[10]

2.7K 267 5
                                    

Jennie tersenyum kala Jisoo mengelus rambutnya sayang.

"Masuklah dan ganti bajumu, Jennie." Ujar Jisoo dengan nada lembut.

Jennie mengangguk. Ia berjalan menuju tangga satu persatu.

Tn. Oh tersenyum melihat keakraban isteri dengan putri sulungnya itu.

"Lisa mana?" Tanyanya pada Bambam.

"Lisa ada di kamar, Ahjusii."

Untuk itu, ia dan Jisoo mulai menapaki anak tangga, menuju kamar putri bungsu mereka.

Tok tok tok

"Lisa, Appa dan Eomma pulang."

Tak ada sahutan.

Tok tok tok

"Lisa?" Panggil Jisoo.

Lalu, terdengar suara di dalam kamar.

"IYA!"

***

Lisa baru saja merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. Sampai sebuah ketukan dan suara---Eomma tirinya---mengganggu aktivitasnya.

Tok tok tok

"Lisa, Appa dan Eomma pulang"

Gadis berambut pirang itu mendesah kesal. Ia menguap malas.

Tok tok tok

"Lisa?"

Lisa mendesis. Ganggu aja ni ular. -_-

"IYA!"

"Lisa, jaga nada suara kamu dan cepat buka pintu!" Itu suara Ayahnya.

Menghela nafas, lalu Lisa membuka kunci pintu kamarnya. Seketika, wajah Ayah dan Ibu tirinya terlihat.

Ayahnya memeluk Lisa. "Apa kabar, sayang? Duh, anak bungsu Appa makin cantik."

Mau tak mau, Lisa tersenyum. Ia membalas pelukan Ayahnya. "Baik, Yah. Ayah gimana? Seru di New York?"

"Tentu saja. Eomma mu benar-benar menjadi isteri yang baik. Ah, Jisoo, bukankah kau merindukan Lisa?" Ujar Tn.Oh pada sang isteri.

Jisoo tersenyum. Ia memeluk tubuh Lisa. "Eomma rindu kamu, Sayang."

Lalu, Lisa menjawab. "Hm."

***

Dahi Lisa mengerut kala melihat kakaknya datang ke kamarnya dengan memperlihatkan wajah ditekuk.

"Kenapa Eonn?"

Jennie menghela nafas. 'Binie.'

"Kenapa dengan Binie?" Tanya Lisa.

'Sudah hampir seminggu ini dia tidak mengabariku, Lisa. Aku sangat khawatir.'

"Memangnya dia tidak masuk kelas? Kalian kan satu universitas?" Tanya Lisa. Yeoja itu mendudukan tubuhnya di samping Jennie, di atas kasur. Tadi, ia duduk di meja belajar.

'Itu dia, Lis. Dia tidak masuk, hampir seminggu. Aish, aku harus bagaimana?'

Lisa mengangguk mengerti. "Sudah tanyakan pada teman-temannya?"

'Aku sudah tanya pada June, dia bilang tidak tahu. Lalu, aku tanya pada Bobby, dia juga menjawab hal yang sama. Begitupun pada Jinan dan Yoyo.'

Lisa mengelus punggung kakaknya, menenangkan. "Eum---kalo begitu sih susah ya, Eon. Tapi, kau jangan sedih! Aku akan bantu, kok. Nanti---"

Line!

Ucapan Lisa terhenti kala handphone Jennie membunyikam notifikasi.

HBinKim : Jen?

ZESTFUL - HANLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang