XVI

8.5K 671 35
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo









"Pi, bangun... papi, banguunn"

"Hmm.. apa mih??"

"Bangun dulu ih.. papiiii"

"Hmm iya sayang"

"Kook-aahh irreona"

"Hmm apa sayang?"

Jimin mencolek pinggul jungkook yg masih asik tidur seakan enggan untuk bangun dari mimpinya, berapa kalipun jimin memanggil suaminya itu namun tak ada gerakan lebih dari suaminya.

Jimin bangkit dari ranjang lalu memastikan sekali lagi apakah jungkook masih mengabaikannya, setelah di yakininya jimin meraih cardigan putih lalu keluar dari kamar mereka.

Namja mungil itu menuruni anak tangga dengan hati-hati, saat ini perutnya makin membuncit, sudah memasuki bulan ke-5 usia kandungannya. Jimin melirik jam mewah yg berdiri gagah di ruang tengah rumah mereka jarumnya menunjukan pukul 01.30am waktu setempat

Jimin membuka pintu gerbang istana mereka dan berjalan di sekitar rumah sekedar menghirup udara malam, dingin sekali ternyata, jimin memeluk tubuhnya lalu berjalan menyusuri jalanan sepi.

Bukan rasa takut yg menghantui jimin tapi rasa laparnya yg saat ini terasa sangat mengganggu, jimin memberanikan diri keluar rumah sendirian karena jungkook tak bisa di ganggu. Bayinya menginginkan rasa odeng di tengah malam itu lalu manisnya bungeoppang menggiurkan sekali.

Dipenghujung jalan jimin melihat jajanan malam seperti yg diinginkannya, berarti memang rejeki baby. Jimin semakin sumringah ketika dilihatnya semua hidangan yg ada di depan mata.

Jungkook menggeliat ketika ac ruangan semakin terasa dingin, jimin kesal karena jungkook tak mau bangun membalas jungkook dengan menghidupkan ac dengan setelan terendah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jungkook menggeliat ketika ac ruangan semakin terasa dingin, jimin kesal karena jungkook tak mau bangun membalas jungkook dengan menghidupkan ac dengan setelan terendah. Jungkook meraba kasur di belahnya yg terasa kosong.

Jungkook bangun dari tidur lelapnya lalu meraih remote Ac, jungkook menghidupkan lampu kamar dan mencari-cari keberadaan sang istri, namun jimin tak ditemukan dimanapun

"Mi?? Mami??"

"Mami?? Dimana??"

"Sayang??"

Jantung jungkook berpacu cepat karena tak menemukan istri hamilnya, jungkook berlari keruang tengah namun tetap tak menemukan sosok jimin, jungkook kembali kekamar mengambil ponsel menghubungi jimin tapi apa daya hp jimin tergeletak di nakas.

Jungkook semakin cemas, tanpa pikir panjang ia memakai jaket dan siap berlari mencari jimin, raut cemas terpampang jelas di wajah sang dominan, jungkook menelusuri jalanan sekitar rumah sesekali memanggil jimin.

[END] PIED PIPER [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang