"Untukmu saja." Ujar Hanbin.
Kali ini, dahi Lisa mengerenyit. "Maksudmu?"
"Sepatunya untukmu saja."
Dan Lisa tersenyum sangat manis. Aaaaaaa~
Kenapa ia bisa sesenang ini hanya karena diberi sebuah sepatu dari orang asing seperti Hanbin?
"Gumawo, Hanbin-sii."
"Sama-sam---kau tahu namaku?" Tanya Hanbin kaget.
"Dari administrasi rumah sakit." Jawab Lisa kikuk.
Hanbin ber-oh-ria. Ia berdehem pelan.
Ia mengulurkan tangannya. "Kim Hanbin." Ujarnya.
Lisa tersenyum mengerti. Ia menjabat tangan namja di sampingnya itu dengan kikuk lagi.
"Oh Lisa."
Benar-benar perkenalan yang sangat-sangat aneh.
***
Rose menaruh mangkuk terakhir di mejanya. "Selamat makan!" Serunya.
Lisa tersenyum kecil. Keluarga yang hangat.
Mereka sedang makan siang. Dan Lisa ikut karena yeoja yang ia ketahui adalah adik dari Hanbin itu memaksanya. Bahkan dengan jurus aegyo yang sangat lucu.
"Oppa?" Seru Rose ketika ditengah acara makan siang itu.
Hanbin menyaut dengan 'hm'
"Kalian pacaran?" Tanyanya.
UHUK
Reflex Hanbin dan Lisa terbatuk kaget.
Rose memandang mereka takjub. "Woaahhh, bahkan batuk saja kalian bersamaan."
***
Sreggg
Junhoe membuka gerbang rumah Hanbin dengan terburu-buru.
Brak
Dan membuka pintu rumah sahabatnya itu dengan terburu-buru juga.
Bahkan sampai lupa untuk membuka sepatunya ketika memasuki rumah.
"HANBIN-AH! GAWAT! GAWAT!" Teriaknya heboh.
Ia dengan cepat menuju ke arah dapur, karena ia tahu Hanbin dan Rose pasti sedang makan siang.
"HANBIN-AH! GAWAT, JIS---A-ANNYEONGHASEYO???" Junhoe menggaruk tengkuknya malu ketika melihat ternyata di meja makan itu bukan hanya ada Hanbin dan Rose.
Tetapi juga ada seorang yeoja berambut pirang yang kini tengah menatapnya aneh.
"Ada apa, June?" Tanya Hanbin.
"Oppa! Ayo kesini, kita makan siang!" Seru Rose.
Junhoe berjalan menuju meja makan itu sembari mendekati Hanbin.
"Kita bicarakan nanti." Bisiknya.
Hanbin mengangguk.
Junhoe berniat untuk duduk di samping Rose. Tapi---
"AA-AW!"
Kakinya diinjak Hanbin.
"Sekolah sampai bangku mana sampai lupa bahwa di rumah tidak boleh pakai sepatu?"
Dan Junhoe hanya bisa nyengir. "Maaf, Boss."
Mendengarnya Rose tertawa cekikikan. "June Oppa memang bodoh!" Serunya.
Lisa memandang mereka dengan senyuman.
Bahagianya jika ia bisa bergabung dengan ketiga orang itu. Apalagi dengan Hanbin. Eh?

KAMU SEDANG MEMBACA
ZESTFUL - HANLIS
FanfictionHanbin bekerja dengan sangat semangat juga penuh gairah. Hal itu dirinya lakukan demi pengobatan adiknya yang sangat ia sayang. Tak pernah punya hati untuk para wanita yang ia layani. Lisa hobby menghambur-hamburkan uang dan suka memerintah kepada s...