With Chittaphon Leechaiyapornkul

863 127 39
                                    

"Yaaa, Chittaphon tunggu aku!" teriakku pada laki-laki yang berada beberapa langkah di hadapanku sekarang, dia terlihat sangat santai sekali dengan kedua tangan yang berada dalam saku celananya. Aku berusaha untuk menyamai langkah lebarnya itu, tapi tetap saja aku msih kalah dan tertinggal olehnya.

"Cepatlah sedikit! dasar merepotkan!" katanya dengan nada ketus, sungguh ini sudah biasa aku terima tapi tetap saja ada sedikit rasa sakit saat ia berbicara ketus seperti itu kepadaku. aku hanya bisa merengut dan mengerucutkan bibirku.

Dia Chittaphon Leechaiyapornkul, kalian bisa memanggilnya Ten. Nama aslinya sungguh sulit sekali di ucapkan, tapi jika aku kesal kapadanya aku akan memanggilnya dengan nama aslinya itu.

Seperti sekarang, aku sudah berada di bandara untuk menjemputnya. Semalam dia sudah menerorku agar tidak lupa menjemputnya di bandara, tapi setelah aku menjemputnya lihatlah dia malah berjalan meninggalkanku!
Dasar menyebalkan!

"Kalau seperti ini harusnya aku tidak mau menjemputmu, sialan!" Keluhku yang masih mencoba menyusulnya.

Duuuggghhh

Aiish, sial gara-gara aku jalan menunduk tiba-tiba aku menabrak sesuatu.

"Jangan banyak mengeluh Park, kau sangat cerewet sekali." Kata Ten, ternyata yang aku tabrak barusan adalah Ten. Aku mundur beberapa langkah dan menatapnya dengan wajah kesal, huhh dia sangat menyebalkan!

Dia menatapku dengan wajah datarnya, dasar cabe Thailand bisa-bisanya dia memasang wajah sok cool seperti itu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia menatapku dengan wajah datarnya, dasar cabe Thailand bisa-bisanya dia memasang wajah sok cool seperti itu!.

"Hmmm, ayo kita pulang princess Joyie. Aku sudah ingin istirahat sayang!" Ucapnya dengan lembut, dia merubah ekspresinya saat tau jika aku sudah kesal seperti ini.
Dengan lembut dia meraih tanganku dan mengenggamnya, ah aku kangen moment seperti ini.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah menempuh perjalanan hampir 2 jam, akhirnya kami sampai di apartment kami. Oia jangan kaget jika aku tinggal berdua dengannya ya, ini semua perintah ibu dan ibunya.

Setalah dia merapikan barang-barangnya, aku bersiap untuk membuat makan malam untuk kami. Aku tidak begitu mahir dalam memasak tapi untung saja Ten tidak banyak menuntut, malah terkadang dia yang sering membuat makanan untukku.

Aku sedang memasak sup, tiba-tiba ada sepasang tangan yang melingkar di pinggangku, "bagaimana kabarmu saat aku berada di Thailand?" tanyanya dengan nada lembut, aduh anak ini bisa saja membuatku lemah.

"Baik, kau bisa lihat aku baik-baik saja sekarang, tidak ada yang kurang apapun" balasku yang masih sibuk menyiapkan sup yang sebentar lagi matang.

"Bisakah kau lepas tanganmu dari sini? Aku akan menyiapkan makan malam kita" ujarku, aku kurang leluasa jika dia masih memelukku seperti ini.

"Tidak, aku masih merindukanmu" jawabnya yang semakin mengeratkan pelukannya dan mencium pundak beberapa kali, dasar mesum!

Akhirnya aku mengalah dan membiarkannya memelukku sesuka hatinya. Aku menyiapkan semuanya dan dia masih saja betah memelukku dan mengikutiku.

"Sekarang sudah siap, ayo kita makan! Aku sudah lapar Ten!"

Dengan malas dia melepas pelukannya,"baiklah princess!"

Kami makan dengan sesekali saling bercerita, aku menanyakan kabar keluarganya di sana. Ah sungguh jika tugas kuliahku yang menumpuk, aku akan ikut serta pergi ke Thailand.

"Oia Ten, kemarin Lisa menanyakanmu. Katanya kenapa kau tidak memberitaunya jika pulang ke Thailand" ucapku saat kami sudah berada di sofa.

"Untuk apa aku memberitaunya? Kau taukan aku risih dengan tingkah lakunya itu!"

Ahh, aku tau jika Lisa menaruh hati pada Ten. Lisa adalah teman satu kampusku dan Ten tapi Lisa satu jurusan denganku. Awal mula Lisa mengenal Ten saat Ten menungguku untuk pulang bersama, saat itu aku satu kelas dengan Lisa dan akhirnya aku mengenalkan mereka.

"Apa seniormu itu masih suka mengganggumu?" tanyanya setelah dia meletakkan kepalanya di pahaku.

"Siapa yang kau maksud?" Jujur aku tidak tau siapa yang dia maksud, seingatku tidak ada senior yang menggangguku di kampus.

"Huuh, Taehyung, Ong, Sehun, Minhyun dan yang lainnya!" Jawabnya, kenapa dengan mereka? Mereka tidak pernah menggangguku, mereka bahkan sangat baik padaku karena sering membantuku.

"Kau itu terlalu polos jadi tidak tau jika mereka sedang mengincarmu!"

"Mengincarku? Memangnya aku bahan buruan?!" Keluhku tidak terima saat bilang jika mereka sedang mengincarku.

"Aisshhh, kau ini! Mereka berbuat baik padamu untuk mengambil hatimu!"
Masa sih? Aku tidak percaya begitu saja dengan ucapan Ten ini.

"Dengar, aku tidak bisa melihatmu di kelilingi oleh lalat penganggu seperti mereka! Sedangkan aku tidak bisa dengan leluasa memberitau tentang status kita sebenarnya!" Ocehnya, haduh jika seperti ini dia sangat menyebalkan. Ten tidak akan bisa berhenti menggerutu dan itu membuatku pusing.

"Oke akan akan menjuh dari mereka, kau puas?" Tanyaku sambil memainkan rambutnya.

"Oke! Aku heran padamu kenapa kita tidak boleh memberitahu mereka jika kau itu adalah tunanganku! Kenapa kita harus berpura-pura hanya sebagai sepasang sahabat di depan mereka"
Oke dia mulai lagi, sampai aku bosan menjelaskannya.

"Kau sudah tau alasannya, jadi jangan bertanya lagi!" Ujarku dan sedikit menarik rambutnya sedikit keras sampai dia mengaduh kesakitan.

"Aduh, sakit! Iya sayang iya, tapi ingat jika mereka sudah memberi sinyal siaga satu jangan salahkan aku jika aku akan memberitahukan yang sebenarnya!"

"Oke tuan Chittaphon!" Jawabku dan dia beranjak dan duduk di sampingku dengan senyum yang sudah menghiasi wajahnya.

"Oke tuan Chittaphon!" Jawabku dan dia beranjak dan duduk di sampingku dengan senyum yang sudah menghiasi wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sangat mencintaimu, Sooyoungie" ucapnya dengan mencium dahiku lama. Ahh aku juga sangat mencintaimu Ten, cabe Thailandku!
.
.
.
.
.
.
.
.

- FIN -


Joy × Ten ✔

Semoga suka yaa dan maaf kalau pendek, aku cuma mau bikin yang manis-manis aja tanpa ada konflik 😊

Jangan lupa vote dan komen yaa..

Gomawo
Arin 💚

With JoyieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang