MY SOULMATE - 14

10 0 0
                                    

Ini aneh, tetapi nyata?¿

---

Hari ini Leonna tidak masuk sekolah. Ia sengaja bolos dengan alasan bahwa ia sedang sakit demam. Surat izinnya pun ditandatangani oleh pembantunya dan diantarkan ke sekolah oleh pembantunya juga. Sebenarnya ini hanyalah alibi. Leo tidak sungguhan sakit. Leo juga bukan malas untuk berangkat sekolah. Tapi ada satu hal yang lebih penting dan ini bersifat emergency. Ia harus pergi menemui Neira di Bandara Soekarno Hatta untuk mencegah keberangkatannya pagi ini juga. Apapun akan Leo lakukan agar Neira membatalkan keputusan konyolnya itu dan tetap bersekolah di SMA kesayangannya itu.

"Bi, cepet suratnya anterin ke pos sekolah ya." kata Leo sambil membenahi beberapa barang yang ada di dalam tas pinggangnya.

"Iya neng. Neng juga ati-ati ya. Jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya. Jalanan rame lho."

Sembari Leo berjalan, ia mengecek notifikasi whatsapp nya. Ada dua pesan dari Neira.

Kalo emang lo ada penting mau ketemu sama gue, cepetan. Gue ga punya waktu lama.

45 menit lagi gue udah take off.

Mata Leo membelalak. "Gabisa, Bi. Neng harus cepetan udah mepet waktunya soalnya." Leo melangkah cepat ke arah teras rumah.

"Pergi dulu, Bi. Assalamualaikum." salamnya agak nyaring.

"Wa- waalaikumsalam."

---

"Lo tunggu gue please ini udah on the way, macet parah." kata Leo dari telfon.

"Mana bisa gue nunggu, ini pesawat umum bukan pesawat gue pribadi. Lo yang harusnya cepetan." jawab Nei diseberang sana agak jengkel.

Tut tut.

Panggilan dimatikan sepihak oleh Neira.

"Shit, mana jalanan macet lagi aargh." Leo geram. Ia memukul setir mobil.

Setelah 20 menit berlalu, akhirnya Leo sampai juga di bandara.

Lo tunggu di waiting room. Ntar gue susul.

Selepas membaca pesan itu Leo langsung mematikan mesin mobilnya dan bergegas turun memasuki airport.

Sesampainya di waiting room Leo membuka whatsappnya dan mengirim Neira pesan. Gue udah sampe.

Sambil menunggu kedatangan Nei, Leo melihat sekeliling. Banyak sekali orang yang berlalu lalang disini. Ia sesekali mencoba mencocokkan ciri-ciri fisik Neira diantara banyaknya orang yang berkeliaran disekitar sini, siapa tau ketemu.

"Leo!" panggilnya dari belakang. Spontan Leo langsung menoleh dan berbalik badan.

"Neira!" Saking senangnya Leo tak sadar sudah menempelkan tubuhnya ke tubuh Neira.

Melihat reaksi Leonna, Neira pun sontak terkaget. "Eits, lo ngapain?" Neira tetawa renyah.

"Eh?" Leo tersadar, ditatapnya wajah Neira yang kurang lebih berada satu jengkal dari wajahnya. Ia pun langsung melepaskan pelukan.

Suasana diantara mereka sekarang cukup canggung.

"Mending lo langsung to the point aja. Lo gak bisa liat 7 menit lagi gue udah harus berangkat?"

"I-i- iya sorry. Gue ga ke kontrol tadi." jawab Leo gugup.

"Hal sepenting apa yang lo bakal omongin sampe lo rela bolos sekolah demi nemuin gue?" tanya Neira.

"Soal Attar." jawab Leo tegas.

"Kenapa dia? Ga suka sama bingkisan yang gue kasih?"

"Ng-ngga ga gitu. Gue bahkan belum ngasihin ke Attar." Leo menjawab sambil menunjukan bingkisan pemberian Nei yang digenggam tangan kanannya.

MY SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang