisnya. Yerin rasa pipinya memanas sekarang. "Apaan sih." ucapnya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ada Untukmu ✓
Fanfiction[END] Jangan lukai dirimu sendiri, aku di sini. Aku menyayangimu. Bersamamu, merajut luka yang selama ini tengah kau terjang sendirian. Start : 11 Juli 2018 End : 12 September 2018 ©ddynalee