Light Up In The Dark

Light Up In The Dark 6

Cece's POV

Akhirnya udah jam 5 berarti waktunya aku pulang, Walaupun masih banyak barang yg belum aku keluarkan. Aku keluar dari gudang dan melihat si Cody boss dodol itu ga ada berarti ini kesempatan bagus untuk kabur.

Aku langsung lari ke tempat loker untk mengambil tasku. Saat aku di dpan tmpat loker tba2 aku merasa ada yg mencolek punggungku. Aku negok ke belakang dan aku melihat "ngapain kau disini?!" kata Cody dng nada yg marah tpi ditahan. Aku tdk bisa berkata2 belakangku adalah pintu, tba2 tngan kanannya di letakan di Dipintu tetapi disamping kupingku.

Dan mukanya tambah dideketin kemukaku. "kamu mau ngapain di sini?" katanya. Aduh, aku mesti ngomong apa? Loh? Kenapa aku takut ama dia? Dialan cuma penganti bos. "Mau pulang! Kenapa?" kataku menantang. "pulang? Memang perkerjaan kamu selesai apa?" katanya. "belum, tapi ini udah jam 5!" kataku "jam 5? Mmgnya kenapa? Kamu mesti menyelesaikan perkerjaannya dulu baru boleh pulang!" kata dia dng nada yg agak keras. "loh koq gitu ?! Aku udah punya perjanjian dng bos yg lama jika aku harus pulang jam 5!" kataku dng nada yg keras jga. "HEY! MEMANGNYA SEKARANG SIAPA BOSNYA?!" katanya dng nada yg lebih keras dan tangan kananya memukul pintu yg ada di blkngku.

Hatiku langsung berdebar cepat. Aku takut. Tolong siapa saja tolong aku. "eh, pasti kamu akan meminta tolong? Percuma aku udah memperingati semua karyawan agar tdk membantumu!" katanya. Damn! Mau apa sih nih orang! "Ayo! Kamu mau pulang sekarang? Atqu kamu mau aku pecat sekarang?" katanya dng senyuman sinis. Akhirnya aku memangasang muka pasrah. "bagus, sekarang kembalilah ke gudang" katanya sambil mendorong tubuhnya kebelakang. "tapi, bolehkah aku menelepon kakekku agar kakekku tdk khawatir kpdaku?" kataku dng nada lemah. Dia hanya mengganguk lalu meninggalkanku.

Aku langsung menelepon Remi agar tdk menjeputku krna gw ada acara di tmpat kerja sehingga telat pulang dan menyiruh dia untuk memberitau grandpa soal ini. Stlah itu aku berjalan lunglai ke gudang disana udah ada Cody yg sedang duduk d Depan pintu gudang sambil membaca majalah yang ada di tangannya. "Udah selesai neleponnya?" kata Cody dng tatapan yang masih memandang majalah yang dipegangnya. Gw angguk2. "oke bagus! Skrng ikut aku" kata dia langsung menarikku keluar dari area gudang. "Mau Kemana sih kita???!!!" berusaha menyesuaikan langkahnya yg cepet itu. "diem aja! Entar lo jga tau" katanya.

Kita menuju Audi R8 warna putih yg terparkir di lapangan parkir. Cody langsung bukain pintu buat gw. "Masuk!" perintahnya. "Ga mau! Pasti lo mau macem2 yah?!" kataku sambil ngajungin jari telunjukku di depan hidungnya dan memberontak dari pegangan tangannya. "udah dibilangin ga usah banyak tanya! Cepetan masuk!" kata Cody dan mendorong punggungku biar masuk ke mobilnya. Akhirnya dng terpaksa gw nurut sama dia, naik ke mobilnya. Setelah memastikan aku sudah duduk benar dia menutup pintuku dan berlari untuk ke pintunya. Stlah Cody masuk dan memakai seatbeltnya, dia langsung memacu mobilnya.

Di pertangahan jalan tba2 Cody menghentikan laju mobilnya. Walaupun tdk dng kecepatan cepat tapi saat Cody menghentikan itu aku kaget + agak terjungkal ke depan, karena ga pake seatbelt. "knpa?" kataku stlah membetulkan posisi dudukku. Tba2 dia langsung mendekatkan mukanya ke mukaku. "mau apa kamu?" kataku tebata2 dng nada takut. Mukanya tambah deket kemukaku... Aku merasa mukaku panas, tandanya mukaku mulai merah. Disaat mukanya sudah tinggal 7-5 senti tanpaku sadari aku menutup mataku. Tapi, aku merasakan suara 'sreeett....' lalu 'klek'. Dan aku tidak merasakan napas panas Cody lagi.

Pelahan2 ku buka mataku. Aku melihat Cody sedang menahan ketawa dan melihatku. "ngapain kamu nutup mata? Kamu mau aku cium yah?" kata Cody. "hah? Ga, apaan sih? Orng tba2 muka kamu kaya gitu yah apa orng ga takut?" kataku terbata2 "Takut? Tapi kenapa mukamu merah?" katanya. Buss. Aku ngerasa mukaku tambah merah. "ga koq! Jngan bhong! Udhlah! Mmgnya kita mau kemana?!" kataku mengahlikan pembicaraan. "nanti juga kamu tau" kata Cody dengan senyumnya yang sok misterius.