papat

214 32 6
                                    

"Ehm iya maaf, nama gue Aluna!" Seru Aluna riang sembari mengulurkan tangannya, padahal ia sangat jarang bisa bersikap semacam itu dengan orang asing. Tetapi, alih-alih membalas uluran tangan Aluna, lelaki itu hanya memandang Aluna sinis dan berlalu pergi melewati Aluna. Seolah-olah tidak memiliki kesalahan apapun. Aluna hanya menghela nafas dalam dan memberi semangat pada dirinya sendiri bahwa ia pasti bisa membuat lelaki itu mengingatnya. Dalam benak Aluna mengatakan bahwa tidak mungkin Satya nya melupakannya, tetapi jika kenyataannya berbanding terbalik seperti sekarang maka Aluna akan melakukan apapun agar Satya mengingatnya. Mengingat segala kejadian demi kejadian beberapa tahun silam juga meminta maaf pada Satya atas kesalahannya tempo hari yang membuat Satya menjauh darinya. Karena menurutnya tiada hasil yang menghianati usaha.

"Eh Lun!" Ucap Melly yang sudah mendapatkan makanan untuknya dan kedua temannya. Karena saat ia akan menuju ke meja kantin tadi ia menemukan Aluna sedang melamun sambil membawa semangkuk mie ayam dan jus jambu. Alina pun sedikit tersentak dan hampir menjatuhkan jusnya.

"Eh iya ini gue juga mau kesana, yuk barengan," ucap Aluna mengajak Melly. Melly pun menanggapi dengan anggukan kepala ringan. Mereka berdua berjalan menuju meja kantin pojok, tempat dimana kedua temannya sedang memainkan kedua handphone nya.

"Makanan sampai!" Seru Melly ceria sambil meletakkan nampan. Vera dan Abel pun langsung mengalihkan pandangannya dari handphone ke makanan dan menunjukkan mata yang berbinar-binar kelaparan.

Saat mereka makan, lagi-lagi Abel melanjutkan bertanya pada Aluna tentang kemana saja Aluna selama liburan.

"Lun, sebenernya lo kemana sih selama liburan? Gue jadi ngumpul gajelas sama dua bocah tuh!" Ucap Abel sambil menunjuk Vera dan Melly. Mereka berdua mengangguk tanda setuju.

"Ya udah gue kasih tau, tapi jangan pada marah?" Ucap Abel.

"Iyaiya"

"Jadi gue habis liburan sama bang Kenan," ucap Aluna cengengesan.

"BANG KENAN?! ABANG LO YANG SUPER GANTENG ITU?!" Sembur Abel sampai-sampai kuah baksonya yang sedang ia makan muncrat.

"Ih biasa aja dong Bel, lagian emang siapa lagi abang gue selain bang Kenan?" Ucap Aluna santai.

"Ya kan kalo lo bilang, gue mau ke rumah lo sambil deketin abang lo hehehe," Terang Abel sambil senyum-senyum membayangkan wajah Bang Kenan.

"Nanti pulang sekolah gue ke rumah lo!" Seru Abel senang.

"Ngapain?" Tanya Aluna.

"Ya mau ketemu bang Kenan. Mumpung ada gitu, mukanya mirip Shawn Mendes. Bikin ngiler!" Seru Abel semangat.

"Lah? Abang gue udah berangkat lagi. Kan udah masuk lagi kuliahnya di Bandung" terang Aluna yang membuat bahu Abel menurun. Semangat yang menggebu-gebu tiba-tiba hilang.

"Yaah!" Kesal Abel.

"Ya nanti kapan-kapan kalo abang gue pulang ntar gue kasih tau lo," ucap Aluna. Abel pun kembali semangat sambil menganggukkan kepalanya senang.

"Eh kita pulangnya habis sholat dhuhur kan? Gue gabut ntar di rumah, yuk main dulu!" Seru Melly semangat.

"Yuk!" Abel dan Vera langsung setuju dengan ajakan Melly, karena mereka sama-sama tidak ada pekerjaan.

"Kok lo diem aja sih Lun?" Ucap Vera yang membuat Aluna tersentak kaget karena ia sedang melamun.

"Eh gapapa. Iya ntar gue ikut. Yuk sholat dulu." Ucap Aluna yang disetujui oleh ketiga sahabatnya.

Saat sampai area masjid sekolah, Aluna dan Abel pun langsung menuju tempat wudhu, sedangkan Vera dan Melly menuju ke toilet.

"Gue tau lo sembunyiin sesuatu dari gue kan Lun? Ada apa?" Tanya Abel.

"Gue tadi ketemu sama dia."

"Hah? Gak mungkin lah dia sekolah disini, ngarang aja lo," terang Abel tidak percaya.

"Emang gue gak terlalu yakin, tapi wajahnya mirip banget Bel." Ucap Aluna kepada Abel, memang Aluna hanya pernah bercerita tentang masa.lalunya pada Abel saja. Bukan berarti kedua sahabatnya yang lain tidak bisa dipercaya. Tetapi Aluna sudah bersahabat lebih dulu dengan Abel, sehingga Abel sudah tau seluk-beluk Aluna.

"Mending diselidikin dulu deh," Saran Abel pada Aluna.

"Emang namanya sama?" Sambung Abel. Yang membuat Aluna terdiam karena tadi tidak sempat melihat name tag nya.

"Belum sih" Sesal Aluna.

"Yaudah nanti kalo ada orangnya kasih tau gue ya." Ucap Abel lalu ia berwudhu dan bersiap-siap sholat.

Hai!

24 April 2018

IF I CANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang