Bagian 20 💕

1.3K 53 4
                                    

Dear you, you, and you 😂, happy reading dearest 😍.

Bayu dan Aldo sedang menikmati secangkir es kopi di dalam café yang bernuansa hitam putih, seketika aktivitas tangan mereka yang sedang memegang cangkir terhenti, bukan hanya kegiatan tangan mereka yang terhenti tapi mungkin juga kegiatan seluruh anggota tubuh mereka.

Napas mereka bahkan seolah terhenti ketika melihat dua orang laki-laki yang seperti pinang di belah dua itu berjalan memasuki cafe.

“Tuhan terlalu sempurna menciptakan wujud dua manusia itu.” Racau Aldo.

Melalui kaca putih café, Bayu dan Aldo bisa melihat dengan jelas sosok sempurna dua laki-laki kembar berjalan memasuki café, bahkan kepala dan arah pandang mereka selalu mengikuti langkah dua lelaki kembar itu, persis seperti terhipnotis, mereka tidak hanya merasa kagum tapi juga bahagia melihat dua sahabat kembarnya itu terlihat bersama, meski mereka lebih dekat dengan adiknya yang lebih muda lima belas menit itu.

“Woy!” gebrakkan tangan R diatas meja, spontan membuat kopi yang Bayu pegang itu sedikit tumpah, untung...saja hanya sedikit.

Begitupun dengan Aldo yang mulai mengatur napasnya lagi agar normal.

“Sial lo!” pekik Bayu, membuat beberapa pengunjung café melihat kearah mereka, Bayu tidak peduli, dia baru akan membuka mulutnya lagi untuk bicara tapi Rofi langsung menutup mulut Bayu dengan kue, membuat Aldo dan R langsung tertawa.

“Dasar anak kembar saraf, sama ngeselinnya lo berdua.” Cerocos Bayu walau sambil dengan susah payah mengunyah kue nya, untung saja tidak terlalu besar, dan rasanya enak.

“Lagian lo bawel banget, emang lo nggak kangen sama gue?” Tanya Rofi.

Mereka berempat memang selalu bersama sejak kecil, hanya Aldo yang sempat pisah karena pindah keluar kota, dan Rofi sudah jarang muncul karena berbeda universitas, Rofi juga memang selalu dikekang oleh mamahnya, dilarang untuk berteman dengan saudara kembarnya sendiri.

Tiba-tiba Bayu dan Aldo memasang muka sedihnya, mengeluarkan rengekan tangisannya yang di buat-buat, beranjak bangun dan memeluk Rofi.

R yang posisi berdirinya berada disamping Aldo, langsung disingkirkan karena menghalangi jalannya untuk memeluk Rofi.

“Lebay lo berdua!” ‘Tak’ ‘Tak’ dan jitakan tangan R mendarat dengan mulus di kepala Aldo dan Bayu.

“Sirik aja lo, bilang aja minta dipeluk juga.” Sahut Aldo sambil mengelus kepalanya yang dijitak R.

“Yey enak aja, sorry yah gue nggak doyan sama pelukan kalian,” R mengambil kursi dan duduk “Lagian kan udah ada Luna yang akan bersedia peluk gue setiap hari.” Lanjutnya sambil membayangkan wajah cantik gadisnya.

“Huh!” dan satu lemparan kacang dari Bayu berhasil melayang kearah R, namun pas masuk kedalam mulut R, membuatnya justru terkekeh.

“Udah, udah duduk, lagian gue juga geli tahu dipeluk sama kalian berdua, gue juga udah ada yang bisa meluk gue setiap hari.” Ucap Rofi sambil duduk dikursi milik Bayu.

“Woy elah, kursi gue sih itu!” Teriak Bayu.

“Ribet lo, tinggal ngambil doangan lagi sono!” Jawab Rofi dengan nada tak bersalahnya.

Bukannya mengambil kursi lagi, Bayu justru mendekat kearah Aldo, Aldo yang seperti sudah paham, langsung mendekat pula, dan mereka menautkan tangan mereka masing-masing di pundak mereka “Ngadepin satu R aja udah bikin pusing,” Ucap Bayu. “Apalagi sekarang ada dua R.” Lanjut Aldo, dan dengan kompak mereka menepuk jidat dan mengelus dada mereka.

My Mr R is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang