Light Up In The Dark 11

1.3K 11 0
                                    

Cece's POV

Sekarang aku dan Cody sudah berada di mobil Cody kembali. Aku agak sedikit kesal dan mengumpat sedikit dng Cody. Coba kau pikir sekarang kita pulang hampir tengah malam. Ini karena teman2nya menjagaknya serangkaian acara yang ada.

Cepek.

Itu salah satu kata yang dapat diucapkan setelah berdiri 3 jam nonstop. Saat aku marah dia malah ketawa sambil mengacak2 rambutku. Coba apa yang akan dikatakan grandpa saat aku sampai?

Sekitar 15 menit kita sampai didepan rumahku. "em, kamu mau masuk?" kataku. Dia geleng sejenak "ga, ini udh malem. Sebaiknya kamu masuk terus tidur. Jangan kemana2 lagi" kata Cody. "yaiyalah, emangnya mau kemana lagi aku?" kataku membela diri. Setelah memberi toxedonya kembali dan mengucapkan selamat tinggal, aku turun dan menunggu Cody pergi.

Aku masuk dengan hati yang berbunga-bunga. Malem ini hari yang tidak pernah aku kulupakan. Sebetulnya aku mempunyai rasa kecewa dan senang. Pertama senangnya karena aku dan Cody sudah mulai dekat. Ternyata dia orngnya tidak semenyebalkan di kantor. Dia orngnya baik dan sangat perhatian. Lalu aku kecewanya pada saat dia menciumku. Kenapa dia menciumku di pipi dekat sudut mulutku? Kenpa ga sekalian aja di bibirku? Ah, jika aku memikirkan itu aku geregetan sendiri. Apalagi akhirnya aku menolak untuk diciumnya.

Saat aku berdiri di depan pintu. Aku mengintip dulu apa grandpa masih di ruang tengah menungguku.tentara tidak ada orng. Aku masuk seperti maling. Mengendap-endap. Takut grandpa bangun lalu menceramahiku Karena pulang selarut ini. Tadi aku sempat di tertawakan oleh Cody dan teman-temannya. Kau tau mengapa? Yap, karena aku menceritakan tentang hidupku ke mereka. Aku menceritakan bahwa hidupku terlalu di kekang oleh kakekku. Jadi aku tidak boleh keluar malam. Jika boleh, jam malam ku hanya sampai jam 8-9. Saat ku katakan itu mereka semua tertawa dan berkata bahwa aku terlalu "Suci" untuk seorng Cody.

Sebetulnya ada sesuatu yang menganjal hatiku saat aku melihat Cody. Setiap aku melihatnya, dia seperti orng yang terlalu berpikir keras dan ada saat Abby menyapanya lalu mendekatinya tampangnya itu langsung terpatahkan dengan senyumnya yang tulus ke Abby. Dan juga saat slow dance. Aku melihat Cody melirik Abby yang sedang berdansa dengan pasangannya. Yang aku ga bohong bahwa aku jelous melihatnya. Ah, udahlah aku ga mau memikirkan itu lagi. Buang semua jauh2 rasa jelous ini. Lagian Cody itu bosku ga mungkin aku menyimpan perasaanku kepadanya.

Back to real life Cece!

Oke aku sedang berjalan menaiki tangga menuju kamarku. Aku berjalan ke kekamarku dan aku melihat 2 orang yang terlalu over protective terhadapku ada di depan kamarku.

"ada apa?" kataku. "dari mana saja kamu? Jam segini baru pulang?" kata Grandpa "Oh, Come On Pop! Kenapa sih aku hanya berkumpul bersama teman2 ku saja tidak lebih" protesku. "Oya?! So why you go with that guy?! " kata Remi. "who guy?!" tanyaku balik "Your new boss!" katanya. Hah?! Gimana dia tau kalo aku sama Cody? "how do you know?!" kataku takut. "how did i know? That so simple. Aku tadi ke kantormu and ask to Marrisa and Ben. And they said you with your new boss" katanya dengan nada yang agak menyudutkanku. "aku sudah bilang jangan dekati dia! Mengapa kau melangarnya?! Kau mau jika suatu ketika dia bisa saja mencabik-cabikmu dan membuang jasadmu ke sungai" lanjutnya.

Aku sudah mulai bingung apa yang dikatakan Remi dan sudah merasa tersudutkan oleh mereka, sebaiknya aku meminta maaf dan pergi tidur. "oke fine, aku mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Sorry" Kataku dengan muka memelas. "so, would i go to my bed to clean my self and sleep?" lanjutku. Aku tau jika jurus muka memelasku berkerja. Muka mereka yang tadinya menegang sekarang sudah agak relax. Hahaha.. Jika tidak ada jurus itu aku tak tau lagi sampai jam berapa aku diceramahi oleh kedua orng itu. "oke, kita mengalah. Kau boleh membersihkan dirimu dan pergi tidur" kata grandpa dan sedijut menyikir untuk memberikan ku ruang untuk membuka pintu. "what?!" kata Remi protes. Aku langsumg membuka kenop pintu dan masuk tetapi sebelum aku masuk aku mejulurkan lidah (tanda mengejek) ke Remi.

-+-+-+-++++-------++++-++-+!+$^¿'¿'¿''€€®§¡£®'€®¥'¿°$'°©

ehem, boleh saya berbicara sebentar. jadi begini, sebetulnya saya syok pada pagi sekitar jam setengah 6 hari sabtu tanggal 24. @The_Cody_Swagge [MinFan] memberitau saya bahwa Omanya [yang saya jenguk kemaren] itu telah dipanggil Tuhan yang maha kuasa. jadi kita mengucapkan Turut berduka Cita atas kepergian dari Omanya MinFan. Kami doakan semoga arwahnya di terima disisi Tuhan yang maha kuasa. :) Terimakasih.

oya, keep Vote and Comment!!

Light Up In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang