6. Mengapa Menjadi Sesak?

2.4K 295 9
                                    

Happy Reading :)

Taehyung terdiam dan duduk di sofa ruang tamu sambil memandangi Yerin yang sedang membersihkan pecahan beling. Ia tidak bermaksud melakukan itu, tetapi setiap ia mengingatnya rasanya ingin bunuh diri saja.

Yerin mengumpulkan pecahan beling dan kemudian ia kumpulkan di plastik. Yerin tidak menyadari kalau jempolnya tergores sedikit oleh pecahan beling tajam tersebut, jadi meneteskan darah di lantai. Yerin belum menyadarinya. Gadis itu keluar untuk membuang pecahan beling yang ia kumpulkan dan memasukkannya pada plastik hitam untuk di buang ke tempat sampah.

Taehyung mengontrol detak jantungnya dan nafasnya. Mata Taehyung menangkap tetesan darah dimana ia memecahkan guci itu. Taehyung berjalan menghampirinya. Jemarinya menyentuh darah itu. "Yerin." lirihnya pelan, lelaki itu yakin kalau tetes darah ini adalah darah Yerin. Taehyung merasa bersalah.

Yerin masuk ke dalam rumah. Taehyung langsung menarik tangan Yerin dan mengecek ada goresan di tangannya atau tidak? Ya benar darah keluar dari jempol Yerin. Yerin baru menyadarinya, dan menarik jemarinya. Taehyung meraih jemari Yerin lagi dan mengemutnya supaya darah itu berhenti keluar "Ini salah, Tae. Yerin jadi terluka." Taehyung merasa bersalah dengan Yerin.

Yerin menggandeng tangan Taehyung untuk duduk di sofa "Tae gak salah, dan gak ada yang salah dengan semua kejadian ini. Tae berjanjilah, jangan lakukan hal bodoh seperti itu. Kau membuatku khawatir." Taehyung memandang manik mata Yerin yang mulai berkaca "Yerin jangan nangis, pasti gara - gara Tae kan?"

Yerin menggeleng mantap. Ia tahu perasaan Taehyung, ditinggalkan pasangan itu memang menyakitkan "Tae masih mencintai Tzuyu?" Taehyung mengangguk. "Tae mau Tzuyu bahagia?"

"Tae mau kalau Tzuyu bahagia." Yerin tersenyum paksa, entah mengapa mendengar jawaban Taehyung hatinya sedikit terasa sesak "Relakan dia." Taehyung menggeleng "Tidak, Tae sangat mencintai Tzuyu, jadi Tae gak bisa lupain dia." hati Yerin tambah sesak mendengar penuturan Taehyung, entah mengapa.

Yerin menghela nafasnya "Aku nggak nyuruh kamu lupain Tzuyu. Aku nyuruh kamu buat relakan Tzuyu. Kalau memang Tzuyu maunya seperti itu, kamu harus rela. Tuhan tahu apa yang baik untuk umatnya. Tuhan mau, kamu dapat pasangan yang lebih baik dari Tzuyu." belum selesai Yerin berbicara Taehyung sudah menyelanya.

"Jadi menurut Yerin, Tzuyu gak baik?" Yerin menggeleng "Aku gak bilang kalau Tzuyu gak baik."

"Maaf." lirih Taehyung pelan "Tae, hanya harus janji sama Yerin. Mulai sekarang, nanti, besok dan seterusnya, Tae gak boleh ngelukain diri sendiri. Banyak yang menyayangi Tae, seperti mama Shina, papamu dan keluarga serta teman - teman."

"Termasuk Yerin juga?" tanya Taehyung, Yerin diam ia tidak bisa berkata - kata lagi.

Jujur entah mengapa hatinya sesak saat berbicara mengenai Tzuyu dengan Taehyung. "Eh..i..iya." Yerin menjawab dengan tergagap. "Yerin sayang, Tae?" Yerin mengangguk.

Taehyung memeluk Yerin tiba - tiba "Tae akan mencoba melupakan Tzuyu." Yerin melepas pelukan Taehyung "Jangan lupakan Tzuyu." Yerin merasa berat untuk mengatakan hal itu. "Kenapa?"

"Karena Tzuyu pernah ada di kehidupanmu, pernah mengisi hari - hari - harimu dengan senyuman. Pernah singgah di hatimu dan kau menjadi mencintai Tzuyu. Kau hanya harus merelakannya, tetapi bukan berarti melupakannya." Yerin tak mampu menahan isak tangisnya ia meninggalkan Taehyung di sana dan berlari ke kamarnya.

Yerin mengunci kamarnya, memegang dadanya yang sedikit ngilu "Kenapa saat dia bilang sangat mencintai Tzuyu hatiku menjadi sakit?kenapa?" Yerin duduk di lantai dan bersender pada pintu, sambil memegang dadanya yang sedikit terasa sesak.

Taehyung berfikir, kenapa Yerin seperti itu? Ada apa dengan dirinya? Taehyung berlari menuju kamar Yerin dan mengetuk pintunya berkali - kali.

"Yerin buka pintunya, Tae mau masuk." Yerin menghapus air matanya, dan segera memasang wajah baik - baik saja. Ia kemudian membuka pintunya. "Yerin kenapa nangis?"

Aku Ada Untukmu ✓  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang