Bagian 7 💕

1.7K 114 3
                                    

Baca dulu cerita di part ini, setelah itu silahkan vote jika kalian suka dan comment jika ada kesalahan, 1 vote anda adalah 1000 motivasi untuk saya 😍.

"Luna!" Panggil R dan terus mengejar Luna, sore itu seperti terjadi sebuah reka adegan Tom and Jerry di gedung kampus kesenian.

R yang terus mengejar Luna yang tertangkap basah sedang sendiri tanpa dua pengawalnya.

Padahal R hanya ingin mengantarnya pulang, tapi Luna berlari seolah R akan mencelakainya.

Luna sudah merasa lelah tapi R justru bahagia, karena yang terpenting dia tetap bisa melihat Luna dengan mata kepalanya meski dalam keadaan rusuh, dan dia pasti akan mencapai mangsanya.

"Haduh hai kalian kemana aja sih, beli minum kok lama banget," Protes Luna sambil mengatur nafasnya saat tak sengaja bertemu si kembar di lorong menuju kantin.

"Lo kenapa ngos-ngosan gitu Lun?" Tanya Riri heran.

"Haduh pokoknya gue capek banget, bagi gue minum," Luna langsung mengambil jus Mangga milik Riri dan menyeruputnya hingga ada bunyi seperti kenalpot kering, ludes!.

"Makasih yah." Ucap Luna santai sambil menepuk punggung Riri.

"Yah kok dihabisin?" Riri mengeluh dan Rara hanya tertawa.

"Ayo kalian harus ikut gue, kita harus sembunyi."

"Kemana sih?"

Luna menarik tangan kedua sahabatnya, tapi ada orang lain juga yang dengan cepat mencekal lengannya

"Gue pinjam teman kalian yah." Ucap R dan langusng membawa pergi Luna,

"Hai tolongin gue!" Teriak Luna, tapi kedua sahabatnya hanya bisa diam, karena Rara sudah menjelaskan kepada Riri tentang rencana R, dan sekarang mereka mengerti, mereka yakin kalau ini adalah yang terbaik untuk sahabatnya.

Setelah sampai di koridor kampus R tidak lagi mencekal lengan Luna, tapi justru dia menggenggam erat tangan Luna, menautkan jari-jarinya diantara jari tangan Luna yang lentik, dan membuat Luna berjalan tepat disisinya, benar-benar dekat dan terlihat bak pasangan yang harmonis dan romantis.

R melakukan itu jelas bukan karena tak disengaja, tapi sangat disengaja.

Saat dia melihat Vita cs ada di koridor utama kampus sedang berbincang-bincang yang entah itu tentang hal apa.

Luna yang semula tak tahu kenapa dengan sikap R yang tiba-tiba manis, langsung meringis saat melihat Vita cs yang terus memperhatikan mereka, perasaan Luna semakin tidak enak!.

Dia sangat ingin melepas genggaman tangan R dan berlari, tapi R menggenggam tangannya dengan sangat kencang dan berjalan dengan santai, Luna merasa seketika nafasnya berhenti saat itu juga.

R terus menggenggam erat tangan Luna sampai di parkiran dan memaksa Luna untuk naik keatas motornya.

"Gue nggak mau kak, gue bisa pulang sendiri."

"Pokoknya kamu harus naik, jangan sampai aku paksa kamu dengan cara yang lain!" Ancam R dengan nada-nada penegasan.

"Dasar pemaksa!" dan Luna terpaksa naik keatas motor dengan jengkel.

Motor R melaju dengan kencang dan itu membuat Luna tanpa sadar menggenggam erat jaket R, R yang menyaksikannya lewat kaca spion hanya bisa tersenyum senang, dan dia justru dengan sesekali sengaja me-rem mendadak motornya hingga membuat Luna beberapa kali nyaris memeluknya dengan spontan, dan membuat helem yang mereka gunakan saling berbenturan

"Iiiissshh santai dong lo bawa motornya!" Protes Luna dengan berteriak karena laju motor R yang semakin kencang

"Ngambil untung aja lo!" gerutu Luna lagi, tapi dalam hati.

My Mr R is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang