Unwanted Wedding (END)

1.2K 50 2
                                    

Aroma tubuh ini, bibir ini, dan setiap jengkal tubuh ini. Aku ingin berteriak sekuat-kuatnya jika aku begitu merindukannya, aku menginginkannya. Aku layaknya melahap habis lehernya dan memberi beberapa tanda di sana. Tak lupa, untuk membelai gundukan kembar yang sudah menegang puncaknya. Lupa aku sebut, aku juga merindukan suara yang mendesahkan namaku ini.

"Ah, Wonyounghh-ahh~"

Tidak cukup melakukan ini saja, aku pun membalikkan tubuhnya, mengecup tengkuknya, turun ke bawah hingga membelai bokongnya, lalu kembali memeluknya sambil membisikkan sesuatu di telinganya.

"Let's do a doggy."

Ia pun mulai membungkukkan badannya berbentuk sembilan puluh derajat dan meletakkan tangan kanannya bersandar di dinding keramik sebagai penyangga. Aku meraba miliknya yang sudah dirasa basah, membelainya dengan perlahan terlihat tubuhnya yang bergerak menggeliat manja, lalu belaian itu berubah menjadi gesekan dengan kecepatan normal. Ia pun meracau dengan indahnya, membuat milikku semakin padat menganga di bawah. Racauannya semakin tak terkendali ketika aku mempercepat gesekan tanganku dan berujung pada hadirnya aliran cairan yang berasal dari liangnya yang menyapa jariku. Aku pun melakukan permainan-permainan kecil terlebih dahulu. Mengecup paha bagian belakangnya lalu naik menuju bantalan bokongnya yang empuk. Lidahku mulai bergerak lincah menuju belahan bokongnya yang semakin turun ke bawah yang pada akhirnya lidahku menyentuh liangnya yang lembab. Desahannya yang semakin klimaks memacu diriku untuk melakukannya lebih cepat lagi. Aku tetap menggelitik bagian sensitif di bawahnya yang membuatnya tanpa sadar memaju-mundurkan tubuhnya sendiri.

"Ouh, Wonyounghhh mmmh" Desahnya yang begitu menikmati permainanku. Cairannya pun mulai mengalir keluar dan kini lebih banyak dari biasanya. Sangat becek.

Tidak mau berlama-lama lagi, aku pun langsung menancapkan kejantananku ke dalamnya. Kehangatan menyelimutiku setelah aku dengan penuhnya memasukinya. Oh, betapa kenikmatan ini tiada tara kurasakan. Ditambah lagi gerakan keluar-masuk yang sedang kulakukan saat ini, sambil juga aku mendengar ia mendesah yang ternyata ia sudah lama menantikan sesi ini.

"Lebih cepat, sayang... ah!" Raungnya sambil protes.

Kuturuti keinginannya dengan menggerakkan panggulku lebih cepat lagi. Aku kembali merasakan sensasi yang begitu menyenangkan sehingga bibirku pun tak bisa jika hanya diam saja, suara Yeonhee pun melengkapi kenikmatan yang kurasakan saat ini. Kecepatan gerakan untuk sekali lagi, yang membuat Yeonhee mendesah sesuai dengan gerakanku. Aku mulai merasakan sengatan entah disebut apa ini, tapi gejolak ini sudah mengarungi setiap tubuhku bahkan energiku kukuras hanya untuk mendapatkannya lebih banyak lagi, semakin terasa nikmat semakin pula aku melenguh nikmat. Sampai akhirnya aku tak dapat lagi menahan rasa ini, ingin kukeluarkan segera di dalam liangnya. Satu seruan terakhir bersama-sama, kami pun keluar.

Kucabut keluar milikku darinya setelah ia mulai menegakkan tubuhnya. Perlahan-lahan setelah ia membalikkan tubuhnya, aku langsung mendekapnya dengan penuh kasih. Merasakan sentuhan kulit dengan kulit yang sudah lama tak pernah kujamah. Kucium lehernya dengan singkat. Tersenyum saat melihat reaksinya yang disertai desahan.

"I love you." Ujarnya lembut memandangiku. Mata coklatnya kutatapi utuh tanpa cela.

Kuraih tangannya yang merangkul leherku dan mengecupnya. "I love you too." Sebelum kumencium bibirnya lagi. Hatiku tetap saja gusar, mengingat di kala ia menolakku dan masih saja bertahan dengan pria yang tak jelas siapa. Aku cukup menyadari bahwa aku hanyalah pria yang dijodohkan oleh orangtuanya. Bukanlah pria yang sedari dulu ia sukai. Ia melakukan apapun agar bisa menghindar dariku, sedangkan aku mencoba untuk lebih dekat.

Maafkan aku yang begitu egois. Aku hanya mempertahankan kebahagiaanku. Selama beberapa hari kemarin aku berusaha menyesuaikan diri untuk kembali hidup di saat belum bertemu denganmu. Tapi, itu semakin membuatku ingin terikat dan bergantung padamu, sungguh.

MAKE LOVE (FF Short Part Compilation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang