Saat grandpa memegang lukaku, aku merintih kesakitan. "Siapa yang melakukan ini?" kata grandpa marah. Aku geleng2 kepala tanda tidak tau. "Damn! Cece kena lagi!" umpat grandpa berbisik "Hah? Knpa pop?" panggil sayangku ke grandpa. "Ah? Ga" kata pop dan berdiri langsung mengambil telepon "Wait! Pop mau ngapain?" kataku agak marah, krna aku tau pasti grandpa mau nelepon tmen2nya. "em Ce, ini penting. Kamu udh diserang seseorng yg kamu ga kenal" kata grandpa "Iya, aku tau. Tapi, pop ga ush nelepon mrka! Aku udh usrus itu koq! Lagian ini cuma sayatan kecil doang!" kata gw protes "Ga bisa Ce! Pop mesti kasi tau yg laen ttg kondisi kamu" kata grandpa lagi "Kalo Pop ngomong ke mrka ttg ini aku ga mau ngomong ama pop lagi!" ancamku. Biasanya ancamanku ini ampu. "jgn gitu dong Ce, Pop cma khawatir" kata Grandpa "iya. Tapi, ga usah ngomong2 ttg hal sepele ama mrka! Lagian aku gapapa! Masa setiap aku luka kecil pop mesti ngomong ama mereka? Mereka pasti risih!" kata aku marah. "tapi.." kata grandpa "ga ada tapi2!" potongku dan pergi kekamar.
Selalu saja grandpa ngasih tau temen2nya walaupun mereka baik kepadaku tapi, aku terlalu kesal kepada mereka karna terlalu ikut camput dlam urusanku. Aku melihat bayangan diriku di kaca. Darah yg keluar dari luka sepertinya sudah berhenti, aku membersikan noda darah yg masih tertinggal d kulitku dng tisue.
Stlah mandi dan memakai piamaku aku keluar dari kamar untuk mencari makanan di kulkas. Tapi, tdk menemukan makanan, akhirnya aku hanya Meninum susu dingin. Aku mengecek apakah malam ini grandpa kabur dari kamarnya. Dan ternyata benar saja kamarnya kosong, aku tau kmna dia kabur. Kerumah pop Steve, dia salah satu tmn grandpa. Semoga saja grandpa ga ngomong macam2 soal aku.
Aku balik ke kamar untuk tidur.
Dimana aku? Semua tempat ini koq kosong dan gelap? Siapa itu diujung kegelapan? Dia jalan kesini. Tba2 aku merasa ada orng yg memegang pinggangku lagi! Aku tdk bisa bergerak. "Aku Haus" kata orang itu. Aku rasa kenal suara ini.
Oya, suara orang yg menyerangku di gank tadi. "Aku Haus" katanya lagi. Saat itu aku merasa ada benda tajam di luka yg tdi dia berikan. Saat aku melihat dia sedang mengeluarkan taring giginya dan bersiap untuk mengigitku! "Kyaaa!!! JANGAN!!!!" teriak ku.
"Cece, Cece! Bangun!" panggil grandpa yg membangunkan ku dari mimpi buruk itu. Aku merasa piama yg kukenakan basah karna keringat. "ada apa ce? Apakah mimpi buruk?" kata grandpa. Aku hanya mengganguk. "mimpi apa?" tanya grandpa lagi. Tapi, aku tdk menjawab. "oke, kalo kamu ga mau cerita. Tapi, ganti bajumu dan segeralah tidur lagi" kata grandpa dan langsung keluar dari kamarku.
Ak bangkit berdiri dari tempat tidurku untk ganti baju. Tapi, aku merasakan sakit yang luar biasa sakit pada luka leherku. Aku jalan ke kaca untuk melihat luka itu. Saat aku melihat, darah mulai mengalir lagi dari luka itu. Aku mulai mengelapnya lagi dan berganti pakaian. Apakah mimpiku benar yah? Jika orng yg tadi itu melukai leherku dng taring giginya yang Panjang? Jika itu benar berarti dia adalah Vampire dong? Lukaku langsung linu. Sudahlah lagian itu hanya mimpi, lagian mana ada vampire jaman sekarang. Vampire itu hanyalah sebuah cerita berkembang di eropa. Setelah mengganti baju akupun kembali tidur.
"Cece"
"Ce, bangun! Udh pagi!" Suara berat itu membangunkanku. Aku mengucek mataku untuk melihat siapa orng yg membangunkanku. Seorng ak laki2 duduk di samping ranjangku.
"hey, bangun. Mau sampai kapan kamu tidur? Apakah kamu ga kerja?" kata dia. Saat nyawaku sudah berkumpul aku melihat laki2 itu. "Iya, aku bangun Remi" kataku sambil duduk. "Cepat beres2, aku, dan grandpa tunggu kamu di bawah buat sarapan yh?" kata Remi sambil berdiri dan keluar dari kamarku. Remi itu cucunya grandpa Steve, dia dan aku sudah sahabatan dari kecil. Tapi, entah mengapa? Belakangan ini perasaanku jadi aneh setiap dia memandangku ataupun dia bersamaku. Ah, sudahlah mendingan aku segera beres2 daripada telat kerja.
Setelah berbenah diri aku langsung turun dan menemukan grandpa dan Remi d ruang makan. Aku segera duduk di sebelah Remi dan mengambil roti yg ada d depanku lalu mengoleskanya dengan selai strwaberry kesukaanku. Dan, HAAP.. Roti itu sekarang aku makan . Saat aku makan, aku melihat kesekeliling. Remi menatapku dengan tatapan yg aneh. "kenapa?" kataku bingung "ah, gapapa. Oya, leher kamu kenapa?" kata Remi. Aku langsung kaget dng pertanyaan Remi. Koq ni ank nanya luka leher gw? Apa grandpa ngasih tau Remi yh? Aku langsung menatap tajam Grandpa, yg tadinya menatapku. Dia langsung tertunduk tdk menatapku lagi melainkan menatap piring yg ada d depannya.
"Ce, koq ga dijawab? Leher kamu kenpa luka gitu?" kata Remi. Aku langsung tersentak dari lamunan "em, ini. Aku ceroboh saat kerja. Kepentok sama pinggiran pintu lemari" kataku. "Hah? Koq bisa?" kata Remi curiga. "Iya, jadi saat aku membersihan bawah lemari, aku tdk tau kalo pintu lemari yg aku bersikan itu terbuka jadi saat aku berdiri jadi leherku tersayat gini deh" kataku yg berusaha bohong. "ow, apakah sakit? Maksudku apakah lukanya dalam?" kata Remi khawatir. "ga koq. Cma goresan aja" kataku. Saat aku melihat jam tanganku. Ya ampun hampir jam 9.
"Remi! Cepatan makannya!" kataku. Remi mmg bisa dikatakan sahabat yg baik. Karena, dia mau nganterin ku ke tempat kerja. Dia lebih tua daripadaku 2 tahun. Aku dan Remi langsung lari keluar dan menaiki mobil Remi setelah sarapan dan pamitan ke grandpa, menuju tempat kerjaku. Di mobil Remi, kita diam seribu bahasa. "Nanti malam aku jemput kamu yh?" kata Remi memecahkan keheningan "ah.. Ga usah.. Aku bisa sendiri koq" kataku "Ce, kamu itu cewek. Masa kamu pulang sendirian? Kalo ada orang jahat mau berbuat sesuatu ke kamu gimana?" kata Remi. Kenapa dia jadi perhatian gini yh? Biasanya dia cma bilang "oh" kalo aku tolak. Aku kembali diam ga tau apa yg mesti aku katakan.
--------------:)-------;)----------:D-------
Terimakasih sudah baca..
Bagaimana menurut kalian? bagus ga? saya butuh Comment supaya saya bisa tau kelemahan dan kelebihan saya menulis..
and don't forget Vote jga yah... makasih.. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Up In The Dark
RomanceCerita tentang seorang cewek yang bernama Cherry Holmes a.k.a Cece. she's 18 years old. yang tinggal bersama kakeknya karena orang tuanya meninggalkan dia dari sejak bayi. Dia mempunya teman cowok yang menemaninya sejak kecil yang bernama Remi. Tapi...