Hari sudah semakin sepi, kali ini Hanbin dan Jennie menghabiskan malamnya tidak seperti biasa.
Yang biasanya mereka habiskan berada di bar, kali ini mereka memilih menghabiskan malam dengan menongkrong di suatu kedai kecil.
Sudah hampir tiga jam keduanya duduk ditemani beberapa botol soda dan beberapa camilan untuk teman mengobrol.
"Oh ya Jen, ada yang pingin gue kasih tau nih ke lo," Ucap Hanbin saat mereka hening usai berbincang segala macam hal.
"Paan,"
"Gue dari tadi bingung mau ngasih tau ke lo gimana," Hanbin terlihat mulai kusut wajahnya, "Tapi mau gimana pun lo harus tau,"
"Iya apaan Hanbin, lama lo,"
Hanbin menatap mata Jennie yang juga sudah terlihat mulai sayu.
"Adik lo mau operasi,"
Jennie terlihat sedikit melek, "Rosie?"
"Iya siapa lagi adik lo yang lagi sakit,"
"Kok lo tau?"
"Minggu lalu gue ketemu Jisoo," Jawabnya, "Dia sekarang ada kerja tambahan lagi, jadi kurir ayam goreng,"
"Heh?"
"Dia sampe kerja tiga sekaligus lo bayangin,"
Jennie menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi, lantas menghembuskan nafasnya kuat-kuat.
"Lo tau nggak sih Bin apa yang selama ini nggak pernah orang tau soal perasaan gue,"
Hanbin hanya memandang temannya yang duduk dihadapannya.
"Gue tuh sayang sama keluarga gue, sayang sama kakak dan adik gue," Ucapnya, "Yang ngebuat gue begini karena gue nggak tau gue harus gimana lagi, kalo memang uang adalah jalan keluarnya, gue rela bahkan ngejual diri gue sendiri demi ngedapetin uang banyak,"
"Semua itu buat siapa? Buat mereka," Lanjutnya, "Tapi mereka yang nggak pernah ngerti dan paham sama gue,"
"Menurut mereka, apa yang gue lakukan diluar sana selalu salah, selalu negatif," Matanya terlihat mulai berkaca-kaca, "Dan Jisoo, dia cuma sayang dan peduli sama Rosie dari dulu, sedangkan gue selalu dia acuhkan,"
"Dari dulu gue udah bilang kan, Jisoo begini juga karena Rosie emang butuh perhatian lebih," Jawab Hanbin, "Dia lagi sakit Jen, sedangkan lo baik-baik aja, jadi menurut gue wajar aja,"
Hanbin meneguk minumannya, "Harusnya lo juga lebih peduli ke Rosie, dia juga adik lo,"
"Selama ini lo pikir gue-"
"Mereka nggak cuma butuh duit dari lo Jen," Hanbin menyela, "Mereka juga butuh lo perhatiin sesekali, mereka juga butuh lo ada waktu bareng sama mereka,"
Jennie meneguk hingga habis minuman soda yang ada di gelasnya.
"Gue sayang sama lo Jen," Hanbin menggenggam jemari Jennie, "Gue nggak mau lo terus-terusan salah jalan kaya gini, gue juga nggak mau hidup lo berantakan,"
Jennie hanya memandang Hanbin.
"Ntah lah Bin, gue bener-bener pusing,"
"Pulang yuk," Hanbin menarik lengan Jennie yang masih ia genggam.
Tanpa mengelak dan berkomentar Jennie pun beranjak dan mengikuti Hanbin.
🖤🖤🖤🖤
Haloo, sejauh ini ceritanya menurut kalian gimana?
Trs gw mo tanya dong, kalian pingin ending yang kaya gimana?
Komen yak 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
SIBLING [BLACKPINK]
Fanfiction"Jangan pernah lo sentuh adek gue!" - Jisoo "Kalo gue pelacur trus lo mau apa?" - Jennie "Bunuh aja aku daripada ngerepotin semuanya." - Rose "Apapun itu asalkan bukan ngebunuh, gue siap!" - Lisa ©️2019 Souliteee