MY SOULMATE - 5

21 4 0
                                    

"Ciaa mentang-mentang pasangan baru, kemana-kemana berdua terus. Bosen yang liat." cibir Brian melirik ke arah Attar dan Neira yang sedang makan bakso bersama di kantin. Sementara Attar dan Neira hanya melihat Brian sekilas sambil tersenyum lalu kembali melahap baksonya.

"Halah, bilang aja lo iri Bri. Cewe yang lo suka malah jadian sama cowo lain kan? Miris hidup lo sumpah." timpal Vano sambil menahan tawa.

Brian terdiam dengan wajahnya yang tiba-tiba kusut.

"Eh Ray, sahabat karib lo sedih tuh. Dia sedang meratapi nasibnya yang begitu malang sebagai seorang jomblo!." ledek Vano lagi. Ia memang senang sekali meledek Brian. Karena ia tau ekspresi Brian setelah diejek pasti akan sangat lucu seperti balita.

"Jangan gitu lo Van, semua akan indah pada waktunya ya kan Bri?" tanya Rayyan pada Brian.

Brian mengangguk. Kembali terpancar senyum diwajahnya.

"Tos dulu dong kalo gitu. Gue sama Brian bakal bareng-bareng berjuang untuk seseorang yang kita cintai." kata Rayyan sambil mengangkat tangan dan menempelkan telapaknya pada telapak tangan Brian untuk tos.

"Setuju, kita ga bakal menyerah. Karena cinta itu perjuangan bukan penantian." sahut Brian percaya diri.

Vano tertawa meledek. "Lo bakal ngejar si doi lo itu Bri? Dia kan udah punya cowo. Wah wah kerad temen gue jadi pewakor. Perebut wanita orang!" mereka semua tertawa mendengar perkataan Vano yang konyol.

Brian melototkan matanya. "Ya ga lah, gue gaakan jadi pewakor. Gue tunggu saatnya mereka putus."

"Asekkk..bang Brian cocwittt." kata Vano dan Rayyan bersamaan.

Attar yang daritadi hanya menyaksikan percakapan ketiga sahabatnya itu kini mengangkat suaranya. "Kalo si Brian merjuangin doi nya itu, lo bakal merjuangin siapa Ray? Mbak-mbak petugas kebersihan yang selalu buangin sampah-sampah lo dengan sukarela?" Attar sedikit tertawa.

"Ngaco lo. Mbak-mbak itu udah punya cowo kali!!" ujar Rayyan tidak terima.

"Terus siapa yang bakal lo perjuangin?" tanya Attar lagi, sepertinya dia serius bertanya.

"Gue bakal merjuangin mantan lo." jawab Rayyan dengan percaya diri. Seketika semuanya bungkam. Tak percaya apa jawaban Ray barusan.

"Boleh kan Tar? Kasih gue doa restu ya?"  tanya Rayyan sambil memohon dengan kedua tangannya.

Attar terdiam cukup lama. Ia tak bisa membayangkan bagaimana jadinya nanti Rayyan bersanding dengan Unna nya itu. Seseorang yang pernah jadi tersayang di hidupnya.

"Ko semuanya diem? Salah ya gue ngomong?" tanya Ray lagi memecah keheningan.

Neira tampak kebingungan. Ia baru tau jika Attar punya mantan. Karena sejauh ini dia dekat dengannya, Attar tidak pernah cerita tentang masa lalunya. "Tar, lo punya mantan?" tanyanya to the point pada Attar yang berada dihadapannya.

Attar hanya menatap Neira sebentar, lalu kembali mengacak bakso bulatnya tanpa mengeluarkan kata sedikitpun.

"Punya." kali ini Ray yang menjawab.

Nei melihat ke arah Ray dan Attar secara bergantian. "Siapa?" tanyanya lagi kepada Attar.

"Leonna Salsabilla, anak ipa 2. Dia bakalan jadi calon masa depan gue." lagi-lagi Rayyan yang menjawab pertanyaan yang dilontarkan Neira pada Attar.

"Attar?" panggil Neira lirih.

"Gue ke bekalang dulu, kebelet." Attar mendadak berubah sikapnya. Dia langsung pergi meninggalkan semuanya yang masih asik ngobrol sambil makan di jam istirahat kedua ini.

MY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang