MY SOULMATE - 6

29 3 2
                                    

"Hei!" sapa Neira ketika menemui Attar sudah menjemput di depan kelasnya. Seperti biasa mereka akan pulang bersama meskipun rumah mereka berbeda arah.

Attar tersenyum. "Yuk, pulang." ajaknya.

"Iya. Oh ya, nanti jadi jalan kan?" tanya Nei sembari mereka berjalan menuju parkiran.

"Jadi kok, mau sekalian nonton ngga?" Attar memberi tawaran.

"Mau dong. Kamu emang cowo ter-peka deh uncchh." mereka berdua tertawa. Tak menghiraukan kicauan siswa siswi  di sekitarnya yang sudah pasti iri dengan kedekatan pasangan baru itu yang bisa dibilang relationship goals.

---

Drrt drrt.

Ponsel Neira berdering. Ia tersenyum melihat layar di ponselnya menuliskan  'My Boy is calling' My Boy adalah nama yang ia berikan spesial untuk kontak Attar.

"Halo?" kata yang pertama Nei ucapkan saat panggilan sudah tersambung.

"Haloo, bukain pintu aku udah di depan." kata Attar di telfon.

"Eh?" Neira berjalan membukakan pintu rumahnya dengan ponsel yang masih ia genggam.

"Selamat sore tuan putri." Attar menyapa Nei dengan senyuman manis saat pintunya sudah dibuka.

Nei speechles. Pipinya merah merona. Ia tak menyangka akan diperlakukan manis seperti ini oleh Attar.

Attar memecahkan tawanya. "Itu telfonnya dimaatin, biar pulsa aku ngga habis."

"Eh iya hehe, sorry sorry." Neira gugup. Dengan sigap ia langsung mematikan panggilan yang hanya berlangsung 4 menit.

"Gue bercanda kali Nei, gausah shock gitu lah. Pulsanya masih banyak ko tenang aja." Attar kembali tertawa melihat tingkah Neira yang gugup tadi.

Nei tersenyum. Lalu ia menggigit ujung bibirnya.

"Udah ayo, jadi jalan ga nih?" tanya Attar sambil melirik jam tangan.

"Jadi, aku udah siap kok. Kita tinggal langsung cuss aja." kata Nei.

"Oke." Setelah Nei mengunci pintu rumahnya, mereka berdua berjalan memasuki mobil. Nei sengaja memperlambat langkahnya, ia berharap Attar akan membukakan pintu mobil untuknya seperti di dalam drama romance. Ah tapi sayang, ekspetasi tak seindah kenyataan. Yang ada malah Attar lebih dulu masuk ke dalam mobil tanpa menunggu Nei masuk.

"It's ok Nei. Kurang-kurangin berharap kalo lo gamau terlalu sering kecewa." batinnya.

Tin tin.

Terdengar suara klakson mobil Attar. "Ah Attar, baru aja tadi gue di perlakuin manis. Kenapa sekarang gue diperlakuin pait?" kata Neira dalam hati sambil memutar bola matanya malas.

"Kok masuknya lama banget? Ngaca dulu ya?" tanya Attar setiba Neira sampai di mobil.

"Ngaca apaan sih, engga kok." elak Neira.

"Yaudah iya. Kita makan di cafe dulu ya? Laper." ajak Attar.

"Boleh." jawab Nei.

-45 menit kemudian-

"Udah sampe, turun." ujar Attar tanpa membukakan pintu keluar untuk Nei.

Nei berdecak kesal. Ia bergumam lagi dalam hati. "Berasa gue naik taxi, bukan naik mobil pacar. Ck."

"Umm, tempatnya kayanya bagus ya?" tanya Nei setelah melihat plang bertuliskan nama cafe dan melihat arstitektur tempatnya yang begitu unik.

MY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang