This True? I can't believe this

912 14 3
                                    

“Cody! What are you doin’ in here?” kataku keheranan melihat sosok tinggi besar yang aku tunggu- tunggu didepanku.

“me? I’m helped a beautiful angel” katanya. WOW!! Apakah orang ini memikirkan apa yang baru di katakan? Aku sangsi terhadapnya.

Jake bangun “hey? How are you? Kenapa kau ikut campur urusan orang lain??!!!!” bentak Jake ke Cody. Jake pun menerjang Cody. Cody tersungkur karena aku melihat badan Jake ternyata lebih besar daripada Cody. Aku menolong Kylie yang sedang terduduk didekat pacarnya yang lemah itu. Aku pun menolongnya, aku dan kylie mengakat badan pacar kylie ke pinggir trotoar. Kalian pasti bertanya-tanya kenapa tidak ada yang membantu kami? Itu karena dikompleks ini tidak ada yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Mereka hanya mementingkan diri sendiri dan juga ini sudah hampir jam 9 malam tandanya mereka sudah memasuki kamar mereka.

Lalu aku melihat ada mobil yang sedang berjalan dan berhenti di depan kita. Itu mobil Remi, skatmat untukku. Remi pasti akan menayakan macam-macam kepadaku, pasti sifat over protecting akan muncul.

“OMG! Cece, Kylie what are you doing in here?!” katanya panik saat keluar dari mobil. “Remi. Please don’t ask me anthing now. I ask you to help Cody from Jake. Please” kataku. Remipun langsung melihat perkelahian mereka. Remi mendekati mereka dan jake ditarik kebah oleh Remi. “Jake! Letting him go!” teriak Remi. “TIDAK! AKU TIDAK MAU! DIA TELAH MENCAMPURI URUSANKU DENGAN PARA KURCACI ITU! DIHARUS DIBERI PELAJARAN!” kata Jake dengan penuh emosi. “WTF!” kata Cody menyahut.

Remi tidak berkata-kata lagi. Dia langsung menonjok perut Jake hingga ia pingsan. Remi melihat Cody dengan tatapan bermusuhan. “aku tidak mau jika kau mendekati Cece lagi ataupun teman-temannnya jika tidak nyamu akan melayang” kata Remi dan membiarkan mereka berdua.

“Masuk!” kata Remi kepada kami. Remi mengankat tubuh pacar Kylie dengan entengnnya dan langsung menghempaskan ke jok belakang. Aku dan kylie pun masuk ke mobil. Untuk terakhir kalinya aku melihat Cody, Cody sedang menatap mobil kami yang berjalan pergi.

“What Happen C?” kata Remi setelah mengantar Kylie dan pacarnya. “that not your business” kataku malas dan memejamkan mataku. “tell me C. I promise, I’m not tell Pop about this” kata Remi. “ceritanya panjang. Susah cerita dari awal” kataku. Lalu mobil hening, entah mengapa perjalanan ke rumahku terasa lama padahal rumah Kylie hanya beberapa meter dari rumahku.

“aku berkata kepadanya untuk menjahuimu” kata Remi memecah keheningan. “who?” kataku bingung dan masih memejamkan mataku. “cowok yang di cafe itu. Aku berkata kepada untuk menjahui mu” kata Remi. Sontak aku memebuka mataku. Apa-apa ini? Remi melangkah terlalu jauh. Aku tau dia tidak suka bahkan sudah memeperingatkanku untuk menjahuinya jauh-jauh hari. Tapi, entah mengapa belakangan ini aku jadi merindukannya. “i try. But, i can’t” kataku. “maksudmu?” kata Remi. “idk, maybe i like him?” kataku malu-malu. Mobilpun mendadak berhenti “pasti aku salah dengar. Ga mungkin kamu suka dia! Kamu jodohnya itu aku!” kata Remi. Hah? apalagi ini? “kamu sudah dijodohkan dengaku!” katanya. Hah? apa? Perjodohan? Dengan Remi? Tidak mungkin! “jangan bercanda Remi!” kataku jengkel. “not! I’m not kidding! Cece Thomson!” teriak Remi. Aku melihat dimatanya, raut mukanya. Aku melihat tidak ada kebohongan disitu. “ga, ga mungkin! Pop tidak pernah bilang kepadaku?” kataku. “ya, Pop merahasiakan ini karena permintaanku. Aku mau kau hidup bebas tidak merasa terkekang oleh perjodohan ini” Kata Remi

“tapi, aku tidak setuju itu! Aku ingin menentukan sendiri jodohku!” kataku.

“tidak, kamu tidak bisa mecari jodohmu sendiri. Ada suatu rahasia besar yang harus kamu tau mengapa kau tidak bisa menentukan Jodohmu sendiri dan itu hanya Pop yang boleh memberi tau” kata  Remi dengan raut muka frustasi. “what the...!! kenapa kamu baru bilang kepadaku?” this is not fair!!” kataku sambil menahan isak tangisku. “aku tidak bermaksud seperti itu” kata Remi.

“i don’t care!” kataku lalu turun dari mobil. Aku baru jalan beberapa langkah tetapi, Remi telah mengkap tanganku. “jangan pergi please. Masuklah kedalam mobil” katanya memohon. “in your dream” kataku dan melepaskan cengkraman tangannya dan lari pergi.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Whahahahahaha.. i'm back!! sorry yang telah menunggu lama cerita ini. sumpah aku tidak ada maksud untuk menundah tapi, karena ada terjadi suatu hal. yah begitu deh.  dan maap jika part ini dikit banget , typo, dan cerita rada ga jelas.. makasih yah yang udah vote dan komen.. aku masih menunggu vote dan komen

-Cindy XO

Light Up In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang