Light Up In The Dark 3

1.9K 16 4
                                    

Sesampainya di tmpat kerja, "Thanks yah Rem" kataku dan beranjak keluar mobil. Tapi, tanganku di cegat Remi. "Aku nanti jemput kamu yh?" tanya dia lagi. "Udahlah ga ush.. Aku bisa jaga diri koq, lagian kamu kn kerjanya ampe malem" kataku "yaudah dh. Tapi, bener yah kamu mesti pulang dengan keadaan selamat" kata Remi. Aku cma mengganguk dan keluar dari mobil. "Eh, tunggu Ce!" panggil Remi. Aku langsung nengok melihatnya. "ini, pake ini buat nutupin lukamu" kata Remi sambil memberi sebuah plester yg bergambar domba, lebih tepatnya shaun the sheep. Aku langsungi ngambil plester itu dng tatapan yg agak aneh. "em, sorry. Tadi aku buru2 jadi cuma dapet yg itu" kata Remi ragu2 "gapapa koq. Ini jga udh cukup, yang penting bisa nutupin luka" kataku lalu lari kecil masuk ke dalam cafe.

Yap, inilah tmpat kerjaku. Cafe de simpson. Nama cafenya mmg aneh karena itu aku ingin kerja disini. Aku melihat jam tanganku sambil jalan ke ruang loker, dan ternyata aku telat 15 menit. 

Di ruang loker udh sepi saatku msk. Aku langsung menuju lokerku lalu menaro tas dan memakai celemek hitam yg isinya note dan pulpen. Stlah itu aku keluar untuk absen.

Selesai absen tba2 ada yg ngoel punggungku, aku langsung negok dan bertapa terkejutnya aku. Karena yg ngoel punggungku ternyata boss cafe ini. "Sori bos, tadi sedikit masalah dng keluarga saya jadi telat begini" kataku lalu menunduk 40° ke bos. "iya, gapapa. Tapi, jngan dilakukan lagi yh?" katanya. Bos memang orang baik yg pernah kukenal karena tdk pernah marah. Aku pun mengganguk malu. "oya, karena kamu telat. Saya mau ksh tau kamu jika, beberpa minggu ke depan saya tdk akan berkerja dan digantikan oleh Anak sya. Dan saya kasih tau yah, Jangan pernah ganggu dia jika tdk ada urusan yg penting. Soalnya sifat dia sensitif" kata bos. "ow, oke bos" kataku singkat dan bospun pergi. Sensitif? Apa maksudnya sensitif? Pemikiranku biasanya orng sensitif itu kebanyakan cewek. Ah, bodolah. Mendingan gw kerja, aku bertugas untuk menjaga kasir dan mencatat pesanan.

Aku bertugas bersama seniorku Marrisa. Hari ini aku berkerja dengan lancar sampai pada siang hari ada cowok berambut blonde masuk dan langsung duduk di samping jendela. "Ce, kamu aja yg nyatet. Aku males" kata Marrisa. Tanpa bnyak kata aku langsung mendekati orang itu. "Permisi, ada yg bisa saya bantu?" kataku sambil ngasih daftar menu. Dia menerima daftar itu dan langsung di lihat2. Aku menunggu di sebelahnya. "Kenapa anda berdiri di situ?" katanya dng suara berat. "Maaf, saya menunggu anda memesan sesuatu" kataku. Dia langsung menatapku dng tatapan yg tajam dan dingin. Aku bisa melihat matanya yg biru melihatku dng tatapan tdk bersahabat. "em, oke, jika anda sudah memustuskan ingin memesan apa. Panggil lah saya" kataku. "Ga! Ga perlu! Saya pengen ketemu Manajer cafe ini!" kata dia dng nada marah. "maaf, untuk apa?" kataku takut. "kamu ga perlu tau!" katanya. "hey!hey! Ada apa ini?" kata bos dateng. "Dad! Perhatiin nih karyawan Dad!" kata dia. Dad? Kenapa nih cowok manggil bos Dad? "loh? Mulai bsk dia bukan karyawan dad lagi. Mulai bsk dia karyawan kamu" kaya bos. What?? Dia anaknya bos yg pnya sifat sensifit? "tapi, dad. Aku.."

"ga ada tapi, tapian atau mulai sekarang aja kamu kerjanya?" potong bos. Saat bos membalikan badannya sepertinya dia baru nyadar jika aku ada disitu. "ow, ada kamu Ce? Kenalin ini ank saya namanya Cody" kata bos. Gw cma ngangguk2 tapi, tnpa gw sadari tangan gw sudah terulur untuk bersalaman. Diapun menyalami tangan gw. "Cody Simpson" katanya dng nada yg agak kesal. "Cherry Holmes, bisa jga di panggil Cece. Nice to meet u, new bos" kataku dng diwarnai senyuman dari bibirku. Sbtulnya aku tdk sudi senyum ataupun berjabah tangan dngan dia. Tapi, jika dipikir2 dia tuh anak bos jadi mesti baik2 sama dia. Stlah berjabah tngan dng ank bos aku kembali ke posisiku yaitu, dibelakang kasir dan ank bos itu dibwa daddy-nya ke kantor.

"siapa tuh anak? Keliatanya belagu banget?" kata Ben. Dia adalah salah satu bartander di cafe ini. Kopi yg dia buat semuanya enak. "dia anaknya bos" kataku singkat. "oo, jadi dia orngnya?" kata Marrisa. Aku cuma ngangguk2 tdk semangat. "trus tadi dia marah2 knpa?" kata Ben penasaran "ga tau. Aku aja bingung" kataku. "udahlah, drpda mikirin orng ga jelas mendingan mikirin pelanggan. Tuh liat ada pelanggan" kata Marrisa. Aku pun langsung kerja lagi. 

Yap, udh jam 6 waktunya ku pulang.

Aku siap2 pulang, sampai new bos memanggilku. "hey, anak maggang! Sini!" panggilnya. Aku lngsung ngedeketin new bos itu. "nanti kamu temenin aku ke suatu tempat yah?" kata new bos. "hah? Ga bisa! Ini bukan jam aku kerja. Suruh aja Ben atau Marrisa atau yg lain gitu" kataku "Yg laen lagi sibuk. Klo Ben ama Marrisa kamu liat aja" kata new bos dan dia nunjuk ke pintu darurat. Aku langsung ngebuka pintu dan ..

"Kyaa!" teriak Marrisa.

Aku ga percaya apa yg tadi aku liat Ben n Marrisa lagi berciuman panas. "knpa?" kata Ben "kayanya aku tadi liat Cece lagi ngeliat kita" kata Marrisa. Aku langsung nyadar kalo Marrisa melihatku, aku langsung menarik diri dari situ. "gimana?" kata new bos.

Gila,aku speechless ngeliat begituan. Masalahnya selama aku hidup aku blom pernah melihat yg begituan dan belom pernah merasakannya. "hey, dijawab dong kalo orng nanya!" kata new bos. "aku,aku ga tau mesti ngomong apa" kataku terbata2. "memang kamu itu ga usah ngomong apa2. Ayo ikut aku!" kata dia ga sabaran. Tanganku langsung di tarik dia. "mau kemana?" kataku. "udh ikut aja" kata dia. Tba2, kita sampe sebuah gudang. "nah, sekarang kamu beresin gudang ini" kata dia. Dan pas dibuka pintu gudang, mampuslah! Berantakan banget! "Nih, beresin semua. Aku tinggal yah" kata tuh bos belagu. "eh, koq ditinggal mmgnya aku udh ngomong iya apa?" kataku protes. "kamukan dari tadi diem berati iya" kata dia. "hah? Knpa kamu nyuruh aku? Iya, saya tau kalo besok kamu ngegantiin your daddy. But, itu besok jadi, kamu ga boleh nyuruh aku sekarang!" kataku protes. "besok ama sekarang apa bedanya?" katanya.

Aku bingung sama nih anak. "yah bedalah! Sekarang kamu liat dong kalo udah gelap! Aku mesti pulang sekarang!" kataku.

"Tapi, menurutku sama saja. Malahan aku lebih tertarik berkerja pada Malam hari" kayanya santai sambil berjalan meninggalkan aku disitu. "eh, jangan tinggalin aku sendirian!" kataku sambil ngejer dia. Saat dia tau kalo aku ngikutin dia, dia langsung berhenti dan akupun jga ikut berhenti. "Knpa ngikutin aku?" katanya. "yaiyalah aku kan mau pulang" kataku santai. "pulang? Beresin dulu baru pulang" kata new bos dng nujuk ke gudang itu "ga!" kataku kekeh dan langsung lari dari sampingnya. New bos itupun ngejerku. Aku mempercepat langkahku dan aku puk sampe di luar. Tapi, sialnya tanganku ketangkep orang gila itu.

"lepasin ga ?!" kataku ngebrontak. "aku punya nama! Namaku Cody!" katanya. Tapi, aku tdk menghiraukan perkataanya dan berusaha melepaskan diri darinya. "Hey! Apa yg kamu lalukan!?" panggil seseorang. Aku dan Cody langsung negok ke asal suara itu. "Kamu ngapain narik Cece? Lepasin ga?" kata Remi. Cody langsung ngelongarin peganganya di tanganku tapi, tdk dilepas. "ada masalah?" kata Cody. "iya, ngapain anda menarik tangan Cece?" katanya "terserah saya dong dia pegawai, dan saya kasih tau kalo tdk mau melakukan tugasnya dng baik jadi saya minta pertanggung jawabanya" kata Cody.

Tba2 aku merasakan aura disini ga enak, seperti aura hitam dari Cody dan Remi. Dan aku melihat mata dari kedua orng ini penuh dng kebencian. "lepaskan dia" kata Remi santai tapi tegas. "oke, saya kasih dia sekarang tapi, besok2 saya ga mau mengalah sama anda!" kata Cody memberikan tanganku kepada Remi. Remi pun langsung menangkap tanganku dan menariknya ke mobilnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~===~~~~~~~

hay, ketemu lagi kita.. maap yah kalo cerita yg saya post tuh kayanya berkesan tergesa2 (menurutku) tapi, aku butuh koment biar aku tau dimna letak kesalahan ku dan kelebihan dari cerita ini. jangan lupa Vote jga yah.. makasih yanh udah baca..

NB: ini kan suasana Puasa jadi saya mengucapakan "Selamat Menunaikan Ibadah Puasa" :)

Light Up In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang