8. Galaunya Andromeda

94 13 0
                                    

"Ku Titip Rindu Dan Sayangku Padamu, Dan Ku Mohon Tolong Simpan Dan Jaga Itu Dengan Baik Sampai Aku Kembali Untuk Mengambilnya Setelah Aku Menemukan Pengganti Yang Cocok Untukku"

----- Galang Andromeda -----

     Galang berjalan melewati koridor yang sepi karena masih jam pelajaran dan sesekali ia bersiul kecil. Ia sengaja membolos pelajaran karena tidak bisa berkonsentrasi. Begitu banyak beban pikirannya akhir-akhir ini, sehingga ia memilih untuk membolos daripada terkena omelan dari para guru karena tidak memperhatikan pelajaran.

     Ditengah perjalanan menuju tempat membolosnya, Ia melihat Senja sedang berdiam diri sambil melihat HPnya tepat di persimpangan koridor antara perpustakaan dan ruang UKS. Rasanya Galang ingin sekali menghampiri gadis itu lalu membuat gadis itu marah karena ulahnya. Namun, ia mengurungkan niat itu karena suatu hal. Hal itu adalah apa yang menjadi beban pikirannya sehingga ia tidak konsentrasi beberapa hari belakangan ini.

     Lalu Galang melanjutkan perjalanannya menuju 'tempat rahasia' nya. Tempat rahasia itu adalah atap sekolah yang berada di bagian belakang yang tidak pernah dikunjungi para siswa dan guru dan dari atas sana ia dapat melihat kemacetan tak berkesudahan. Ia mengambil sesuatu dari saku kiri celananya, lalu melihatnya sebentar sebelum ia memasukkan kembali kesakunya.

     Matanya tak pernah lepas dari kemacetan tak berkesudahan yang selalu disajikan oleh kota Metropolitan tempat ia hidup selama ini. Ia menghela napas kasar lalu mengambil sebatang rokok dari sakunya. Galang menyesap rokoknya dalam-dalam lalu menghembuskan asapnya jauh-jauh. Ia merokok hanya saat dalam keadaan stres seperti saat ini. Penampilannya sudah sangat berantakan, rambut yang biasanya rapi dengan pomade kini terlihat sangat mengerikan dan seragamnya yang selalu bersih dan rapi kini sudah sangat kotor dan kusut karena bersandar di dinding yang penuh dengan lumut.

"Gue kasih tau gak ya? " ucap Galang bermonolog pada dirinya sendiri.

"Nanti kalo gue kasih tau, dia pasti gak percaya, "

"Ya Tuhan, apa yang harus hamba lakukan supaya semuanya gak sia-sia? "

"Hamba takut nanti dia malah menjauh, "

"Berilah hamba jalan keluar ya Tuhan, "ucap Galang menyatukan kedua tangan didadanya.

"Ngapain lo disini? "tanya seseorang dibelakangnya yang secara otomatis membuat Galang melompat terkejut dan karena tidak memperhatikan langkah, Galang harus merelakan pantatnya mencium lantai dengan keras.

"Aww... "ringis Galang bangkit lalu memegang pantatnya yang sakit.

"Ngapain kesini? "tanya Galang setelah nyeri karena terjatuh tadi sudah berkurang.

"Bolos, "jawabnya singkat dan Galang langsung membulatkan matanya serta mulutnya.

"Enggak boleh! Senja, Masuk kelas sana, "perintah Galang.

"Emang lo siapa gue? Gak usah nyuruh-nyuruh, "bantah Senja dan Galang langsung diam seribu bahasa.

"Makasih, "ucap Senja singkat dan pelan.

"Apa?! "teriak Galang tidak bisa mengontrol emosinya.

"Gak usah marah-marah juga balasnya! "ucap Senja dengan tatapan tajam.

"Eh, maaf... " ucap Galang menyesal karena telah lepas kendali.

"Tadi ngomong apa? "tanya Galang mulai bisa mengontrol emosinya.

"Gue mau bilang makasih. Karena lo, gue sama Bulan udah baikan, " ucap Senja dengan nada tulus.

"Gue tau, lo yang bujuk Bulan biar gak marahan lagi sama gue, "sambung Senja dan Galang langsung membulatkan matanya karena terkejut.

"Darimana kamu tau? Apa Bulan yang ngomong? "tanya Galang mati-matian menyembunyikan rasa bahagianya dan keterkejutannya.

"Bukan, "jawab Senja singkat.

"Makasih sekali lagi, "ucap Senja tulus lalu beranjak pergi dari hadapan Galang.

"Sen, katanya mau bolos kok pergi? "tanya Galang dengan suara lantang.

"Rencananya tadi mau bolos, tapi gak jadi karena liat lo yang bisa ngalahin seramnya hantu, "jawab Senja dengan senyuman tipis bahkan sangat tipis. Dan Galang yang menyadari hal itu, seketika hatinya menghangat dan senyum lebar langsung tercetak diwajah tampannya.

"Senja, kalo kayak gini yang bisa buat kamu senyum sama aku. Aku rela lakuinnya berulang-ulang kali, "ucap Galang masih dengan senyuman lebar diwajahnya sedangkan Senja langsung berbalik pergi sebelum sempat mendengar ucapan Galang yang terakhir.

"Sen, aku harap kamu gak pernah tau aku siapa sebenarnya. Aku takut kamu hilang dari pandanganku lagi. "ucap Galang dengan tatapan sendu dan masih setia melihat punggung Senja yang mulai menjauhinya.

*****

Yuhuuu... Author Update. Yeayy...
Enjoy My Story ya Guys...😄

Maaf Updatenya kemalaman banget, masalahnya Hape Author dibajak abang Author dari pagi sampe sore, jadinya author agak malam Update ceritanya 😄😄

Oh ya, Makasih untuk readers yang mau dan sudi baca cerita ini.
Author senang banget karena masih ada juga yang mau baca cerita author.

And Big Thanks for you guyss...
Big love for you 💞💞

Tapanuli Tengah, 23 Juli 2018

Author
 

Mengejar Senja (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang