26

10K 1.2K 23
                                    

Hari itu merupakan hari terlelah bagi Jisoo.

Kenapa?

Karena hari itu adalah hari dimana ia harus berkerja untuk tiga tempat.

Yah, semenjak ia memutuskan cuti dari kuliahnya dan berniat untuk segera operasi, ia benar-benar harus mengumpulkan uang sebanyak mungkin.
Ia tau, biaya untuk operasi dua orang tidaklah sedikit.

Malam itu ia berjalan sendiri usai menyelesaikan semua perkerjaannya.
Namun ia sudah mulai merasa tidak enak pada kepalanya, lantas ia memelankan langkahnya.

Ia berharap tidak ada hal buruk yang terjadi padanya.

"Jis," Sapa Hanbin.

Yang disapa hanya menoleh sejenak, lantas ia menunduk.

"Pulang kerja Jis?"

Tak ada jawaban. Kini gadis itu membungkuk, sebelah tangannya memegangi kepalanya.

"Lo kenapa Jis?" Hanbin mendekat, "Lo sakit?"

Jisoo kembali berdiri tegak, "Gue ngga-"

"Jisoo!"

Brakk!

Syukurlah Hanbin sempat menangkap tubuh Jisoo yang ambruk seketika.

"Jis, bangun Jis,"

••••

"Jisoo mana Bin?" Terlihat lelaki setengah berlari menuju Hanbin, wajahnya terlihat begitu cemas.

"Lagi ditanganin dokter di dalem," Ucap Hanbin, "Lo yang tenang,"

Nampaknya apa yang diucapkan Hanbin tak ada gunanya untuk Bobby, ia masih terlihat gelisah ingin segera melihat keadaan temannya itu.

"Lo duduk dulu deh," Hanbin menggiring Bobby untuk duduk, "Gue yakin Jisoo nggak kenapa-kenapa,"

Kali ini Bobby lebih menurut, ia duduk dan mencoba menenangkan dirinya.

"Dia beneran nggak kenapa-kenapa kan Bin?"

Hanbin mengangguk, "Kita cuma bisa doa, semoga Jisoo nggak kenapa-kenapa,"

"Tadi lo ketemu dia dimana?"

"Di jalan arah pulang," Jawabnya, "Tadinya gue sapa, cuman dia kaya nggak respon, malah megangin kepalanya,"

"Trus?"

"Baru gue nanya dia sakit apa enggak, eh langsung ambruk gitu, untung gue sempet nangkep,"

Bobby tampak berdecak, lalu menunduk sembari menelungkupkan kedua telapak tangannya pada wajahnya.

"Kenapa sih Bob," Hanbin tampak penasaran, "Jisoo sakit?"

Tak ada jawaban.

"Bobby,"

Ia mengangguk.

"Sakit apa?"

Bobby masih merunduk, ia berusaha menutupi air mata yang mencoba menetes.

"Tumor otak," Jawabnya pelan.

Hanbin yang mendengar seketika mematung, ntah kenapa perasaannya ikut runtuh seketika.

"Jen, harusnya lo tau gimana hidup kakak lo yang sebenarnya!"

Lantas Hanbin menepuk bahu Bobby, mengisyaratkan untuk tetap sabar.

"Bin, gue minta tolong sama lo," Bobby mulai kembali menegakan tubuhnya, "Lo rahasiain soal ini dari Jennie sama Rosie, gue juga minta lo jagain Jennie, karena gue rasa cuma lo yang tau kehidupan Jennie sekarang,"

Hanbin mengangguk, "Lo fokus aja jagain Jisoo sama Rosie, biar gue yang urus Jennie,"

"Makasih Bin,"

Malam itu, ada dua lelaki yang siap menjaga Jisoo beserta adik-adiknya.

🖤🖤🖤🖤

SIBLING [BLACKPINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang