Persahabatan kita berakhir

1.1K 74 0
                                    

Angga dan Rindu
di depan gerbang rumah Rindu

Hari-hari di kelas XII berlalu seperti biasa, masih dengan perasaan yang sama di hati mereka. Linda pada Angga, Angga pada Linda, Rindu pada Angga, Daihan pada Rindu, dan banyak perempuan yang tak terhitung jumlahnya dan tak teridentifikasi nama-namanya pada Daihan. Sekarang sudah tiba saat-saat terakhir mereka di SMA. Hari ini adalah hari terakhir ujian nasional. "Udah siap? Pensil sama penghapusnya nggak ketinggalan kan?" kata Angga setelah Rindu menutup kembali gerbang rumahnya. "Kayaknya sih enggak" | "Coba cek lagi, mumpung masih disini" | Rindu mengecek barang-barang di dalam ranselnya, mengeluarkan kotak pensil dan melihat isinya. "Udah ada kok" jawab Rindu sembari memasukkan kembali kotak pensilnya ke dalam ransel. "Udah belajar lagi belum semalem?" lanjut Rindu. "Udah dong, tapi deg-deg an ni hari terakhir ujian" | "Haha, santai aja. Yang penting tetep inget janji kita, nggak boleh curang sama sekali. Soal hasil biar Tuhan yang nentuin" | "Siap Rinduku. Ayo naik!"

Angga dan Rindu
di depan ruang ujian

"Akhirnya ujian selesai juga ya. Lega rasanya" kata Rindu sembari menutup ranselnya. "Iya Rin" Angga mengeluarkan ponsel dari saku celananya kemudian memasukkannya ke ransel. "Lhoh, kamu bawa hape?" | "Iya aku bawa hape" | "Dari ujian hari pertama?" tanya Rindu kaget. "Iya Rin, eh tapi aku nggak beli kunci kok" | "Terus buat apa bawa hape?" | "Linda kemaren yang minta. Buat nyocokin jawaban, dan kebetulan aku sama dia dapet paket soal sama" | "Kecewa aku sama kamu, kamu kan udah janji nggak bakalan curang" | "Tapi kan aku nggak minta jawaban Rin, aku cuman ngasih jawaban, cuman ke Linda doang kok" | "Sama aja!" Rindu segera membenarkan gendongan ranselnya kemudian beranjak pergi dari Angga dengan tatapan geram. "Tunggu Rin! Kamu marah???!" teriak Angga sambil berjalan mengikuti Rindu. Rindu menghentikan langkahnya, membalikkan badannya. Anggapun ikut menghentikan langkahnya. "Kamu masih nanya?! Udah nggak usah ngikutin aku. Persahabatan kita sampai sini aja!" Rindu kembali membalikkan badannya dan bergegas pergi tanpa menunggu Angga memberikan balasan atas pernyataannya. "Rin! Masak cuma gara-gara masalah seperti ini persahabatan kita hancur?" Angga kembali mengejar Rindu. Rindu menghentikan langkahnya lagi. "Cuman kamu bilang?! Kalo cuman kamu tinggal aku di kafe sendirian, kalo cuman kamu biarin aku nunggu di gerbang sekolah seharian tanpa kepastian, kalo cuman kamu batalin nonton film inceran kita, dan apa aja yang udah bikin aku kecewa selama ini aku nggakpapa. Tapi kali ini tentang janji kita, dan demi kamu juga! Bagaimana kalo sampe ketauan pengawas kamu bawa hape? Kalo cuman aku yang kamu bikin kecewa demi Linda nggakpapa, tapi ini kamu udah pertaruhin masa depan kamu dan janji kita demi Linda. Sudahlah, aku sudah nggak mau kenal kamu lagi!" kali ini Rindu berbicara tanpa memalingkan mukanya ke arah Angga sedikitpun. Tanpa memperdulikan grombolan-grombolan siswa lainnya yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua. "Maafin aku Rindu. Tapi pengawasnya kan juga nggak tau aku bawa hape Rin" Angga masih mengajukan pembelaan. Rindu memutar bola matanya kesal kemudian kembali meneruskan perjalanannya menjauh dari Angga. Kali ini Angga tak lagi membuntuti Rindu, berdiam diri dengan pandangan pasrah.

~Maaf ya teman-teman kalo yang part ini ceritanya cuman dikit banget. Aku cuman nggak mau aja mata kalian sakit gara-gara kelamaan mantengin layar ponsel, wkwk.
Tapi ceritanya masih lanjut terus kok. Kurang lebih 4 bagian lagi sampai ending. Jangan lupa kasih bintang ya~ ^_^

Apa sih Rindu!? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang