Happy Reading :)
"Elus kepalaku, agar aku bisa tidur dan memimpikanmu." kata - kata lelaki itu membuat Yerin ragu. "Cepat."
"Ah..iya." Yerin menyentuh kepala lelaki yang tidak ia kenal sama sekali, kemudian mengelusnya.
.
.
.
.
.
.Yerin mengelus kepala lelaki itu sampai ia tertidur pulas. Yerin mengelus surai hitam lelaki itu lagi. Lelaki itu memegangi tangan Yerin, seolah - olah ia tidak ingin Yerin pergi.
Ibu lelaki itu masuk dan ikut duduk di sebelah putranya dan Yerin, "Terimakasih nak, sebelumnya tidak ada yang seberanimu menghadapi putraku, hanya kau dan papanya saja yang bisa menghadapinya. Aku mengurungnya di kamar semenjak papanya bekerja di luar negeri satu bulan lalu. Menyembunyikan semua benda tajam agar ia tidak melukai dirinya. Tetapi entah dari mana putraku dapat pisau itu." Yerin memegang bahu wanita paruh baya itu.
"Maaf bu kalau saya lancang atau apa memeluk putra anda." ibu itu menggeleng, "Tidak nak, aku malah sangat berterimakasih padamu."
"Memangnya ada apa sampai anak anda melakukan ini semua?" tanya Yerin, "Karena cinta, Tzuyu pacar Taehyung. Ia meninggalkannya tanpa alasan. Putraku sangat mencintainya dulu, mereka akan menikah saat itu. Tetapi dua minggu sebelum menikah Tzuyu meninggalkan Taehyung tanpa alasan. Ia menjadi depresi dan ingin bunuh diri." ucap ibu itu.
Yerin mengelus tangan wanita itu, menyalurkan semangat, "Ibu jangan berputus asa aku yakin Taehyung anak ibu akan baik - baik saja. " wanita itu tersenyum tulus, menunjukkan lesung pipi yang mempesona.
"Nak siapa namamu?"
"Panggil saya Yerin bu." wanita itu mengangguk, "Jangan panggil aku ibu, panggil aku mama Shina saja." Yerin merasa canggung untuk memanggilnya mama. Padahal dirinya baru bertemu dua jam lalu.
"Bu, maksudmu ma. Aku ingin pulang, kos - kos an ku tidak jauh dari rumah mama. Aku akan sering berkunjung." ucap Yerin. Tetapi tangannya masih belum dilepas oleh Taehyung dan lelaki itu masih tertidur pulas di pahanya. Yerin melirik ke arah Taehyung.
Shina sang mama menyuruh Yerin meletakkan kepala Taehyung di bantal saja, "Letakkan kepalanya di bantal, Rin." Yerin meletakkan kepala Taehyung di bantal, membuat lelaki itu menggeliat dan membuka matanya, "Kau mau kemana?" tanya Taehyung, "Dia akan pulang nak, besok dia akan kemari." ucap mamanya.
"Tidak jangan! Kau tidak boleh pulang, kau harus di sini bersamaku." Taehyung berdiri dan langsung menggeret Yerin ke pelukannya. Membuat gadis itu memekik, "Tae, dia mau pulang, biarkan dia pulang." mohon mama Shina.
"Tidak, dia harus tetap di sini, dia tidak boleh pulang. Dia harus tinggal di sini bersama Tae." dahi Yerin mengerut, "Tapi aku harus pulang, Tae."
"Tidak! Kau tetap di sini. Aku nyaman bersamamu." Yerin melirik ke arah Shina, ia mengode untuk meminta bantuannya. Taehyung memeluk erat tubuh Yerin. Seakan - akan ia tidak ingin kehilangan wanita itu di sisinya.
"Kau tinggal di kos - kos an kan nak Yerin?" Yerin mengangguk, dan keadaan masih di pelukan Taehyung, "Dari pada kau tinggal di kos - kos an kau tinggal di rumah mama saja nak." Yerin menggeleng, "Tidak ma, nanti mama repot."
"Jangan menolak nak, demi Taehyung." Yerin mendongak menatap manik mata Taehyung yang sedang memandangnya, ia menghela nafas pelan, "Tapi ma-"
"Aku mohon nak." Yerin tidak tega melihat mama Shina memohon seperti itu. Yerin mengangguk, "Baiklah."
Taehyung tersenyum, "Aku harus memanggilmu siapa?" tanya Taehyung melonggarkan pelukannya, Yerin bernafas lega. "Panggil Yerin saja."
"Aku izin pergi dulu. Mau mengambil barang - barang nanti aku kembali lagi." Taehyung menggeleng, "Jangan!jangan pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ada Untukmu ✓
Fiksi Penggemar[END] Jangan lukai dirimu sendiri, aku di sini. Aku menyayangimu. Bersamamu, merajut luka yang selama ini tengah kau terjang sendirian. Start : 11 Juli 2018 End : 12 September 2018 ©ddynalee