17 |jalan.

47 4 3
                                    

Hari ini hari Senin dan kemarin adalah hari Minggu :'

Naren telah bersiap di meja makan dengan dua potong roti. Sedangkan Baron masih berbaring di kasur dengan ponsel ditangannya.

Sejak kemarin sore, tepatnya setelah selesai mengajarkan Ilona bermain skateboard. Baron tidak lepas dari ponselnya dan terus tersenyum tidak jelas.

Sepertinya, usaha pendekatannya dengan Ilona akan segera membuahkan hasil yang bagus.

Kak Jane menghampiri Naren yang duduk sendirian di meja makan.

"Ada kelas, Ren?" Tanya kak Jane pada Naren. Kemudian duduk di sampingnya.

"Gak ada. Cuma mau balikin buku perpus" Jawab Naren yang kemudian melahap rotinya.

Kak Jane hanya mengangguk dan ikut melahap roti miliknya.

"Koas nya gimana kak?" Tanya Naren memulai obrolan.

Kini kak Jane sudah menjadi koas di salah satu rumah sakit.

"Ya gitu, deh. Kadang harus jaga malem. Apalagi kalo pasiennya banyak, pasti sibuk banget bulak balik kesana kemari. Tapi, beruntung dokternya gak galak galak amat, Ren. Jadi, Kaka jarang kena omel" Jawab Kak Jane antusias.

"Sukur kalo gitu" Timpal Naren

Kak Jane mengangguk dan kembali melahap rotinya.

"Kakak udah pernah masuk ruang operasinya?" Tanya Naren lagi

"Itu parah banget sih, Ren. Pertama kali kakak masuk ke ruang operasi.........bla..bla..bla" Jelas kak Jane panjang lebar dengan roti yang masih berada di mulutnya.

Naren memberi segelas susu pada kak Jane sembari tertawa kecil.

Kak Jane menerimanya dan meneguk susunya. Kemudian segera melanjutkan ceritanya.

Naren mendengarkan dengan antusias sampai akhirnya kak Jane berhenti bicara.

Tak lama kemudian, Baron datang menghampiri Naren dan kak Jane di meja makan. Senyuman mengembang di wajahnya.

Dia duduk di kursi dan Kemudian membuat roti selainya.

"Gua ikut ke kampus ya." Kata Baron sembari tersenyum.

Naren yang tahu maksud Baron hanya mengangguk.

"Tungguin ya" Kata Baron yang kemudian melahap rotinya dengan senang. Dia tersenyum sedari tadi.

Kak Jane menatap Baron heran.

"Lu kenapa si, Ron?" Tanya kak Jane

Bukannya menjawab, Baron malah tersenyum lebih lebar.

★☆☆☆★

Di kampus,

Bintang, Ilona dan Daryl duduk di lapangan basket yang ada disana. Melihat beberapa mahasiswa yang kini sibuk berlatih di lapangan.

Daryl yang merupakan ketua basket hanya duduk memperhatikannya. Sebenarnya dia tidak tahan untuk ikut bermain tapi sayangnya kondisi tubuhnya belum sepenuhnya pulih.

Bintang mulai bosan disana. Karena sedari tadi, Ilona tidak berhenti menatap ponselnya dan Daryl sibuk memperhatikan permainan basket.

"Gue mau ke kantin dulu ya" Ujar Bintang sembari bangkit dari kursinya

"Iya" Jawab mereka serentak.

DECEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang