[15]

2.3K 207 20
                                    

Lisa menggigit bibirnya gugup saat menatap pintu gerbang di depannya.

"Hanbin ada di rumah tidak, ya?" Gumamnya.

Meski Lisa tahu jika Hanbin adalah orang yang disukai kakaknya, hatinya tetap saja bertingkah seolah tak tahu.

Lisa tetap ingin bertemu Hanbin dan memandang lelaki itu tepat di kedua matanya.

Egois.

Tentu tidak. Karena, Lisa melakukan hal ini karena diam-diam. Tanpa Jennie tahu.

Lagi pula, Lisa menyukai Hanbin sebelum ia tahu jika Kakaknya menyukai Hanbin juga.

Cklek

"Eoh? Eonnie?"

Lisa tersentak saat menemukan seorang gadis kecil membuka pintu.

Rose

"Rose?"

Rose tersenyum. "Eonnie ingin bertemu Hanbin oppa?"

Lisa menggeleng. "Tidak--umm-tadi tak sengaja---umm, ya."

Lisa memejamkan matanya dengan ringisan kecil. Ia tak berbakat untuk menjadi seorang pembohong.

"Sayangnya, Hanbin oppa sedang keluar, Eon."

"Ohh, aku pergi saja kalau begitu."

"Ada apa?"

"ASTAGA!" Teriak Lisa kaget.

Tangannya mengelus dadanya. Kenapa Hanbin tiba-tiba datang, eoh?

"Ada apa?" Tanya Hanbin lagi.

Lisa menggeleng. "Tidak papa."

"Tadi, katanya Lisa eonnie ingin menemuimu, oppa."

Hm. Lisa rasanya ingin berkata kasar.

"Ohh. Kalau begitu, masuklah. Tak baik berbicara di gerbang seperti ini."

***

Hanbin menaruh secangkir teh di atas meja. Rose sedang berada di kamar, tak ingin mengganggu katanya.

Lisa menatap sekeliling dengan random. Jikalau sudah sedekat ini, Lisa bingung harus apa.

"Ada apa?"

"Eoh?"

Hanbin menatap wanita di depannya. "Katanya, ada yang ingin kau bicarakan."

Lisa mengigit bibirnya. "Anu---"

"Hm?"

"Aku menyukaimu!" Lisa menutup mulutnya.

Aish!!!

Hanbin berkedip beberapa kali. "Eoh?"

Lisa berdehem. "I-ya, itu yang ingin ku bicarakan. Kau tak usah menjawabnya sekarang---"

"Maaf, Lisa. Aku sudah punya kekasih."

***

Bambam menatap Jennie dengan tatapan bingung saat nona nya itu tengah tersenyum-senyum sendiri melihat sebuah foto di handphonenya.

"Kekasihmu ya, nona?" Tanyanya penasaran.

Jennie menggeleng. 'Bukan, Bam. Tapi, aku yakin sebentar lagi dia akan jadi kekasihku.'

Bambam mengangguk. "Aku ingin lihat lebih jelas, nona." Pintanya.

Jennie memberikan handphone nya ke arah Bambam.

Lelaki berambut coklat itu melihat lelaki di foto itu dengan teliti.

Garis wajahnya tegas. Sepertinya, lelaki itu akan bisa menjaga Jennie.

'Bagaimana, Bam? Dia tampan, kan?' Tanya Jennie antusias.

Bambam tersenyum dan memberikan kedua jempolnya. "Aku dan dia setara, nona." Jawabnya dengan kekehan.

Dan Jennie ikut tertawa. 'Percaya diri sekali!'

***

"Apa?" Tanya Lisa kaget.

Hanbin menggaruk tengkuknya. "Kami sudah pacaran selama 5 tahun."

Mata Lisa yang pada dasarnya sudah bulat itu, kini semakin membulat kala mendengar ucapan yang Hanbin lontarkan.

"Jadi, jangan menyukaiku ya, Lisa."

***

-To be continued-

Putusin aja, Bin. 😂😂😂

ZESTFUL - HANLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang