Cho Seungyoun

486 68 9
                                    

Kendaraan yang silih berganti menjadi background yang sedari tadi dilihat oleh sesosok laki-laki tampan, Cho Seungyoun tengah duduk dihalte bus dengan secangkir hot coffe latte yang menemaninya ditengah suasana gerimis yang sedari tadi tak ujung usai. Beberapa orang juga ikut dalam halte bus tersebut baik anak sekolah dan pekerja kantoran dalam rangka meneduhkan diri ataupun menunggu bus dan tentunya juga dengan kegiatan mereka masing-masing.

Senyum pria tampan itu terurai saat beberapa kilasan masa lalu mampir dalam benaknya.

Senyum pria tampan itu terurai saat beberapa kilasan masa lalu mampir dalam benaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....


Seungyoun bergegas menepikan motornya saat iya melihat halte bus, ia menutupi kepalanya dengan tas sekolahnya walaupun ia tau itu tidak membantu banyak. Hujan tiba-tiba turun dan sialnya dia lupa membawa jas hujan.

Setelah memastikan jika sudah tidak terkena air hujan, Seungyoun menurunkan tasnya sambil menatap langit dan jalanan yang sepi dari kendaraan.

"Haloo, abang jangan jemput dulu! Disini masih hujan."

" No, abang tunggu hujan reda aja baru jemput aku. Aku neduh kok di halte biasa."

Seungyoun baru sadar jika dia tak sendiri berdiri di halte bus ini. Mendengar percakapan tadi sontak ia melihat kearah gadis yang juga menggunakan seragam sekolah tapi tak sama dengan seragamnya. Dilihat dari seragam yang dikenakan gadis itu, Seungyoun tau bahwa gadis itu adalah salah satu murid sekolah yang gedungnya tak jauh dari halte yang saat ini ia jadikan tempat berteduh.

Biasanya Seungyoun akan tidak peduli dengan keadaan orang lain terutama dengan orang yang tidak ia kenal. Tapi setelah tidak sengaja mendengar percakapan itu, kenapa ia merasa penasaran. Mungkin karena gadis itu menolak untuk dijemput sedangkan kebanyakan gadis akan diminta sesegera mungkin dijemput saat hujan seperti ini.

Saat gadis berambut panjang yang sedikit basah itu melihatnya balik kearahnya, Seungyoun menyunggingkan senyum kepadanya dan senyumannya terbalas. Seungyoun terdiam, ternyata saat senyuman yang ia lemparkan terbalas, hatinya jadi menghangat.

Dan senyum termanis yang pernah dia lihat.

Kemudian, bersamaan mereka kembali mengalihkan pandangan ke jalan yang di lalu beberapa kendaraan. Seungyoun merasa canggung dan tidak nyaman dengan keheningan yang ia rasakan. Ada dorongan dari dalam dirinya untuk menghampiri gadis itu dan mengajaknya berbica. Tapi, ayolah mereka belum pernah bertemu sama sekali dan ia tak ingin dicap sok akrab oleh gadis itu.

Tanpa diduga, kilat berserta suara guntur terdengar. Bersamaan dengan itu Seungyoun mendengar sesuatu yang jatuh. Seungyoun menoleh ke sumber suara, ternyata tas gadis itu terjatuh dengan tangan gadis berambut panjang itu menutupi kedua telinganya sehingga tidak sengaja menjatuhkan tas yang tadi berada di pangkuan gadis itu.

Seungyoun mendekat dan membatu mengambilkan buku yang keluar dari tas yang berwarna hijau itu.

"Kamu anak kelas 2?"

Mendengar perntanyaan Seungyoun, gadis itu langsung menoleh ke arahnya disertai anggukan kecil. Seungyoun tersenyum saat melihat ekspesi kaget gadis itu yang terlihat lucu dimatanya.

"Wah kita seumuran berarti" lanjut Seungyoun saat mereka sudah berdiri dan dijawab dengan anggukan kecil gadis itu namun kini disertai senyuman manisnya.

Seungyoun sebenarnya bimbang apakan tindakan yang akan ia ambil ini akan membuat gadis itu ilfeel atau tidak terhadapnya, tapi ya sudahlah kita coba dulu saja.

" Aku Seungyoun" katanya sambil mengulurkan tangan kepada gadis didepannya dengan senyum yang terpasang di wajah.

Gadis berambut panjang itu balas tersenyum dan jabatan tangan Seungyoun. " Sooyoung"

Seungyoun tidak pernah menyangka, kalau pertemuannya dengan Sooyoung hari itu adalah awal dari cerita manisnya.

.......



"Duuhh, Uyon!"

Suara itu membaut Seungyoun tersadar dari lamunannya. Wanita berkulit putih dengan baju kantornya berlari kecil menuju ke arahnya.

"kenapa tiba-tiba ngajak ketemuan disini sih?" tanyanya dengan nafas yang masih tersengal-sengal mungkin gadis itu sedikit tergesah-gesah menuju kemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa tiba-tiba ngajak ketemuan disini sih?" tanyanya dengan nafas yang masih tersengal-sengal mungkin gadis itu sedikit tergesah-gesah menuju kemari. Tapi tak mengurangi wajah cantiknya bagi Seungyoun.

Tangannya terulur merapikan surai wanita yang dicintainya itu, setelahnya ia menggenggam tangan wanitanya. "Kamu ingat gak, kita bertemu pertama kali disini?"

Sooyoung yang ditanyapun langsung tersenyum dan memandang kearah jalan yang menampilkan lalu lalang kendaraan. " Iya ingat, kenapa memangnya?"

"Aku tadi mengenang masa-masa itu."

Senyum Sooyoung semakin merekah mendengar penuturan Seungyoun dan semakin mengeratkan genggaman tangannya. " Kita tidak akan pernah tau jika hari itu merupakan takdir kita, ya?"

Seungyoun melepas genggaman tangannya dan kini beralih memeluk wanitanya dari samping. "Aku sempat berfikir jika saat itu aku nekat pulang dan tidak meneduh dihalte ini, apakah kita masih bisa bertemu dan berkenalan denganmu?"

Sooyoung ikut memeluh tubuh tinggi laki-laki yang menjadi pacarnya ini. "Mungkin, tapi tetap saja Tuhan mempunyai jalannya sendiri untuk mempertemukan kita."

Mendengar ucapan Sooyoung, Seungyoun mengecup pipi wanitanya. " Calon istriku puitis sekali"

Mendapat serangan dadakan dari Seungyoun, Sooyoung langsung menjauhkan dirinya dari laki-laki itu dan memasang wajah tidak suka. Bagaimana bisa Seungyoun bertindak seperti itu di area umum seperti ini.

"Kita lagi di tempat umum loh!" gumam Sooyoung tapi Seungyoun hanya terkekeh mendengarnya.

Seungyoun bersyukur , bahwa yang ditakdir menjadi pendampingnya adalah Sooyoung. Wanita yang begitu sabar menghadapi tingkah anehnya. Seungyoun akan berusaha menjadi suami serta ayah yang baik untuk Sooyoung dan anak-anak mereka kelak.

Dan benar yang dikatakan Sooyoung, kita tidak akan tau akan jalannya takdir. Pertemuan singkatnya dengan Sooyoung berubah menjadi teman hidupnya selamanya.

Mungkin kamu akan bertemu dengan jodohmu seperti cara Seungyoun dan Sooyoung?



-Fin-

With JoyieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang