MY SOULMATE 12

8 1 0
                                    

Satu keadaan yang ngebuat gue benci sama diri gue sendiri adalah, disaat gue selalu beranggapan kalo gue cuma jadi pelampiasan dari cewe yang gue sayang.

-Rayyan.-

---

Rayyan tersenyum senang memandangi fotonya dengan Leonna kemarin saat acara pensi. Terlihat di foto itu, dirinya yang sedang memegang gitar, dan tangan kirinya merangkul pundak Leonna.

Tak cukup satu kali dua kali, tapi berkali-kali Rayyan menikmati senyum menawan milik kekasihnya itu. Senyum yang sederhana, tetapi indah.

Leonna yang melihat hal itu ikut tersenyum. "Ray, udah kali gausah diliatin terus." katanya lalu mengusap foto yang sudah dicetak itu.

Rayyan menoleh. "Habis fotonya bagus." Mereka kembali merekahkan senyum.

"Foto ini aku post di instagram boleh ya?" tanya Rayyan dengan wajah penuh harap.

Leonna mengangguk.

"Captionnya apa ya?" tanya Rayyan yang tampak sibuk mengatur feeds yang tepat di akun instagramnya.

"Terserah." Leonna tersenyum pasrah.

Rayyan mengerurkan alis seraya berpikir. "Em gini aja, 'I love her and she always be mine'." usulnya.

Leonna memamerkan sederet gigi putihnya dan menatap Rayyan. "Iya boleh, terserah aja."

Jari tangan Rayyan membentuk 'Ok.' lalu ia memencet tombol 'share', dan finished. Foto itu berhasil diunggah.

"Jadi, kamu kapan pasang foto kita?" tanya Rayyan yang membuat Leonna tertegun.

"Ga berani kalo post di ig." jawab Leo singkat sambil menundukkan kepala.

"Kenapa?"

Leonna diam membisu.

Rayyan tau, jika Leonna diam berarti memang ia tidak ingin menjawab dan pasti ada alasan yang ia sembunyikan. Mengapa sampai ia tidak menjawab pertanyaan yang sederhana itu? Status mereka kini pacaran, pasang foto di sosial media itu merupakan suatu hal yang wajar. Dengan begitu, berarti kita seolah bangga dengan seseorang yang sedang bersama kita sekarang. Mengunggah foto di snap ataupun di post instagram juga merupakan salah satu rambu pada khalayak umum, jika kita sudah dimiliki dan jangan sampai ada yang merusak kebahagiaan yang telah dimiliki.

Tak terkecuali jika memang, pasangan kalian sedang menjaga perasaan orang lain, sehingga mereka tak sampai hati jika harus memasang foto kebersamaan dengan kalian. Dan hal itulah, alasan Leonna yang tidak pernah memasang foto kebersamaannya dengan Rayyan di media sosialnya.

"Leo?" Rayyan menyadarkan Leonna dari lamunannya.

"Eh- iya?" jawab Leo gelagapan.

"Gue sayang sama lo, Leo." entah kenapa pernyataan itu meluncur dari mulut Rayyan tanpa disengaja. Rasanya spontan dan naluriah.

Leo memejamkan matanya sejenak. Lalu dibukanya perlahan kelopak matanya menghadap ke arah Rayyan.

Akhir-akhir ini Rayyan selalu merasa aneh dengan sikap Leonna yang selalu menjadi pendiam jika membahas hal-hal sensitif seperti ini. Kadang ia yakin 100% pada dirinya sendiri, bahwa Leonna adalah wanita yang tepat yang dapat ia jadikan persinggahan terakhirnya. Tapi terkadang ada juga hal yang membuat Rayyan sedikit ragu. Apakah sebenarnya hati Leonna itu utuh untuknya?

"Aku mau kamu jadi yang terakhir buat aku ya?" Rayyan tersenyum kecut.

Leonna meneguk salivanya. Ia merasa tak sanggup harus terus membohongi dirinya sendiri, juga Rayyan. Dan juga semua orang disekitarnya.

"Leo, kenapa diem?"

Leonna menarik napas. "Gue rasa gue lagi perlu waktu buat sendiri." Leo menghentikan kalimatnya.

Rayyan menaikan alisnya sebelah. "Maksudnya?"

"I-ya." kalimatnya terjeda sejenak. "Gue mau kita break dulu."

Deg.

Perkataan Leo barusan mampu menghujam perasaan Rayyan. Break? Apa maksudnya? Apa alasan ingin meminta break? Padahal tidak ada masalah diantara mereka atau bahkan bisa dibilang hubungan mereka sedang adem ayem saat ini.

"Tapi kenapa minta break? Rayyan masih tenang dan bisa mengontrol emosinya.

"Karena gue lagi pengen sendiri, Ray. Please, gue mohon sama lo." ujar Leonna penuh penghayatan.

"Leo, kalo lo ada masalah atau apa cerita sama gue, jangan dipendem. Masalah itu untuk di sharing ke orang lain dan minta pendapat, bukan diselesaikan sendiri." tutur Rayyan.

"Tapi masalah gue ini tercipta dari hati gue sendiri, Ray. Hanya hati gue yang bisa nyelesein semuanya. Emang cuma diri gue sendiri yang ga bakalan orang lain mengerti." gumam Leo dalam hati.

"Gue cuma pengen sendiri, itu aja." tukas Leo.

Rayyan meraih pergelangan tangan Leo yang ingin menghilang dari sisinya. "Tunggu."

Leo membalikkan badan. "Kalo gue ada salah sama lo, gue minta maaf." ujar Rayyan.

Leo menatap cowo itu beberapa detik, lalu melepas genggaman tangan Rayyan. "Iya, tapi lo gaada salah. Gue pengen break bukan karena lo, tapi karena kemauan gue sendiri."

Rayyan termenung.

"Sorry kalo gue egois, tapi emang gue gini adanya. Dan gue rasa ini yang terbaik buat kita. Dan kalo lo emang udah ga sanggup, dan lo pengen putus, tinggal bilang aja." jelas Leonna enteng, meskipun ia sekarang sedang menahan isak tangisnya.

"Leo! Jangan ngomong gitu lagi. Sampai kapanpun gue ga akan pernah minta putus sama lo." geram Rayyan.

"Mungkin sekarang lo bisa ngomong gitu, tapi lo gatau ke depannya gimana. Everything has changed."

"Leo." Rayyan mecegah Leonna yang sepertinya sangat ingin pergi meninggalkannya saat ini.

Leonna hanya menatap sekilas tanpa menjawab ketika namanya dipanggil oleh Rayyan.

"Sampai kapan kita break? Selama break gue masih tetep boleh hubungin lo kan? Kita masih bisa chat?"

Leonna mengangguk pelan.

"Tapi mau sampai kapan?" tanya Rayyan.

"Sampai gue bener-bener siap." jawab Leonna tegas dan penuh keyakinan.

Rayyan dibuat semakin bingung. "Siap untuk apa?"

"Siap untuk nerima kenyataan dan siap untuk ngejalanin kenyataan itu nantinya."

Rayyan mengusap wajahnya yang kini tampak lesu. Dipandangi nya punggung mungil Leonna yang berjalan menjauh meninggalkannya. Setiap bulir perkataan Leonna barusan mampu memenuhi pikirannya saat ini dan membuat semuanya berantakan. Berawal dari Leonna yang tak pernah mau memasang foto mereka di media sosial, tentang Leonna yang selalu jadi pendiam ketika Rayyan mengatakan bahwa ia menyayanginya, tentang keputusan Leonna yang secara tiba-tiba meminta break dengan alasan yang tidak jelas.

Sikap Leonna yang berubah seperti ini semakin menimbulkan tanda tanya besar. Mungkinkah Leo bosan menjalani hubungan dengan Rayyan, ataukah memang Leo menjalani hubungan ini tanpa adanya rasa cinta?

Satu keadaan yang membuat Rayyan benci pada dirinya sendiri ialah, dia selalu beranggapan bahwa dirinya hanyalah sebagai pelampiasan dari wanita yang ia sayangi.

---

Save abang Rayyan:(
Dududu, jangan galau sante aja, cuma break kok bukan putus wkwk.

See u in next chapt dan jangan lupa budidayakan like setelah baca! :))

-NabilaFayyaza.

MY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang