nem belas

164 12 1
                                    

"HAH? gila kali lo?" sembur Fahri terkejut dengan ucapan Satya yang kelewat ngarang.

Mendengar teriakan Fahri yang memekakkan telinga membuat Satya memutar kedua bola matanya kesal.

"Kalo gila mah gue gamungkin ada disini, pasti gue lagi ngomong sama tembok kalo nggak teriak gajelas di RSJ"

"Lah omongan lo emang kadang gabisa disaring ya Sat, masa iya lo mau ngaku-ngaku jadi sahabat Aluna?" cecar Fahri.

"Udahlah, gue cuman buat seneng-seneng doang kali. Gabakalan macem-macem." ucap Satya sambil mengangkat tangannya membentuk tanda peace.

"Beneran ya? Kalo dipikir-pikir lo gabakalan sebangsat itu buat apa-apain Aluna," ucap Fahri serius.

"Apaan dah lo? Kenapa sih khawatir banget sama Aluna? Naksir?" ucap Satya menaik-naikkan kedua alisnya menggoda.

"Kagak lah!" ucap Fahri lugas.

"Yaudah kalo gitu, mana surat-suratnya?"

Fahri menuju ke kamar untuk mengambil surat yang diberikan Aluna, mungkin sekitar 10 surat.

"Nih," ucap Fahri sembari menaruh 10 surat itu ke meja.

"Banyak bener? Tuh anak beneran niat deh haha." ucap Satya cengengesan. Ia mulai mengambil satu dari banyaknya surat itu. Ia pun membuka surat itu perlahan dan membacanya.

Hai Satya, eh Yaya aja deh.

Aku seneng banget bisa ketemu kamu lagi setelah sekian lama pisah, waktu tau kalau kita satu sekolah aku langsung loncat-loncat kegirangan. Alay ya? emang sih hehe. Aku udah bayangin bisa makan eskrim bareng sama kamu kaya yang sering kita lakuin dulu. Kamu makan eskrim coklat dan aku eskrim vanila. Selalu kaya gitu, dan tempatnya di taman deket rumah aku. Kangen banget hehe. Dulu aku sering banget tanya, kenapa kok suka eskrim coklat, padahal kan pahit. Dan kamu dengan santainya jawab, eskrim coklat ngga sepenuhnya pahit kok, ada rasa lainnya. kalo vanilla pasti rasanya cuma manis aja. Gaada tantangannya. Ucapan kamu waktu itu udah bisa nunjukin kalo kamu beda sama anak seusia kamu. Tapi sampai sekarang aku juga masih gasuka eskrim coklat, ntar kalo aku udah sukses, aku mau bikin usaha eskrim coklat tapi yang rasanya gaada pahitnya hehe. Banyak omong banget ya aku?

Tapi keinginan aku kayanya gabakal kejadian, kamu udah lupa sama aku. Entah apa yang udah terjadi sama masa lalu kamu, mungkin lebih pahit dari eskrim coklat? Intinya, aku pengen kita jadi kayak dulu lagi, main sampe maghrib di halaman rumah kamu, masang alas tidur di halaman rumah kamu sambil lihat bintang. I'm trully missing you, Yaya.

From your bestie, Al.

Satya menyelesaikan membaca surat dengan judul eskrim yang diberikan Aluna padanya. Ia sedikit berfikir, sebegitu pentingkah kehadiran sahabatnya itu di hidup Aluna? Mengapa rupanya Aluna sangat menginginkan Satya kembali?

"Heh! Jangan ngelamun setan!" ujar Fahri mengagetkan Satya.

"Kaga ngelamun gue, eh gue tanya deh sama lo. Kok Aluna pengen banget sih sahabatnya balik? Emang penting banget?" tanya Satya.

"Ya kalo ga penting gamungkin dia sampe ngirimin lo banyak surat kaya gitu. Pasti ada suatu kejadian yang bikin dia berusaha dapetin si Satya Satya itu." ujar Fahri.

"Hmm, kalo gitu gue berjasa dong kalo pura-pura gini. Seenggaknya bisa bikin dia bahagia meskipun gue bukan Satya yang asli."

"Ya deh terserah lo, yang penting jangan sampe kebablasan, ntar kalo Aluna tau yang sebenernya kan bisa berabe,"

"Siap bosku, gue bakal mulai deketin dia besok. Dan ngomong kalo gue sahabatnya!" ucap Satya.

"Ngapain nungguin besok? Sekarang aja bisa kan dichat?" tanya Fahri.

"Oh iya ya," ucap Satya menggaruk-garuk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

"Goblok dipelihara" ejek Fahri.

Tanpa memperdulikan ucapan Fahri, Satya langsung membuka aplikasi chatting dan menemukan kontak Aluna disana yang sudah menambahkan kontaknya beberapa waktu lalu. Usai menekan kata accepted, ia langsung mengetik pesan untuk Aluna.

Aluna Azzahra

(17.05)
P
Delivered

Di lain tempat, Aluna yang melihat ada notifikasi chat membuka pesan yang dikirimkan padanya. Matanya membulat sempurna saat melihat nama akun pengirim pesan.

Satya B

(17.05)
P

(17.06)
Iya?

Aluna tidak bisa menahan senyumannya, ia langsung meloncat-loncat diatas kasur dan teriak-teriak kegirangan. Seorang Satya mengirimkan pesan untuknya merupakan suatu keajaiban yang sangat langka.

Satya B

(17.08)
Gue kayanya udah inget siapa lo.

Usai membaca pesan yang dikirimkan Satya beberapa detik lalu, Aluna langsung terdiam semakin melebarkan matanya. Ia tak menyangka, benarkah Satya mengingatnya?

*
*
*
*
*

15 September 2018

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IF I CANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang