12

11.5K 1.3K 11
                                    

Rose kembali menaruh kain kompres pada dahi kakaknya.

Dini hari tadi usai Jisoo sampai di rumah, ia langsung tidur. Namun Rose yang merasa aneh dengan kakaknya itu langsung mengetahui kalau Jisoo ternyata sedang sakit.

Demam di tubuhnya tak kunjung turun, Jisoo juga tak bangun-bangun.

Merasa khawatir Rose seketika memilih untuk mengompres, siapa tau dengan itu suhu tubuh kakaknya bisa berangsur kembali normal.

Rose menatap wajah kakaknya lamat-lamat. Jujur saja ia merasa sedih harus melihat kakaknya terbaring lemah seperti itu, lagi-lagi ia menyalahkan dirinya.
Iya, siapa lagi yang membuatnya jadi seperti itu kalau bukan karena dirinya.

Kini ia merasakan bagaimana rasanya Jisoo saat tau dirinya jatuh sakit, khawatir, cemas, takut, semua jadi satu. Itulah kenapa kakaknya selalu marah agar Rose selalu menjaga kesehatannya.

Beberapa jam yang lalu, Bobby sempat mendatangi rumah mereka. Ia ingin melihat bagaimana keadaan Jisoo, namun melihat temannya itu masih belum bangun, ia memutuskan untuk menitipkan beberapa bungkus makanan untuk Jisoo.
Bobby juga tak lupa berpesan pada Rose untuk menyuruh kakaknya itu banyak-banyak istirahat.

Iya Rose tau jika kakaknya sangat butuh istirahat yang banyak, ia paham kakaknya itu pasti kelelahan berkerja.

Sekuat-kuatnya manusia pasti ada batas lelahnya dan mungkin disinilah batas lelah Jisoo.

Sayang sekali adiknya itu tidak tau derita apa yang sedang menimpa kakak tercintanya.

Perlahan Jisoo mulai membuka matanya. Lalu ia menyadari ada adiknya disebelahnya.

"Kak,"

Jisoo memegang dahinya.

"Demam kak Jisoo dari semalem tinggi banget," Ucap Rose.

"Kakak udah mendingan kok," Jawab Jisoo dengan lirih.

Rose mengambil kain yang menutupi dahi Jisoo, lalu mengeceknya.

"Masih anget kak,"

"Bentar lagi juga turun kok, tapi udah enakan badan kakak,"

"Dikompres lagi ya,"

"Kamu udah makan? Obatnya udah diminum?"

Lagi-lagi Jisoo lebih mementingkan adiknya daripada dirinya sendiri.

"Udah kak,"

"Bener ya, jangan bohong loh,"

"Udah ya kak, kakak khawatirin aja diri kakak dulu," Ucap Rose yang sedang menahan untuk tidak meneteskan air mata.

"Kakak udah nggak apa-apa ini, cuman demam doang kok,"

"Kak Jisoo makan ya, tadi kak Bobby bawain bubur, trus kakak minum obat,"

"Loh kenapa nangis?"

Rose benar-benar tidak pandai menahan tangis.

"Kak Jisoo kenapa sakit sih!" Ucap Rose dengan kesal.

Jisoo yang melihatnya malah tersenyum.

"Kakak kan juga manusia,"

"Iya tapi kakak nggak boleh sakit! Cukup aku yang sakit, kakak nggak boleh!"

Jisoo sedikit tertawa, "Harus ya ngomongnya sambil teriak gitu,"

"Janji sama aku, Kak Jisoo nggak bakal sakit," Terlihat wajahnya sudah basah tergenang air mata.

"Udah gede masa cengeng gitu adiknya kakak,"

"Janji dulu!"

"Iya yaampun, orang sakit dibentak-bentak,"

"Ya udah sekarang makan,"

"Ntar aja," Ucap Jisoo dengan pelan, "Kakak tidur lagi ya Ros, jangan diganggu,"

Melihat kakaknya masih terlihat lemas, Rose mengangguk dan membiarkan Jisoo kembali tidur.

🖤🖤🖤🖤

SIBLING [BLACKPINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang