17. Perasaan Ini Terlalu Dalam

2K 236 14
                                    

Happy Reading :)

Putar dulu lagu di mulmed, habis itu baca sambil dengerin lagunya. Gak maksa kok😁 tau kan lagunya?


°•°•°•°

'Aku tidak akan lelah, walau harus menyatakan perasaanku sebanyak 1000 kali, perasaan ini terlalu dalam'

°•°•°•°

Yerin akhir - akhir ini selalu terlihat pucat dan lemah. Eunha sudah tahu tentang penyakit yang di derita kakak tersayangnya kini, siapa lagi kalau bukan Sinbi yang memberitahukan.

Awalnya Eunha kaget dan menangis sembari memeluk sang kakak yang berdiri mematung saat Sinbi memberitahukan semuanya. Eunha menyuruh Yerin untuk tetap beristirahat. Tetap saja Yerin menolak dengan alasan, jika ia tidak bekerja mau dapat uang darimana?bagaimana cara untuk membayar spp sekolah Eunha?

Seperti sekarang Yerin sedang melamun di kamarnya. Wajahnya terlihat sangat pucat, berbeda saat satu bulan yang lalu. Saat satu bulan yang lalu tubuh gadis itu tidak terlalu kurus dan terlalu gemuk, bisa di bilang body goals, tetapi sekarang tubuhnya mulai mengurus. Bibirnya memerah pecah - pecah.

Yerin menyisir perlahan rambutnya, tampak mulai rontok satu persatu. Ia tetap menyisir rambutnya secara perlahan - lahan, agar tidak menimbulkan kerontokan yang banyak. Yerin sempat kemoterapi kemarin setelah ke kantor pos, Sinbi yang memaksa. Yerin lebih memilih istirahat di rumah di bandingkan di rumah sakit, bau obat - obatan membuatnya mual sekali.

Gadis itu meletakkan sisirnya di atas nakas, dan mengambili rontokan rambut di lantai, ia kumpulkan jadi satu dan menaruhnya di atas kertas, membungkusnya dengan kertas dan menyimpannya di laci, ia berencana mengubur rambutnya di tanah, bagaimanapun rambut itu tetap bagian dari tubuh kita bukan?

Dengan diam di dalam kamar seperti ini membuatnya mengingat semua kisah yang terjadi satu bulan lalu. Entah apa yang terjadi di sana, ia tidak ingin tahu. Mengingatnya saja rasanya sudah seperti menyayat hati.

Yerin mengingat akan pesan dalam surat yang ia kirimkan "Apa surat itu sudah sampai?" gadis itu menghela nafas panjang, ia berharap lelaki pujaan hatinya membaca surat itu.

'Setidaknya kau mau membaca suratku walau sepenggal kalimat, setidaknya kau mau membuka amplopnya walau cuma mengintip kertasnya saja. Setidaknya kau memegang surat itu Tae.' batin Yerin sambil memegang dadanya yang berdesir.

"Besok, aku tidak tau apa yang akan terjadi antara kita. Walau suatu perasaan mendorongku untuk menunggu seseorang di pintu depan, aku yakin itu perasaan yang konyol, perasaan yang cuma haluan saja bukan?" Yerin terkekeh.

Aku Ada Untukmu ✓  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang