"Enak?"
Lisa mengangguk.
"Aku yang buat sendiri, lho." Ujar Bambam dengan menepuk dadanya bangga.
Lisa kembali mengangguk. "Kamsahamnida." Ujarnya sembari tersenyum.
Bambam mengangguk rambut Lisa gemas.
"Sudah kan makannya?"
Lisa kembali mengangguk.
Bambam berniat mengambil nampan itu, tapi tangan Lisa menghentikannya.
"Kenapa, Lis?"
"Biar aku yang simpan." Ujar Lisa sembari berjalan menuju lantai bawah.
"Ada angin apa?" Gumam Bambam heran.
Biasanya Lisa selalu saja malas untuk beranjak. Apalagi menyimpan nampan makanan ke dapur.
Bambam juga tak pernah melihat Lisa memasak. Ahhh, yeoja itu kan memang selalu dilayani sedari kecil.
Bambam lalu mengikuti Lisa. Tapi, langkahnya terhenti.
"Ada apa dengan kakimu? Kau terluka?" Tanyanya khawatir.
Lisa reflex menepuk jidatnya. Ia lupa malah memakai sandal rumah, otomatis luka di kakinya terlihat.
Gadis itu menghela nafas. Ia sudah mempersiapkan kedua telinganya untuk mendengarkan omelan Bambam yang sudah pasti takkan berhenti dalam waktu yang sebentar.
"Lisa, kau kenapa, eoh? Apa yang kau lakukan sampai-sampai kakimu bisa terluka seperti ini? Apa pekerjaan berat yang kau lakukan? Seperti menginjak ranjau atau mengiriskan pisau ke kakimu? Aigoo~pasti sangat sakit. Sudah kau obati? Kau----"
Blablabla~
Kadang omongan Bambam main stream, ya?
***
Hanbin memandang handphone nya dengan pandangan yang sulit diartikan.
Jisoo Noona
Night, Babe! I miss you. Aku akan pulang seminggu lagi, aku sungguh tak sabar ingin menemuimu."Cepat sekali honeymoon nya." Gumam Hanbin.
Kim Jisoo
Wanita itu adalah sunbaenya ketika SMA.
Jisoo adalah yeoja periang dengan rambut hitam panjang berponi. Hanbin suka pada sifatnya yang polos.
Dan sepertinya, waktu itu Dewa Neptunus sedang berpihak padanya.
Jisoo menyatakan perasaanya. Gadis itu bilang bahwa ia menyukai Hanbin sejak awal MOPD. Dan Hanbin pun tidak melewatkan kesempatan itu.
Mereka menjalin hubungan. Berbulan-bulan berlalu, hubungan mereka baik-baik saja. Tapi, Hanbin merasa ada yang aneh pada dirinya.
Ia memang menyukai Jisoo, tapi ia tidak merasakan sakit yang terlalu mendalam setiap melihat gadis itu terlihat berjalan dengan laki-laki lain.
Mungkin benar apa yang Junhoe katakan waktu itu. Perasaanya hanya sekedar suka, hanya sekedar kagum, tak lebih.
Apalagi setelah mengetahui dibalik kepolosan Jisoo, ada hal bejat di belakangnya.
Yeoja itu pelacur.
Tapi, Hanbin tidak bisa memutuskan untuk meninggalkan Jisoo ketika mengetahui alasan dibalik itu semua.
Semua karena materi.
Hanbin tersenyum kecil ketika mengingat kilasan masa lalu itu. Tangannya mengetik balasan untuk yeoja yang sudah ia pacari selama 5 tahun itu.
Hanbin
Hm. Cepatlah pulang, aku lebih merindukanmu.
![](https://img.wattpad.com/cover/127854456-288-k391270.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZESTFUL - HANLIS
FanfictionHanbin bekerja dengan sangat semangat juga penuh gairah. Hal itu dirinya lakukan demi pengobatan adiknya yang sangat ia sayang. Tak pernah punya hati untuk para wanita yang ia layani. Lisa hobby menghambur-hamburkan uang dan suka memerintah kepada s...