Sorry For Typo
Jungkook dan jimin bersiap untuk jamuan makan malam di rumah orangtuanya, jimin sudah mandi lebih awal, sementara jungkook masih memilih baju apa yg akan di kenakannya malam ini. Jimin keluar dari kamar mandi menggunakan handuk piyama berwarna biru lembut.
"Jungkook buruan mandi" jimin menghampiri jungkook yg sibuk dengan kegiatannya.
"Iya jim... aku pakai baju apa nih bagusnya?"
"Kita cuma makan malam di rumah orang tua kook tidak perlu terlalu formal"
"Tapi nanti juga bakal ada bibi jim, ada anaknya yg menyebalkan itu juga" jungkook terlihat sedikit kesal.
Keluarga jungkook adalah orang terpandang jadi diantara keluarganya pun sering terjadi perang dingin, begitupun hubungan jungkook dengan para sepupunya tak begitu mulus, semua mempunyai standar hidup masing-masing dan daya saing mereka begitu tinggi
Jimin menjauhi jungkook menuju lemari pakaian miliknya, jimin memilih sweater hangat berwarna putih yg sedikit kebesaran, ia lebih memilih untuk menggunakan setelan santai, tak perlu mewah yg penting nyaman menurutnya.
"Jungkook buruan mandi... aku.. aku juga mau berganti pakaian"
"Iyak jimm... ganti ajjah kenapa sih, aku kan suami kamu diih... lagian...." jungkook menghentikan kalimatnya
"Lagian apa kook?"
"Lagian kita sama-sama namja loh...."
Suasana menjadi canggung dan dengan segera jungkook mengambil handuknya masuk ke kamar mandi meninggalkan jimin yg saat ini juga merasakan canggung.
Benar juga kata jungkook mereka itu sama-sama lelaki tetapi kenapa jimin begitu malu jika harus memperlihatkan bagian tubuhnya kepada jungkook terlebih lagi jungkook adalah suaminya.
Jungkook dan jimin sudah rapi, jungkook melajukan mobil mewahnya untuk segera menuju kerumah orangtuanya, suasana masih canggung semenjak kejadian di kamar mereka tadi.
Jungkook sesekali melirik jimin yg asik dengan ponselnya, jimin hanya mencari kegiatan untuk menghilangkan rasa aneh yg hadir diantara mereka. Sudah 6 bulan pernikahan mereka tapi suasana mencekam seperti sekarang sering hadir diantara mereka.
"Jungkook-ah... aku ingin menjawab pertanyaan mu tadi" jungkook memutar bola matanya kearah jimin
"Apa jim?? Lupakan masalah tadi.. aku asal ngomong ajjah"
"Kook-ah... maaf ya aku benar-benar tidak mengerti apa yg orang menikah lakukan, apalagi kita sesama lelaki dan lagi pernikahan kita hanya menuruti permintaan orangtua tapi.... tapi aku akan mencoba melakukan yg terbaik kook"
Setelah menyampaikan perasaannya jimin mengalihkan pandangnnya kearah jalanan untuk menyembunyikan rasa malu yg saat ini dirasakannya. Jungkook tersenyum mendengar ucapan sang istri karena selama 6 bulan mereka hidup bersama, perkataan yg jimin lontarkan tadi adalah kalimat terpanjang yg ia sampaikan.
30 menit perjalanan mobil mewah jungkook sudah memasuki halaman istana megah milik orangtuanya, jungkook memarkirkan mobilnya dengan gagah, ada 3 mobil juga yg sudah terparkir rapi yg artinya bibi jungkook yg lain juga telah datang.
Jungkook keluar kemudinya lalu berjalan kearah jimin, di genggamnya tangan mungil jimin lalu masuk kedalam istana tersebut. Semua keluarga Jeon sudah menyambut dengan antisias, pasalnya ini juga pertama kalinya keluarga Jeon melihat secara jelas wajah dari istri jungkook. Dulu mereka hanya melihat jimin di altar.
"Selamat datang menantuku sayang" eomma jungkook memeluk jimin dan menciumi kedua pipi tembem jimin.
"Eomma tidak menyambut ku??" Jungkook memutar bola mata malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] PIED PIPER [JIKOOK]
RomantikJeon Jungkook adalah seorang pengusaha muda yg sangat mapan, kepribadiannya dingin namun perhatian. Jungkook sudah menikah dengan seorang lelaki bermarga Park. Jeon (Park) Jimin adalah seorang mahasiswa biasa, ia menyetujui untuk menikah dengan seo...