Chapter 7

8.8K 95 0
                                    

Beruntung ulah Refan terhenti lagi. Rupanya Onan dan Fandy sudah datang ke rumahnya.

Fandy berhasil membujuk Onan untuk datang ke rumah Refan dengan alasan Refan mengetahui banyak tentang foto-foto itu. Onan pun mengenakan semua perlengkapannya dengan lengkap termasuk topi group Cap Boys.

Begitu sampai, Fandy pun menggiring Onan ke kamar yang sudah disiapkan untuk mereka.

Seperti juga Tandi, Fandy pun mulai melancarkan aksinya.

Ulahnya lebih mudah karena Onan memang lebih mudah dibakar.

Begitu Fandy memutar film porno, Onan langsung terbakar.

Ia ingin segera coli untuk menuntaskan hasratnya.

"Sudah lepasin aja daripada kamu sengsara" Fandy mengompori.

Karena merasa Fandy sudah tahu kebiasaannya dan menonton videonya, Onan pun segera melepaskan pakaiannya.

Ia pun mulai merangsang tubuhnya..

Tiba-tiba Fandy mematikan videonya.

"Eh... kenapa dimatikan?" Onan protes.

"Sebentar... ada film yang lebih menarik!" Fandy mengganti CD dengan film sejenis dan segera memutarnya.

"Eh... kenapa jadi film gay?" Onan lagi-lagi protes.

"Tenang.... Kamu lihat saja. Tidak kalah dengan film sebelumnya" Fandy menjawab sambil mulai melepaskan pakaiannya satu per satu.

"Woi... kamu mau apa?" tanya Onan.

"Saya juga mau coli!" Fandy sudah mempersiapkan jawabannya.

"Buset.... Jorok amat sih. Masa perkakas dimasukin ke lobang pembuangan? Gila ya!" Onan berkomentar saat melihat actor gay mulai beraksi.

"Siapa bilang.... Enaknya lebih dibanding dengan cewe!" Fandy ingin mengubah pandangan Onan.

"Ah tidak seru. Ganti yang tadi aja!" Onan jadi tidak semangat.

Terpaksa Fandy mengganti film setelah melihat reaksi Onan.

Setelah diganti, Onan kembali mulai bersemangat.

"Saya bantu ya ngocoknya!" Fandy langsung meraih perkakas Onan.

"Eh....jangan...! Jangan sentuh-sentuh.... Hanya buat cewe aja! Cowo tidak boleh!" Onan protes sambil menepis tangan Fandy.

"Alah apa bedanya sih? Kasih saya coba ... pasti rasanya berbeda!" Fandy membujuk.

"No WAY! Awas ya kalau berani!" Onan mulai membesar suaranya.

Fandy tidak putus asa.

"Ya udah... Saya rangsangin tubuh kamu aja" Fandy langsung menciumi wajah dan tubuh Onan.

Onan merasa aneh.

"Woi....Woi... Gila.... Badan saya jadi terangsang.... Jangan ah.... Dasar gay!" Onan memaki tapi karena sedang asyik coli, ia tidak sempat mendorong tubuh Fandy.

Fandy tidak mau menyia-nyiakan kesempatan.

Ia pun meraih perkakas Onan dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya serta menghisapnya.

"Aduh... apa lagi.. sih? Gila kamu Fandy... Kamu mau perkosa saya?" Onan mendorong mulut Fandy.

"Tenang Onan... nikmati aja!" Fandy membujuk.

"Tidak mau! Saya masih perjaka tahu! Saya tidak mau memberikan keperjakaan saya kepada seorang cowo !" Onan menolak keras.

Fandy mati kutu.

Image Sang PerjakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang