With Ong Seongwoo

1K 153 49
                                    


Aku, Park Sooyoung. Seorang anak yang harus menurut semua perintah dari orang tuanya. Dari dulu hidupku selalu didalam kendali kedua orangtuaku. Sebagai anak aku hanya bisa menuruti perintah mereka, bukankah itu yang diajarkan oleh agama agar kita sebagai anak harus menuruti semua perintah orangtua agar tidak berdosa.

Selama aku hidup 24 tahun, aku tidak memiliki tujuan hidup. Aku hanya memikirkan apa yang bisa membuat kedua orangtuaku bahagia, karena dengan mereka bahagia aku juga akan bahagia.

Aku harus rela masa mudaku hilang, karena suatu ikatan pernikahan. Aku dijodohkan dengan anak rekan bisnis ayahku, dan sekali lagi aku tidak bisa menolaknya.

Aku dijodohkan dengan seorang CEO muda, aku tau ini perjodohan atas dasar bisnis semata dan aku hanya dijadikan barang sebagai jaminan bisnis orangtuaku. Dia, yang akan menjadi calon suamiku pun merasa tidak keberatan dengan perjodohan ini, jadi aku hanya bisa pasrah dengan keadaan dan berharap dia seorang yang memiliki hati dan perilaku baik.

Ong Seongwoo, laki-laki itulah yang akan menjadi suamiku kelak. Ku akui terlihat dari sikapnya, dia adalah laki-laki baik, beribawa dan sopan.

Sebelum kami melanjutkan ke jenjang pernikahan, kami diberikan waktu 3 bulan untuk saling mengenal terlebih dahulu. Aku senang karena setidaknya nanti aku tau bagaimana harus bersikap sebagai istrinya kelak.


*****

Dan sekarang sudah 2 tahun setelah kami menikah, dan aku kecewa ternyata Seongwoo banyak berubah, atau aku yang tidak tau bahwa ini adalah sifat aslinya yang selama ini dia tutup-tutupi dihadapanku.

"Young, kau tidak usah menungguku pulang, karena hari ini aku tidak akan pulang" ucapnya saat kami sedang sarapan, dia berbicara tapi sama sekali tidak melihatku. Sebenarnya aku ini kau anggap apa Seongwoo!!

"baiklah" aku hanya bisa mengucapkan itu.

"kau jangan pergi jauh-jauh ya sayang, bahaya dan aku tidak suka!"tungkasnya seraya melangkah menuju pintu utama rumah kami.

"iya" aku hanya bisa menurut lagi.

"baiklah, hati-hati dirumah dan jika ada apa-apa kau harus menghubungiku sayang" katanya lalu sebelum pergi dia selalu mencium keningku.

Aku tidak tau harus berbuat apa, aku bingung harus bagaimana. Dia memang masih perhatian dan terlihat sayang padaku, tapi asal kalian tau bahwa dibelakangku dia memiliki wanita lain.

Aku beberapa kali melihatnya dengan wanita itu sedang berpelukan, saat itu aku melihatnya secara tidak sengaja waktu aku sedang berbelanja disupermarket untuk kebutuhan dapur.

Istri mana yang tidak terluka, saat melihat suaminya sedang berpelukan dengan wanita lain di depan umum dan mereka terlihat serasi, aku akui wanita itu sangat cantik dan anggun tidak sepertiku yang hanya wanita rumahan yang hanya berpenampilan biasa saja.

Mulai dari situ aku mencoba untuk menjadi istri yang lebih baik lagi untuknya, aku memperbaiki penampilanku dan aku lebih perhatian kepadanya. Aku lakukan itu semua agar dia kembali padaku dan tidak melanjutkan hubungan dengan wanita itu lagi.


*****

Semua usahaku sia-sia, semua sia-sia!

Saat ini dia, Ong Seongwoo memintaku untuk iklas jika dia ingin menikah lagi.

"aku harap kau menyetujui keinginanku ini, Young" katanya, aku hanya bisa diam mendengar kata-katanya barusan. Aku tadak sanggup untuk berbicara.

"aku mencintaimu, sangat mencintaimu! Tapi aku juga mencintainya, Young" lanjutnya dengan suara lirih.

Kau mencintaiku tapi kau menghianatiku!

"maaf Oppa. Jika kau memang mencintaiku, kau tidak akan bisa menghianatiku!" ucapku dengan nada bergetar, aku tidak kuat lagi menahan air mataku.

"maafkan aku sayang, aku mohon kau mengerti" balasnya.

Aku harus mengerti apa lagi, Ong Seongwoo!!

"selama ini, aku sudah berusaha menjadi istri yang baik untukmu Oppa. Dan selama hidupku, aku tidak pernah memikirkan diriku sendiri, aku selalu mementingkan kebahagianmu dan orang tuaku. Tapi untuk saat ini saja, aku ingin membahagiakan diriku sendiri Oppa." Ucapku dengan air mata yang terus mengalir.

"kau ingin apa sayang? Katakanlah, biar aku belikan asalkan kau bahagia dan kau bisa mengijinkanku menikah dengan Irene." Kata-katamu sungguh menyakitkan Oppa! kau masih mementingkan Irene, wanita yang selama ini menjadi kekasihmu dibelakangku.

"aku ingin kita berpisah, aku tau kau sangat mencintainya. Jadi biarkan aku yang mengalah Oppa" ucapku, aku sudah memutuskan ini dari jauh-jauh hari.

"tidak! Aku tidak akan melepsmu! Aku mencintaimu,Young!" ucapnya tegas, bisa kulihat dari matanya bahwa dia sangat tidak setuju dengan ucapanku barusan.

Tapi aku juga tidak ingin berbagi!

"aku mohon Oppa, biarkan aku bahagia. Aku tidak bisa melihatmu dengannya, aku tidak sanggup!" tungkasku dengan memohon agar dia mengerti posisiku.

"untuk urusan orang tua kita, biar aku yang mengurusnya Oppa." Lannjutku, bisa kulihat sekarang dia memejamkan matanya dengan menghembuskan nafasnya dengan berat.

"aku sungguh tidak ingin kehilanganmu, Young"

"kau tidak bisa egois Oppa! kau menginginkan kami berdua, tapi kau tidak memikirkan perasaanku!" kataku dengan nada suara yang sedikit meninggi.

"aku tidak ingin berbagi Oppa! Aku hanya bisa mundur jika kau memang tidak bisa melepasnya untukku!" lanjutku dan aku melihat dia masih dalam posisi dengan keadaan yang bimbang.

Aku langsung masuk kedalam kamar dan mulai membereskan beberapa baju-bajuku untuk bersiap pergi dari rumah ini, karena ini rumahnya bukan rumahku.

Setelah semua sudah siap, aku berjalan menuju ruang tamu dan aku masih melihatnya diposisi yang sama. Dia terlihat kaget saat melihatku keluar dengan sebuah koper dan tas yang aku bawa.

"KAU MAU KEMANA!" ujarnya langsung menarik tanganku untuk menahanku untuk tidak pergi dari rumah ini.

"aku sungguh minta maaf Oppa, aku tidak bisa melihatmu menikah dengannya. Jadi biarkan aku pergi dan masalah perceraian kita, biar aku yang mengurusnya." Ucapku dengan hati-hati supaya dia mengerti.

"tapi aku tidak bisa tanpamu sayang!" katanya dan langsung memelukku.

"aku mohon Oppa, untuk sekali ini saja. Aku ingin melanjutkan hidupku sesuai dengan keinginanku!" aku membalas pelukannya.

"aku mohon" ucapku sekali lagi.

"baiklah aku akan membiarkanmu bahagia, tapi aku akan tetap memenuhi kebutuhanmu setiap bulannya. Kau tidak boleh menolak! Biar aku bisa tenang membiarkanmu pergi dariku" ucapnya.

"baiklah Oppa, aku akan terima pemberianmu. Terimakasih untuk cintamu selama 2 tahun lebih ini. Semoga kau bahagia dengannya" balasku dengan memaksakan senyuman terbaikku untuknya.

Semoga kau bahagia dengan keputusanmu, Ong Seongwoo. Terimakasih untuk pelajaran yang kau berikan untukku, pelajaran tentang kesetiaan.

Dan aku bahagia walaupun sakit karena aku bisa melanjutkan hidupku lagi dengan sesuai keinginanku.



                                                                                            FIN


With JoyieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang